Biografi Pahlawan Nasional Brigjen KH. Syam’un Asal Banten

Biografi Pahlawan Nasional Brigjen KH. Syam’un Asal Banten

Brigadir Jenderal TNI (Anumerta) K.H. Syam’un (lahir di Beji, Bojonegara, Bojonegara, Serang, Banten, 5 April 1894 – meninggal di Kamasan, Cinangka, Serang, Banten, 28 Februari 1949 pada umur 54 tahun) merupakan seorang tokoh pejuang kemerdekaan menentang pemerintahan Hindia Belanda di Banten. Secara resmi mendapatkan gelar Pahlawan Nasional pada 8 Nopember 2018 oleh Presiden Joko Widodo

Brigjen KH. Syam’un terkenal juga sebagai pendiri Perguruan Islam Al-Khairiyah Citangkil, Kota Cilegon. Beliau lahir dari pasangan taat beragama H. Alwiyan dan Hj. Hajar. Brigjen KH. Syam’un masih keturunan dari KH. Wasid tokoh “Geger Cilegon” 1888 (perjuangan melawan Pemerintah Kolonial Belanda).

Sudah sejak kecil KH. Syam’un dekat dengan bangku pendidikan, pada usia11 Tahun, KH. Syam’un sudah melanjutkan studi ke Mekkah (1905-1910) dan berguru di Masjid Al-Haram tempat ahli-ahli ke-Islaman terbaik di dunia berkumpul membagi ilmu. Pendidikan akademinya dilalui di Al-Azhar University Cairo Mesir (1910-1915).

KH. Syam’un pernah berjuang dengan pasukan Pembela Tanah Air (PETA), sebuah gerakan pemuda bentukan Jepang. Dalam PETA, jabatan KH. Syam’un adalah Dai Dan Tyo yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang.

Selama menjadi Dai Dan Tyo KH. Syam’un sering mengajak anak buahnya untuk memberontak dan mengambil alih kekuasaan Jepang. Keterlibatan KH. Syam’un dalam dunia militer mengantarkannya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR), yang kemudian berganti menjadi TNI Divisi Siliwangi.

Karier KH. Syam’un diketentaraan terbilang gemilang hingga diangkat menjadi Bupati Serang periode 1945-1949. Pada awal Kemerdekaan, KH.Syam’un berhasil meredam gejolak sosial di Banten, peristiwa itu terkenal dengan peristiwa Dewan Rakyat pimpinan ce Mamat.

Pada Tahun 1948 meletus Agresi Militer Belanda II yang mengharuskan KH. Syam’un bergerilya dari Gunung Karang Kab. Pandeglang hingga kampung Kamasan Kecamatan Cinangka Kab. Serang.

Daerah ini menjadi tempat tinggal salah satu gurunya KH. Jasim. Di Kampung ini juga, Brigjen KH. Syam’un meninggal pada Tahun 1949 karena sakit saat memimpin gerilya dari hutan sekitar Kamasan. Pada saat meninggal, pangkat militer KH Syam’un adalah Kolonel, kerena jasa jasanya, kemudian mendapat kenaikan pangkat anumerta menjadi Brigadir Jenderal Anumerta.

 

Demikian sedikit ulasan “Biografi Pahlawan Nasional Brigjen KH. Syam’un Asal Banten,” semoga bermanfaat bagi referensi pembaca sekalian.

Comments (0)
Add Comment