Kultum Ramadhan #3 “Dengki Memakan Kebaikan…”



//

Ada sebuah tradisi yang tidak mudah kami lupakan didesa kecil kami ketika itu, yaitu setiap menjalankan ramadhan dan shalat tarawih dimalam harinya selalu diselingi dengan sebuah nasehat singkat bagi jamaah dari pemuda setempat dengan kuliah tujuh menit (KULTUM)

Entah mengapa ketika itu ada satu nasehat yang sering kami dengar dari ramadhan tahun satu ke ramadhan berikutnya, dari mulut orang yang sama, si fulan namanya seorang pemuda saat itu yang sekarang sudah dipanggil terlebih dahulu menghadap Allah, dengan meninggalkan kedua anak kembarnya

api membakar kayu bakar
Nasehat singkat yang menyentuh hati itu adalah sebuah hadis
al Hasadu ya’kulul hasanaat, kama ta’kulu annar alhathabu “
”Jauhilah olehmu sekalian sifat dengki, karena dengki itu memakan kebaikan seperti api melalap kayu bakar.” (HR. Abu Dawud, no. 4257)
Kurang lebih nasehat yang terpatri dalam hati kami antara lain kita senantiasa waspada terhadap salah satu ancaman dari sifat jelek ini yaitu dengki (hasad), yang tidak main main yaitu akan memawak kebaikan seperti api yang terus membakar kayu bakar .



//

Walaupun dengan bahasa yang tegas dan ringkas setiap ramadhan ke ramadhan kami selalu disuguhi nasehat ini, karena memang tidak mudah untuk melaksanakannya, salah satu sebabnya adalah karena urusan hati

Sifat dengki atau hasad merupakan salah satu penyakit hati yang parah, sehingga Imam Al-Ghazali menggolongkannya sebagai sebuah dosa besar. Dengki atau Hasad adalah keinginan atau harapan agar nikmat yang ada pada orang lain lenyap. Seolah ia tidak ridha dengan kekentuan Allah swt, bahwa Allah telah menentukan rejeki , keistimewaan dan kebaikan bagi tiap hamba-Nya, masing-masing sudah ada bagiannya.

Siapa yang mengajarkan kedengkian ini kepada makhluk manusia? Jawabannya adalah Iblis laknatullah. Sejak awal penciptaan Nabi Adam as, Iblis sudah merasa dengki terhadap Adam as, atas keutamaan/keistimewaan yang dikaruniakan Allah kepada Nabi Adam. Nabi Adam diciptakan dari tanah, dan Allah menyuruh agar Iblis bersujud kepada Adam As. Iblis dengki, kenapa yang diberi kemuliaan penghormatan adalah Nabi Adam, bukan dia Iblis. Inilah kisah dan sejarah kedengkian yang pertama.

Selanjutnya kita juga mengetahui kisah kedengkian pada periode berikutnya, yakni dimasa kehidupan anak-anak nabi Adam as. Qabil hasad/dengki kepada saudaranya sendiri, Habil. Allah memerintahkan Habil untuk menikah dengan saudara kembar Qabil yang kebetulan lebih cantik, dibanding dengan saudara kembar Habil yang harus dinikahi oleh Qabil. Dengan sebab kedengkian ini, akhirnya Qabil tega membunuh saudara sendiri, Habil. Dan ini adalah sejarah pembunuhan manusia yang pertama kali.