Biografi Singkat Hoegeng Imam Santoso Polisi Jujur

Biografi Singkat Hoegeng Imam Santoso Polisi Jujur
Biografi Singkat Hoegeng Imam Santoso Polisi Jujur

Letnan Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Hoegeng Imam Santoso (lahir di Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921 – meninggal di Jakarta, 14 Juli 2004 pada umur 82 tahun)

Jendral Hoegeng adalah salah satu tokoh kepolisian Indonesia yang pernah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-5 yang bertugas dari tahun 1968 – 1971. Yang perlu dicatat Hoegeng juga merupakan salah satu penandatangan Petisi 50.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Nama beliau dijadikan sebagai nama Rumah Sakit Bahayangkara. Yang berada di Mamuju dengan nama Rumah Sakit Bhayangkara Hoegeng Imam Santoso.

Kiprahnya sebagai orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu terkenang sebagai polisi baik dan menjadi bagian sejarah kepolisian di Indonesia.

Beberapa diantaranya tergambar melalui film dokumenter berjudul ‘Wet Earth, Warm People Jakarta’ yang diproduksi oleh Michael Rubbo dan dipublikasikan melalui National Film Board of Canada oleh karena hal itu Film berdurasi sekitar 58 menit itu memperlihatkan bagaimana Jenderal Hoegeng yang juga fasih berbahasa Inggris ketika diwawancarai oleh wartawan asing itu.

Namun, bukan hanya menjalankan tugas kesehariannya, Hoegeng juga banyak menangani kasus-kasus besar yang diduga berkaitan dengan keluarga Cendana.

Beberapa hal itu justru yang kemudian dinilai turut berperan dalam berakhirnya karir Hoegeng sebagai Kapolri kala itu.

Tidak heran apabila Abdurrahman Wahid atau Gus Dur selaku Presiden Indonesia ke-4 sering memujinya sebagai Polisi jujur

Biografi

  • Nama : Letnan Jenderal Polisi (Purn.) Drs. Hoegeng Imam Santoso
  • TTL : Pekalongan, Jawa Tengah, 14 Oktober 1921
  • Meninggal : Jakarta, 14 Juli 2004
  • Istri : Meriyati “Merry” Roeslani

Pendidikan

  • HIS (1927)
  • MULO (1934)
  • Sekolah menengah di AMS Westers Klasiek (1937).
  • Ilmu hukum di Rechts Hoge School Batavia tahun 1940.
  • Latihan kemiliteran Nippon (1942)
  • Koto Keisatsu Ka I-Kai (1943).

Jabatan

  • Wakil Kepala Polisi Seksi II Jomblang Semarang (1944),
  • Kepala Polisi Jomblang (1945),
  • Komandan Polisi Tentara Laut Jawa Tengah (1945-1946).
  • Mengikuti pendidikan Polisi Akademi dan bekerja di bagian Purel, Jawatan Kepolisian Negara.
  • Tahun 1950, Hoegeng mengikuti Kursus Orientasi di Provost Marshal General School pada Military Police School Port Gordon, Georgia, Amerika Serikat.
  • Kepala DPKN Kantor Polisi Jawa Timur di Surabaya (1952).
  • Kepala Bagian Reserse Kriminil Kantor Polisi Sumatra Utara (1956) di Medan.
  • Tahun 1959, mengikuti pendidikan Pendidikan Brimob dan menjadi seorang Staf Direktorat II Mabes Kepolisian Negara (1960).
  • Kepala Jawatan Imigrasi (1960)
  • Menteri luran Negara (1965)
  • Menteri Sekretaris Kabinet Inti tahun 1966.
  • Deputi Operasi Pangak (1966), dan Deputi Men/Pangak Urusan Operasi juga masih dalam 1966.
  • Terakhir, pada 5 Mei 1968, Hoegeng diangkat menjadi Kepala Kepolisian Negara (tahun 1969, namanya kemudian berubah menjadi Kapolri), menggantikan Soetjipto Joedodihardjo.

Penghargaan

Atas semua pengabdiannya kepada negara, Hoegeng Imam Santoso telah menerima sejumlah tanda jasa,

  • Gelar Bintang Gerilya
  • Bintang Dharma
  • Gelar Bintang Bhayangkara I
  • Bintang Kartika Eka Paksi I
  • Gelar Bintang Jalasena I
  • Bintang Swa Buana Paksa I
  • Gelar Satya Lencana Sapta Marga
  • Satya Lencana Perang Kemerdekaan (I dan II)
  • Gelar Satya Lencana Peringatan Kemerdekaan
  • Satya Lencana Prasetya Pancawarsa
  • Gelar Satya Lencana Dasa Warsa
  • Satya Lencana GOM I
  • Gelar Satya Lencana Yana Utama
  • Gelar Satya Lencana Penegak
  • Satya Lencana Ksatria Tamtama

Diusulkan Pahlawan

Berdasarkan situs wikipedia, Jendral Hoegeng juga diusulkan menjadi Pahlawan Indonesia.