Arti Logo UKS Beserta Tujuan Umum, Khusus serta Sejarah Singkatnya

0

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) UPTD yang ada di sekolah seluruh Indonesia mempunyai tujuan antara lain :

1.Tujuan umum:

Untuk menanamkan dan meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatandidik serta menciptakan lingkungan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembanganyang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

2.Tujuan khusus

: Adapun tujuan khusus dari UKS adalah agar peserta didikdapat :

  1. Memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan untuk melakukan prinsip hidup serta berpartisipasi aktif di dalam setiap upaya peningkatan kesehatan baik di sekolah, di rumah maupun di masyarakat.
  2. Memiliki kesehatan yang seimbang antara fisik, mental dan sosial.
  3. Memiliki prinsip dalam menjaga kesehatan sehingga tidak mudah terpengaruh terhadap makanan yangtidak sehat.
  4. Memiliki perilaku hidup sehat dalam arti perilaku yang sesuai dengan norma-norma yang ada dalammasyarakat.

3.Tujuan penulisan rencana kerja

Penulisan rencana kerja ini bertujuan untuk memberikanpedoman bagi Tim Pelaksana UKS di dalam melaksanakan program kegiatannya sehingga lebih fokus pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengertian UKS

Usaha Kesehatan Sekolah Usaha kesehatan sekolah disingkat UKS adalah suatu usaha yang dilakukan sekolah untuk menolongmurid dan juga warga sekolah yang sakit di kawasan lingkungan sekolah.

UKS biasanya dilakukan diruang kesehatan suatu sekolah. Dalam pengertian lain, UKS adalah usaha untuk membina danmengembangkan kebiasaan dan perilaku hidup sehat pada peserta didik usia sekolah yang dilakukansecara menyeluruh (komprehensif) dan terpadu (integrative). Untuk optimalisasi program UKS perluditingkatkan peran serta peserta didik sebagai subjek dan bukan hanya objek.

Dengan UKS ini diharapkan mampu menanamkan sikap dan perilaku hidup sehat pada dirinya sendiridan mampu menolong orang lain. Dari pengertian ini maka UKS dikenal pula dengan child to childprogramme. Program dari anak, oleh anak, dan untuk anak untuk menciptakan anak yang berkualitas.

Pada tahun 1956 telah didirikan kerjasama antara Departemen Dalam Negeri bentuk proyek UKS perkotaan di Jakarta serta UKS pedesaan di Bekasi, Dinas Pendidikan dan Departemen Kesehatan. Kemudian pada tahun 1970 dibentuklah sebuah panitia bersama UKS antara Depdikbud dan Depkes yang pada tahun 1980 ditingkatkan menjadi Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengenai pembentukan kelompok kerja UKS.

Sejarah UKS

Pada tahun 1982 telah ditandatangani Piagam Kerjasama antara Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama dan Direktur Jenderal Pembinaan Kesehatan Masyarakat mengenai Pembinaan Anak dan Perguruan Agama Islam.

Di tahun 1984, untuk lebih meyakinkan pembinaan UKS secara terpadu mengeluarkan Surat Keputusan Bersama atau disingkat SKB 4 Menteri antara Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Keberhasilan pengembangan dan pembinaan UKS ada akhirnya akan terlihat di saat perilaku hidup sehat serta derajat kesehatan peserta didik. Ini merupakan dampak yang diharapkan dari keseluruhan pola pengembangan dan pembinaan UKS. Hal ini disebabkan UKS adalah wadah serta program yang sangat efisein agar dapat meningkatkan kesehatan peserta didik sedini mungkin dan  kemampuan hidup sehat.

Semua hal tersebut dilakukan secara terpadu oleh keempat departemen serta semua jajaran baik di daerah maupun di pusat.

Hidup sehat seperti yang didefinisikan oleh badan kesehatan perserikatan bangsa-bangsa (PBB) WorldHealth Organization (WHO) adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkanorang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Sedangkan kesehatan jiwa adalah keadaan yangmemungkinkan perkembangan fisik, mental, intelektual, emosional, dan sosial yang optimal dariseseorang. Dalam Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 pasal 45 tentang Kesehatan ditegaskan bahwa”Kesehatan Sekolah” diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalamlingkungan hidup sehat sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonisdan optimal sehingga diharapkan dapat menjadikan sumber daya manusia yang berkualitas. MenurutSumantri, M. (2007) peserta didik itu harus sehat dan orang tua memperhatikan lingkungan yang sehatdan makan makanan yang bergizi, sehingga akan tercapai manusia soleh, berilmu dan sehat (SIS). Dalam proses belajar dan pembelajaran materi pembelajaran berorientasi pada head, heart dan hand, yaituberkaitan dengan pengetahuan, sikap/nilai dan keterampilan.

Namun masih diperlukan faktor kesehatan(health) sehingga peserta didik memiliki 4 H (head, heart, hand dan health).Tujuan Usaha Kesehatan SekolahSecara umum UKS bertujuan meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik denganmeningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat kesehatan peserta didik. Selain itu jugamenciptakan lingkungan yang sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yangharmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas. Sedangkan secarakhusus tujuan UKS adalah menciptakan lingkungan kehidupan sekolah yang sehat, meningkatkanpengetahuan, mengubah sikap dan membentuk perilaku masyarakat sekolah yang sehat dan mandiri. Disamping itu juga meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolahdan rumah tangga serta lingkungan masyarakat, meningkatkan keteramplan hidup sehat agar mampumelindungi diri dari pengaruh buruk lingkungan.Sasaran Usaha Kesehatan SekolahSasaran pembinaan dan pengembangan UKS meliputi peserta didik sebagai sasaran primer, gurupamong belajar/tutor orang tua, pengelola pendidikan dan pengelola kesehatan serta TP UKS di setiap jenjang sebagai sasaran sekunder. Sedangkan sasaran tertier adalah lembaga pendidikan mulai daritingkat pra sekolah/TK/RA sampai SLTA/MA, termasuk satuan pendidikan luar sekolah dan perguruan tinggi agama serta pondok pesantren beserta lingkungannya. Sasaran lainnya adalah sarana danprasarana pendidikan kesehatan dan pelayanan kesehatan. Sasaran tertier lainnya adalah lingkunganyang meliputi lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat sekitar sekolah.Untuk belajar dengan efektif peserta didik sebagai sasaran UKS memerlukan kesehatan yang baik.Kesehatan menunjukkan keadaan yang sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiaporang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan bagi peserta didik merupakan sangatmenentukan keberhasilan belajarnya di sekolah, karena dengan kesehatan itu peserta didik dapatmengikuti pembelajaran secara terus menerus. Kalau peserta didik tidak sehat bagaimana bisa belajardengan baik. Oleh karena itu kita mencermati konsep yang dikemukakan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), bahwa salah satu indikator kualitas sumber daya manusia itu adalah kesehatan, bukanhanya pendidikan. Ada tiga kualitas sumber daya manusia, yaitu pendidikan yang berkaitan denganberapa lama mengikuti pendidikan, kesehatan yang berkaitan sumber daya manusianya, dan ekonomiyang berkaitan dengan daya beli. Untuk tingkat ekonomi Indonesia masih berada pada urutan atauranking yang sangat rendah yaitu 108 pada tahun 2008, dibandingkan dengan negara-negara tetangga.Kemajuan ekonomi suatu bangsa biasanya berkorelasi dengan tingkat kesehatan masyarakatnya.Semakin maju perekonomiannya, maka bangsa itu semakin baik pula tingkat kesehatannya. Oleh karenaitu, jika tingkat ekonomi masih berada di urutan yang rendah, maka tingkat kesehatan masyarakat padaumumnya belum sesuai dengan harapan. Begitu pula dengan sumber daya manusianya yang diharapkanberkualitas masih memerlukan proses dan usaha yang lebih keras lagi.Program Pokok Usaha Kesehatan SekolahAda tiga program pokok UKS yang sering disebut trias UKS, yaitu pendidikan kesehatan, pelayanankesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pendidikan kesehatan dilakukan secara intrakurikuler dan ekstra kurikuler. Kegiatan intra kurikuler adalah melaksanakan pendidikan pada saat jampelajaran berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pendidikan ini tidak hanya diberikan padasaat mata pelajaran Pendidikan Jasmani saja, namun bisa juga secara integratif pada saat mata pelajaranlainnya disampaikan kepada peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler adalah melaksanakan pendidikan diluar jam pelajaran yang dilakukan di sekolah atau di luar sekolah.

Misalnya, melaksanakan penyuluhantentang, gizi, narkoba, dan sebagainya terhadap peserta didik, guru dan orangtua. Melaksanakanpelatihan UKS bagi peserta didik, guru pembina UKS dan kader kesehatan. Melaksanakan pendidikandan kebiasaan hidup bersih melalui program sekolah sehat.Pendidikan BerkualitasPelayanan kesehatan dilakukan secara komprehensif dan terpadu meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi.

Promotif adalah peningkatan penyuluhan dan latihan keterampilan pelayanankesehatan. Preventif adalah layanan kesehatan untuk mencegah sebelum timbulnya penyakit. Kuratif adalah penyembuhan penyakit yang diderita. Rehabilitasi adalah pemulihan pada keadaan kesehatanawal dari penyakit yang telah diderita. Pelayanan kesehatan lingkungan sekolah untuk menciptaanlembaga pendidikan yang dapat menunjang berlangsungnya proses pembelajaran.Peran Sekolah dalam Meningkatkan KesehatanPada era globalisasi ini banyak tantangan bagi peserta didik yang dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwanya.

Tidak sedikit anak yang menunjukkan perilaku tidak sehat, seperti lebih suka mengkonsumsimakanan tidak sehat yang tinggi lemak, gula, garam, rendah serat, meningkatkan risiko hipertensi,diabetes melitus dan obesitas, dan sebagainya. Apalagi sebelum makan tidak mencuci tangan terlebihdahulu, sehingga memungkinkan masukkan bibit penyakit ke dalam tubuh.

Selain itu meningkatnyaperokok pemula, usia muda, atau usia peserta didik sekolah sehingga risikonya akan mengakibatkanpenyakit degeneratif. Perilaku tidak sehat lainnya yang mengkhawatirkan adalah melakukan pergaulanbebas, sehingga terjerumus ke dalam penyakit masyarakat seperti penggunaan narkoba atau tindakankriminal.

Apalagi perilaku tidak sehat ini, disebabkan lingkungan yang tidak sehat, seperti kurangbersihnya rumah, sekolah, atau lingkungan masyarakatnya. Tantangan lain tentang perilaku tidak sehatmuncul dari diri peserta didik sendiri.

Aktifitas fisik mereka kurang bergerak, olahraga pun kurang, malassehingga tidak bergairah baik di rumah maupun atau di sekolah. Peserta didik pun cenderung lebihmenyukai dan banyak menonton televisi, bermain videogames, dan play station, sehinggamengakibatkan fisiknya kurang bugar.

Akibatnya mereka rentan mengalami sakit dan beresiko terhadapberbagai penyakit degeneratif di usia dini. Untuk itu diperlukan fasilitas dan program pendidikan jasmaniatau olah raga memadai dan terprogram dengan baik, di sekolah dan di lingkungan masyarakat sekitar. 

Hal ini sangat mendukung dan memungkinkan peserta didik untuk bergerak, berkreasi, dan berolah ragadengan bebas, menyenangkan dan bermanfaat bagi kesehatan dan kebugaran fisiknya. Kesehatan fisikpeserta didik berkorelasi positif terhadap kematangan emosi sosialnya.

Guru atau orang tua perlumemberikan bekal yang penting bagi peserta didik yaitu menciptakan kematangan emosi-sosialnya agardapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil secaraakademik.

Peserta didik pun akan mampu mengendalikan stress yang dialaminya, karena jika stress tidakdikendalikan akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit dan akan menjadi kendala untukkeberhasilan belajarnya.

Untuk menghadapi berbagai tantangan yang dapat mengancam kesehatan fisik dan jiwanya tersebutsekolah memilkki peran yang penting untuk menciptakan dan meningkatkan kesehatan peserta didik.

contoh kegiatan uks
contoh kegiatan uks

Upaya yang dilakukan antara lain dengan menciptakan lingkungan “Sekolah Sehat” (Health PromotingSchool/HPS) melalui UKS. Konsep inilah yang oleh Badan Kesehatan Dunia WHO disebut HPS (HealthPromoting Schools) atau Sekolah Promosi Kesehatan sehingga “a health setting for living, learning andworking” dengan tujuan (goal) “Help School Become Health Promoting Schools.”

Program UKS ini hendaknya dilaksanakan dengan baik sehingga sekolah menjadi tempat yang dapat meningkatkan ataumempromosikan derajat kesehatan peserta didiknya.

Menurut WHO (Depkes, 2008) ada enam ciri utama sekolah yang dapat mempromosikan atau meningkatkan kesehatan, yaitu:

1. Melibatkan semua pihak yang berkaitan dengan masalah kesehatan sekolah, yaitu peserta didik,orang tua, dan para tokoh masyarakat maupun organisasi-organisasi di masyarakat.

2. Berusaha keras untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan aman, meliputi sanitasi dan air yangcukup, bebas dari segala macam bentuk kekerasan, bebas dari pengaruh negatif dan penyalahgunaanzat-zat berbahaya, suasana yang mempedulikan pola asuh, rasa hormat dan percaya. Diciptakannyapekarangan sekolah yang aman, adanya dukungan masyarakat sepenuhnya.

3. Memberikan pendidikan kesehatan dengan mengembangkan kurikulum yang mampu meningkatkansikap dan perilaku peserta didik yang positif terhadap kesehatan, serta dapat mengembangkan berbagaiketerampailan hidup yang mendukung kesehatan fisik, mental dan sosial. Selain itu, memperhatikanpentingnya pendidikan dan pelatihan untuk guru maupun orang tua.

4. Memberikan akses (kesempatan) untuk dilaksanakannya pelayanan kesehatan di sekolah, yaitupenyaringan, diagnose dini, pemantauan dan perkembangan, imunisasi, serta pengobatan sederhana.Selain itu, mengadakan kerja sama dengan puskesmas setempat, dan mengadakan program-programmakanan begizi dengan memperhatikan ‘keamanan’ makanan. 

5. Menerapkan kebijakan-kebijakan dan upaya-upaya di sekolah untuk mempromosikan ataumeningkatkan kesehatan, yaitu kebijakan yang didukung oleh seluruh staf sekolah termasukmewujudkan proses pembelajaran yang dapat menciptakan lingkungan psikososial yang sehat bagiseluruh masyarakat sekolah.

Kebijakan berikutnya memberikan pelayanan yang ada untuk seluruhpeserta didik. Terakhir. kebijakan-kebijakan dalam penggunaan rokok, penyalahgunaan narkotikatermasuk alkohol serta pencegahan segala bentuk kekerasan/pelecehan.

6. Bekerja keras untuk ikut atau berperan serta meningkatkan kesehatan masyarakat, dengan caramemperhatikan masalah kesehatan yang terjadi di masyarakat. Cara lainnya berpartisipasi dalamkegiatan-kegiatan kesehatan masyarakat.

Upaya mengembangkan “Sekolah Sehat” (Health Promoting School/HPS) melalui program UKS perludisosialisasikan dan dilakukan dengan baik. melalui pelayanan kesehatan (yankes) yang didukung secaramantap dan memadai oleh sektor terkait lainnya, seperti partisipasi masyarakat, dunia usaha, dan mediamassa.

Sekolah sebagai tempat berlangsungnya proses pembelajaran harus menjadi HPS, yaitu sekolahyang dapat meningkatkan derajat kesehatan warga sekolahnya. Upaya ini dilakukan karena sekolahmemiliki lingkungan kehidupan yang mencerminkan hidup sehat. Selain itu, mengupayakan pelayanan kesehatan yang optimal, sehingga terjamin berlangsungnya proses pembelajaran dengan baik danterciptanya kondisi yang mendukung tercapainya kemampuan peserta didik untuk beperilaku hidupsehat.

Semua upaya ini akan tercapai bila sekolah dan lingkungan dibina dan dikembangkan. Pembinaan lingkungan sekolah sehat dilakukan melalui pemeliharaan sarana fisik dan lingkungan sekolah,melakukan pengadaan sarana sekolah yang mendukung terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat,melakukan kerja sama dengan masyarakat sekitar sekolah yang mengandung lingkungan besih dansehat, dan melakukan penataan halaman, pekarangan, apotik hidup dan pasar sekolah yang aman

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.