Search
Close this search box.

Arogansi Media Cetak Dibalik Pengais Rezeki Eceran Jalanan

Arogansi Media Cetak Dibalik Pengais Rezeki Eceran Jalanan

Boleh dikatakan tidak sedikit orang yang sangat gemar membaca media cetak atau biasa disebut koran sebagai sumber informasi yang paling akurat beberapa dekade kebelakang. Disuatu kota bahkan warung kopi dan makan menyediakan koran untuk menarik pembeli.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Tidak heran berbagai iklan dan advertising menitipkan beritanya setiap hari. Dan penjual eceran koran juga ikut tersenyum menikmati rezeki yang bisa membiayai istri dan anaknya untuk bisa makan hari itu.

Apalagi ada momentum besar seperi Piala Dunia terbesar sejagad, atau pemilihan umum di Indonesia, atau momentum besar lainnya.

Untuk level redaktur dan keatasnya sudah pasti dapat bonus untuk hasil yang diraih, sementara marketing berjibaku meyakinkan kliennya untuk bisa berlangganan terus.

Cerita diatas apakah masih berlaku hingga detik ini, kami jug abelum mengetahui secara pasti, semoga kejayaan itu akan terus berlanjut, terutama para pengais rezeki eceran jalanan.

Arogansi Media

Momentum pilkada Desember 2020 kemarin ada beberapa fakta menarik yang bisa diambil pelajaran. Ada sebuah daerah di Indonesia Timur sebuah media cetak terbesar terang-terangan memberitakan tidak seimbang sebuah pasangan calon.

Lah…kok tau, iya karena pasangannya hanya dua, mungkin penjual eceran juga akan tahu. Dan parahnya ternyata pasangan yang didukung oleh media yang notabene adalah incumbent dan bermodal tersebut kalah.

Beberapa bulan perjalanan Pilkada saat pendemi ini bisa menjadi pelajaran bagi insan media dan advertising.

Bisa dibayangkan kan betapa arogansi itu muncul, sebagai piilar demokrasi jelas itu salah. Karena keberpihakan hanya kepada pengiklan atau pemodal adalah sebuah konsekuensi yang harus ditempuh.

Sebagai opini jalanan kami hanya menyuarakan pedagang eceran yang biasanya menambah harga eceran 1000 rupiah menjadi 6000 rupiah dari harga normal 5000 rupiah, dan meminta dengan tulus agar khlas memberinya.

Entah apa yang terjadi akhir akhir ini mereka tidak bisa tersenyum lagi, penyuara hati masyarakat sudah berpihak kepada kelaian hati, belum lagi serangan intenet yang bertubi-tubi

Catatan Pinggiran Pencinta Baca Koran di Warkop jalanan

Lihat juga berita-berita INITU di Google News, Klik Disini

Share the Post:

Related Posts