Search
Close this search box.

Hasil Quick Count Berbeda, Pilkada Jawa Barat Jadi Ajang Kredibilitas

lembaga survey di indonesia dibubarkan
Hasil Quick Count Berbeda, Pilkada Jawa Barat Jadi Ajang Kredibilitas

Jutaan pasang mata di Indonesia menjadi saksi sejarah bahwa Indonesia menjadi negara yang smakin dewasa dalam berdemokrasi. Rabu 27 Juni 2018 selain menjadi hari libur nasional juga merupakan hari bersejarah karena menjadi hari pilkada serentak dalam jumlah yang paling banyak.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Sudah menjadi tradisi akademik dalam proses pilkada tersebut, ada yang namanya quick count, real count dan baru baru ini ada yang namanya exit poll sebagai acuan hasil pemilu resmi yang dikeluarkan oleh lembaga penyelenggara pemilu KPU.

Sehingga tidak heran munculah berbagai lembaga survei yang menjamur selang pilkada. Hampir semua pasang dan calon menggunakan jasa profesional tersebut untuk sekedar mengetahui popularitas maupun elektabilitas dirinya, bagi partai tentu berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan dalam program-programnya.

Kasus Pilgub Jabar

Sudah bertahun tahun Jawa Barat menjadi kawah candradimuka bagi lembaga survei tersebut. Karena terbukti tidak valid dan salah dengan hasil yang sesungguhnya. Contohnya kasuh Ahmad Heryawan yang tidak diunggulkan oleh lembaga survei justru memenangkan kompetisi pemilihan Gubernur.

Kasus terbaru pasangan Asyik Sudrajat- Ahmad Saichu yang menempatkan diposisi buncit dengan prosentase selisih 20 persen dibanding hasil quick count.

Sehingga sampai tulisan ini diterbitkan masih belu ada kepastian. Kita tunggu siapa yang akan unggul dalam real count KPU Jawa Barat pada 7 Juli mendatang. Sekaligus menimbang kredibilitas lembaga survey yang sudah siap mempertanggungjawabkan secara akademis.

Lihat juga berita-berita INITU di Google News, Klik Disini

Share the Post:

Related Posts