Biografi Singkat Kapolri Baru Komjen Listyo Sigit Prabowo

Komjen. Pol. Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. putra kelahiran Ambon, Maluku, 5 Mei 1969 (52 tahun). Sebelum dipromokan menjadi Kapolri beliau pernah menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri sejak tanggal 6 Desember 2019.

Listyo Sigit merupakan lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991. Ia merupakan lulusan S-2 di Universitas Indonesia. Listyo membuat tesis tentang penanganan konflik etnis di Kalijodo.

Dalam kasus suap surat jalan Djoko Tjandra, nama Listyo Sigit disebut oleh Irjen Napoleon Bonaparte saat sidang, serta menyeret Brigjen Prasetijo Utomo, yang juga lulusan Akpol 1991, sebagai tersangka.

Kasus

Kasus-kasus besar yang pernah dibongkar sebagai Kabareskrim Polri adalah penangkapan buron penyiram air keras pada Novel Baswedan, Maria Lumowa, dan Djoko Tjandra. Walaupun terjadi beberapa kejanggalan dalam kasus tersebut.

Jabatan Kepolisian

Pertama sebagai Kepala Unit II Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Tangerang (1993)
Kepala Kepolisian Sektor Duren Sawit (1999)
Sebagai Kepala Kepolisian Sektor Tambora (2003)
Kepala Satuan Intelijen dan Keamanan Kepolisian Resor Metro Jakarta Barat (2005)
Sebagai Kepala Bagian Pengendalian Personel Biro Personel Polda Metro Jaya
Kepala Kepolisian Resor Pati (2009)
Sebagai Kepala Kepolisian Resor Sukoharjo (2010)
Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Semarang
Kepala Kepolisian Resor Kota Surakarta (2011)
Kepala Sub Direktorat II Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri (2012)
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Tenggara (2013)
Ajudan Presiden RI (2014)
Kepala Kepolisian Daerah Banten (2016)
Sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (2018)
Terakhir sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri (2019)

Janji Sebelum Menjadi Kapolri

“Ke depan saya harapkan anggota lalu lintas turun di lapangan, mengatur lalu lintas, tidak perlu melakukan tilang. Kita harapkan menjadi ikon perubahan perilaku Polri,” dikutip dari kompascom.
“Saat ini yang harus diperbaiki sebagai contoh ke depannya tidak boleh lagi ada hukum hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas, tidak boleh lagi,” kata Listyo dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).