Pemerintah Indonesia secara resmi mewajibkan rakyatnya menggunakan masker dalam rangka mencegah persebaran virus COVID-19 yang semakin berkembang, berikut cuplikannya:
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!“Saya melihat, membaca, bahwa WHO menganjurkan agar semua memakai masker. Saya minta penyiapan masker ini sekarang betul-betul disiapkan dan diberikan kepada masyarakat, karena kita ingin setiap warga yang harus keluar rumah wajib memakai masker,” penjelasan Presiden Jokowi
dikutip dari CNN Indonesia (6/4/2020)
Apa Artinya Masker
Secara bahasa setidaknya ada tiga makna yang terkandung yaitu
- Kain penutup mulut dan hidung (seperti yang dipakai oleh dokter dan perawat di rumah sakit).
Contoh: Masker yang menutup mulutnya bertali ke telinga. - Alat untuk menutup muka.
- Topeng.
Masker adalah penutup mulut dan hidung yang memiliki beragam jenis bahan dan fungsi disesuaikan dengan tingkat resiko penggunaannya. Semakin tinggi resikonya masker harus semakin rapat melindungi penggunaanya.
Contohnya adalah tenaga medis dianjurkan menggunakan masker bedah atau N95 dalam tindakan-tindakan tertentu agar semakin aman dari resiko penularan virus.
Sejarah Masker
Tidak ada referensi yang pasti tentang awal mulanya masker, tetapi setidaknya ada beberapa keterangan yang bisa kita jadikan acuan.
Sejarah masker sendiri bila dilihat dari pengertian penutup mulut dan hidung sudah ada sejak zaman dulu khususnya kaum hawa, tujuanna adalah untuk melindungi wajah dari lawan jenis agar tidak diganggu.
Selanjutnya selain itu juga dipakai untuk mengurangi polusi bagi kesehatan tubuh, seiring perkembangan zaman pengguna masker menjadikannya sebagai tren fashion dengan berbagai mode dan gaya masing, masing.
Ada juga yang menyebutkan masker paruh burung sudah ada sejak abad 16, seorang dokter bernama Charles deI’orme seorang dokter kepala yang bertanggung jawab dalam merawat kesehatan Raja Prancisu Louis XIII pada tahun 1619 untuk menghindari wabah pes
Ada beberapa keterangan juga yang menyebutkan bahwa penggunaan masker memiliki sejarah panjang di Jepang. Negeri Matahari Terbit tersebut mengenakan masker untuk mencegah terinfeksi wabah influenza yang pada saat itu membuat 40 juta orang meninggal dari seluruh dunia.
Saat Jepang dilanda gempa Kanto pada tahun 1923, kualitas udara memburuk selama beberapa bulan. 10 tahun setelah terjadinya gempa, kemudian menyebar wabah influenza sehingga masker kembali populer.
Fungsi dan Jenis Masker
Dalam sesi kali ini kita akan membahas tentang fungsi dan jenis masker, karena keduanya tidak bisa terlepas dan berdiri sendiri, berikut pembahasannya :
- Masker Bedah
Kita seing melihat dipasaran antara lain jenis masker bedah ini, seringnya digunakan oleh petugas medis untuk menghindari berbagai virus penyakit, termasuk korona yang menular melalui droplet.
Desain masker medis dirancang khusus untuk memblokir tetesan cairan, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan penularan virus dari orang-orang sekitar.
Jenis masker ini memiliki tiga lapisan yang memiliki manfaat berbeda, yaitu:
• Lapisan luar berfungsi antiair
• Lapisan tengah berguna sebagai penyaring atau filter kuman
• Lapisan dalam digunakan untuk menyerap cairan yang keluar dari mulut
2. Masker Kain
Ini yang dianjurkan untuk dipakai di masyarakat, fungsinya untuk mencegah droplet keluar atau masuk sebagai sarana menularkan sebuah virus, seperti virus korona. Bisa dibuat secara mandiri dan selalu dipakai. Saat ini banyak ditemui di grup kual beli online kisaran harga 5 rb sampai 10 rb rupiah.
Beberapa produsen juga memproduksi sekaligus untuk fashion dengan harga yang lebih mahal tentunya.
Beberapa ketentuan menggunakan masker kain
- Hanya boleh digunakan untuk masyarakat umum yang sehat.
- Tidak disarankan dipakai tenaga medis, karena 40-90 persen dari partikel dapat menembus masker.
- Dipakai untuk di tempat umum ataupun fasilitas publik lainnya, asal tetap jaga jarak.
- Idealnya dikombinasikan dengan pelindung wajah.
- Bisa dipakai berulang, asalkan dicuci dengan deterjen dan air hangat setelah pemakaian.
- Menyaring atau melindungi dari droplet besar–tidak dengan droplet yang kecil, tidak juga melindungi dari partikel yang aerosol atau airborne.
- Efektivitas filtrasinya 10-60 persen untuk mencegah partikel berukuran 3 mikron.
3. Masker N95 dan masker N100
Masker N95 dan N100 ini masuk ke dalam kategori respirator yang bermanfaat menghalau virus penyakit. Masker N95 ini mampu menyaring hingga 95 persen virus di udara.
Biasanya masker tersebut ini digunakan oleh mereka yang bekerja di lingkungan sekitar zat berbahaya, seperti pekerja di perusahaan kimia, gas dan jga termasuk ketika menangani asap seperti kebakaran hutan.
Masker N95 diklaim mampu mencegah penyebaran virus korona. Meski, penggunaannya kurang nyaman dipakai karena bisa membuat seseorang susah bernapas karena memang memiliki kerapatan yang sangat kecil. Sehingga, N95 ini tidak disarankan untuk mereka yang memiliki penyakit gangguan pernapasan seperti asma.
Masker yang satu ini hanya bisa digunakan hingga lima kali pemakaian saja. Sehingga, setelah melewati batas waktu itu sebaiknya Anda segera membuangnya.
Harga masker N95 sekitar Rp 50 ribu per satuan. Hal itu dikarenakan kemampuannya terhadap pencegahan virus.
4. Masker P95, P99 dan P 100
Masker P95 juga direkomendasikan untuk digunakan untuk orang yang bekerja di kawasan perminyakan, seperti kilang minyak, pom bensin, pabrik farmasi, pabrik yang memproduksi minyak atau makanan goreng, dan lain sebagainya.
Masker ini mampu menyaring virus, debu, minyak dan partikel kecil yang berbahaya yang berasal dari udara. Sehingga efektif juga untuk mencegah korona.
Masker dengan kode P ini sangat tahan lama terhadap polutan dengan kandungan minyak dan efektif menghalau partikel kecil di udara. Masker jenis ini bisa digunakan selama 40 jam dalam jangka waktu 30 hari.
5. Masker N99 dan N100
Masker N99 dan N100 bisa menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan pencegahan virus Korona, karena sekarang masih langka sehingga disarankan untuk tenaga medis.
Pemanfaatan masker ini justru lebih baik dibandingkan N95. Tentu dengan harga yang lebih mahal kisaran 20-200 rb per bijinya
Masker respirator N99 dan N100 berfungsi
- melindungi diri dari berbagai virus dan polusi dari luar, termasuk virus corona.
- lapisan pertama berfungsi menjebak partikel kasar seperti debu dan pasir,
- lapisan kedua untuk menyaring partikel-partikel yang masuk.
- lapisan terdalam berguna memberantas pengotor gas seperti senyawa organik yang mudah menguap dan bau busuk. Sebab, lapisan tersebut terbuat dari karbon aktif.
- Masker N99 dapat menyaring udara hingga 99 persen.
- Sedangkan masker N100 bisa menyaring udara hingga 100 persen.
6. Masker R95, R99 dan R100
Masker jenis R , baik R95,R99 dan R100 bisa digunakan untuk mencegah polutan yang mengandung aerosol minyak, seperti kabut asap hasil pembakaran batu bara, gas alam, atau minyak.
Masker tersebut efektif digunakan selama 8 jam. Namun masker dengan katagori ini sangat sulit didapatkan dibandingkan dengan yang lainnya. Karena memang fungsiny yang khusus, pengadaanya juga khusus.
Masker R95 bisa menyaring aerosol minyak hingga 95 persen, R99 sampai 99 persen, dan R100 mampu menyaring partikel hingga 99,97 persen.
7. Facepiece Respirators
Masker jenis ini memiliki tingkat kenyamanan dan safety yang cukup tinggi, tidak ada kebocoran dan juga bisa digunakan berkali kali dengan catatan dibersikan menggunakan disinfektan.
Beberapa catatan sebelum menggunakan facepiece respirator sebagai berikut
- Digunakan pekerja yang berisiko terpapar gas beracun, biasanya di industri.
- Pelindung dari droplet, aerosol, airborne.
- Efektivitas filtrasinya di atas 99 persen untuk partikel berukuran 0,1 mikron.
Demikian sedikit ulasan “Arti, Sejarah, Fungsi dan Jenis Masker Yang Bagus Untuk Cegah Korona,” semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.