Bagaimanapun dunia anak adalah dunia bermain. Berbagai imajinasi selalu timbul untuk bermain hal yang baru. Mengenalkan dan melibatkan dalam permainan tradisional juga sangat penting untuk melestarikan budaya dan nilai -nilai kebaikan yang terkandung didalamnya.
Berikut beberapa contoh permainan tradisional dari Jawa Barat yang bisa dikenalkan kepada generasi saat ini :
Cingciripit
Permainan ini biasa dimainkan beberapa anak. Ada satu orang yang menjadi emeng atau kucing. Mereka berkumpul membentuk lingkaran dan meletakkan jarinya di tangan cemeng sambil bernyanyi
cing ciripit tulang bajing kecepit
kacapit ku bulu pare
bulu pare sesekeutna
jol pa dalang mawa wayang
Jrek-jrek nong, Jrek-jrek nong
Ketika lagi berakhir, pemain bersiap-siap untuk mengangkat jarinya. Yang tertangkap akan menjadi cemeng / kucing.
Dalam perkembangannya mainan ini meluas ke beberapa daerah dengan lag u menyesuaikan daerahnya. Seperti di Jawa Tengah menjadi
“cing ciripit golang-galing kejepit”
Endog-Endogan
Permainan trasdisional ini cenderung murah meriah karena tidak menggunakan bahan khusus, Cukup menggunakan tangan masing-masing peserta.
Kemudian tangan mengepal dan ditumpuk menyerupai endok (telur), kemudian pemain secara bersama menyanyikan :
Endog-endogan peupeus hiji pre
Endog-endogan peupeus hiji pre
Endog-endogan peupeus hiji pre
Endog-endogan peupeus hiji pre
Setelah sampai pada syair “pree” tangan yang tadinya mengepal ditembrakan dari yang paling bawah. Setelah semua tidak ada yang mengepal, kemudian anak-anak menyanyikan dengan syair
Goleang-goleang mata sapi bolotot
Biasanya anak-anak menyanyikan lirik terakhir sambil memegang dan membelalalakan matanya.
Ucang-ucang Angge
Permainan ini biasanya dilakukan oleh orang tua atau yang lebih dewasa kepada anak kecil. Ketika anaknya menangis atau hanya sekedar memberikan hiburan kepada putra atau putrinya.
Dengan menyanyikan beberapa syair dan menggoyangkan kakinya naik turun dengan ditumpaki oleh anaknya.