INITU.ID – Ibnu Sina merupakan ilmuwan Muslim yang terkenal di dunia. Ia seorang ilmuwan dengan pemikiran-pemikiran yang cerdas mendasari ilmu kedokteran modern. Hingga saat ini Ibnu Sina sering disebut sebagai “Bapak Kedokteran Modern.”
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!George Sarton menyebutnya sebagai “Ilmuwan Paling Terkenal dari Islam dan Salah Satu yang Paling Terkenal Pada Semua Bidang Tempat, dan Waktu”. Ibnu Sina lahir pada zaman keemasan peradaban Islam, sehingga ia disebut sebagai tokoh Islam dunia.
Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin Sīnā. Beliau lahir pada 980 M di Afsyahnah daerah dekat Bukhara, sekarang wilayah Uzbekistan (kemudian Persia).
Ibnu Sina berasal dari keluarga bermadzhab Ismailiyah telah akrab dengan pembahasan ilmiah terutama yang disampaikan oleh ayahnya.
BACA JUGA : Biografi Singkat Pahlawan Nasional Ki Hadjar Dewantara – Bapak Pendidikan Indonesia
Orang tuanya adalah seorang pegawai tinggi pada pemerintahan Dinasti Saman. Ia dibesarkan di Bukharaja serta belajar falsafah dan ilmu-ilmu agama Islam.
Ibnu Sina lahir di saat zaman keemasan Peradaban Islam. Pada zaman tersebut ilmuwan-ilmuwan muslim banyak mengeluarkan karyanya berupa terjemahan teks ilmu pengetahuan dari Yunani, Persia dan India.
Teks Yunani dari zaman Plato, sesudahnya hingga zaman Aristoteles secara intensif banyak diterjemahkan dan dikembangkan lebih maju oleh para ilmuwan Islam.
Perjalanan Hidup Ibnu Sina
Saat berusia 10 tahun dia banyak mempelajari ilmu agama Islam dan berhasil menghafal Al-Qur’an. Ibnu SIna dibimbing oleh Abu Abdellah Natili, dalam mempelajari ilmu logika untuk mempelajari buku Isagoge dan Prophyry,
Eucliddan Al-Magest Ptolemus. Setelah itu dia juga mendalami ilmu agama dan Metaphysics Plato dan Arsitoteles.
Saat berusia 22 tahun, ayah Ibnu Sina meninggal dunia. Pemerintahan Samanid menuju keruntuhan. Masalah yang terjadi dalam pemerintahan tersebut akhirnya membuatnya harus meninggalkan Bukhara. Pertama ia pindah ke Gurganj, ia tinggal selama 10 tahun di Gurganj. Kemudia ia pindah dari Gurganj ke Nasa, kemudian pindah lagi ke Baward, dan terus berpindah-pindah tempat untuk mempelajari ilmu baru dan mengamalkannya.
Dalam sejarah pemikiran filsafat abad pertengahan, sosok Ibnu Sina memperoleh penghargaan yang tinggi hingga masa modern. Ia adalah satu-satunya filsafat besar Islam yang telah berhasil membangun sistem filsafat yang lengkap dan terperinci, suatu sistem yang telah mendominasi tradisi filsafat muslim beberapa abad. Kehidupan Ibnu Sina dihabiskan untuk urusan negara dan menulis. Pada usia 58 tahun (428 H / 1037 M) Ibnu Sina meninggal dan dikuburkan di Hamazan.