Mengenal Stunting (Anak Kerdil), Penyebab & Cara Pencegahannya

Mengenal Stunting (Anak Kerdil), Penyebab & Cara Pencegahannya

Dalam buku Ringkasan 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting) diungkapkan bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya. Kekurangan gizi terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir akan tetapi, kondisi stunting baru nampak setelah bayi berusia 2 tahun.

Balita pendek (stunted) dan sangat pendek (severely stunted) adalah balita dengan panjang badan (PB/U) atau tinggi badan (TB/U) menurut umurnya dibandingkan dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study) 2006. Sedangkan definisi stunting menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) adalah anak balita dengan nilai z-scorenya kurang dari -2.00 SD/standar deviasi (stunted) dan kurang dari – 3.00 SD (severely stunted).

Penyebab Stunting

Balita Kerdil atau Stunting tidak hanya disebabkan oleh faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil maupun anak balita, akan tetapi disebabkan oleh multi dimensi secara umum beberapa penyebab stunting ialah Praktek pengasuhan yang kurang baik, termasuk kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan. Masih terbatasnya layanan kesehatan termasuk layanan ANC-Ante Natal Care (pelayanan kesehatan untuk ibu selama masa kehamilan) Post Natal Care dan pembelajaran dini yang berkualitas. Masih kurangnya akses rumah tangga/keluarga ke makanan bergizi. Hal ini dikarenakan harga makanan bergizi di Indonesia masih tergolong mahal serta kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi.

 

Cara Pencegahannya.

Ada 12 kegiatan yang dapat berkontribusi pada penurunan stunting melalui Intervensi Gizi Spesifik sebagai berikut :

  1. Menyediakan dan memastikan akses terhadap air bersih.
  2. Menyediakan dan memastikan akses terhadap sanitasi.
  3. Melakukan fortifikasi bahan pangan.
  4. Menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB).
  5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
  6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal).
  7. Memberikan pendidikan pengasuhan pada orang tua.
  8. Memberikan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universal.
  9. Memberikan pendidikan gizi masyarakat.
  10. Memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada remaja.
  11. Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin.
  12. Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi.

Kedua kerangka Intervensi Stunting diatas sudah direncanakan dan dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia sebagai bagian dari upaya nasional untuk mencegah dan mengurangi pervalensi stunting.

Stunting bukan tidak mungkin dicegah atau bahkan dikoreksi yang dibutuhkan ialah penguatan kerjasama antara program dan lintas sektor karena masalah stunting adalah masalah SDM Bangsa Indonesia yang akan datang.

Ciri-Ciri Stunting

Ciri-ciri stunting pada anak dapat dilihat dari perkembangannya, pada usia 8-10 tahun anak akan menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan eye contact. Performanya menjadi buruk pada tes perhatian dan memori belajar.

Jika pertumbuhan melambat, tanda pubertas terlambat, pertumbuhan gigi terlambat, dan wajah tampak lebih muda dari usianya juga merupakan ciri-ciri stunting pada anak.

Anak stunting yang terjadi di Indonesia tidak hanya dialami oleh keluarga yang miskin dan kurang mampu, tetapi juga dialami oleh keluarga yang tidak miskin/yang berada di atas 40% tingkat kesejahteraan sosial dan ekonomi, walaupun angkanya semakin memburuk pada kelompok masyarakat miskin.

Hubungan Psikologis

Saat kondisi ini sudah terlanjur maka sangat diperlukan diperhatikan khusus bagi orang tua bahwa, stunting akan sangat erat hubunganya dengan kondisi psikologis anak nantinya. Perlua ada beberapa terapi dan pendekatan psikologis agar anak bisa percaya diri dan tetap berprestasi kelak.

 

Sumber :

  • Ringkasan 100 Kabupaten/Kota Prioritas untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). 2017. Tim Nasional Percepatan Penaggulangan Kemiskinan
  • IndonesiabaikID
  • Manjilala info

 

 

Demikian sedikit ulasan “Mengenal Stunting (Anak Kerdil) di Indonesia dan Cara Pencegahannya ,” semoga bermanfaat.

Mengenal Stunting (Anak Kerdil) di Indonesia dan Cara Pencegahannya

 

anak kerdilpencegahan stantingstunting
Comments (0)
Add Comment