2. Celakalah orang yang sifatnya demikian, yang selalu menyibukkan diri dan berorientasi pada mengumpulkan harta benda dan menghitung-hitungnya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Dia merasa nyaman untuk menumpuk dan menghitung harta untuk menjamin kehidupannya di masa datang, dan enggan me-nunai’kan hak Allah dalam hartanya itu.
3. Dia senang dan sibuk mengumpulkan harta karena mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkan hidupnya di dunia.
Dia terbuai oleh hartanya dan lupa bahwa harta sebanyak apa pun tidak akan dapat digunakan untuk menolak datangnya sesuatu yang tidak diinginkannya, yaitu kematian.
4. Sekali-kali tidak! harta itu tidak akan menolak datangnya kematian kepadanya.
Setelah mati dan dihisab atas perbuatan buruknya itu, pasti dia akan dilemparkan dan dicampakkan dengan hina ke dalam neraka hutamah oleh para malaikat zabaniah yang bengis, kasar, dan galak.
5. Dan tahukah kamu apakah neraka hutamah itu’ demikian pertanyaan Allah guna menarik perhatian serius manusia terhadap apa yang disampaikan-Nya.
6. Hutamah ialah api azab Allah yang dinyalakan,
7. Yang panasnya menembus dada manusia sampai ke hati lalu membakarnya. Hati adalah organ yang paling sensitif terhadap rasa sakit dalam kadar kecil sekalipun, lalu bagaimana bila api neraka itu sampai membakarnya hingga lebur’
8. Sungguh, api itu ditutup rapat atas diri mereka yang suka mengumpat, mencela, mengumpul’kan harta, dan menghitung-hitungnya.
Tidak ada celah sedikit pun yang memungkinkan udara dari luar merembes masuk. Akibatnya, kadar panas api itu tidak pernah turun, bahkan terus naik.
9. Para pendosa itu diikat dengan erat pada tiang-tiang yang panjang hingga mereka tidak dapat bergerak sedikit pun di hutamah itu, apa lagi keluar darinya.