Jika kamu kisah nabi Muhammad, tentu tidak asing dengan nama burung ababil. Burung tersebut bukanlah salah satu spesies yang ada di dunia, Allah sengaja menciptkan burung ini untuk menghancurkan kesombongan dan keserakahan Abrahah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Abrahah sendiri merupakan panglima perang negeri Yaman yang begitu ditakuti pada masanya. Dimana menjadi simbol keserakahan dan sifat negatif. Beberapa diantaranya adalah kebengisan dan juga kekuatannya yang semena-mena.
Sekuat apapun Abrahah, dia tetaplah manusia biasa. Tak akan mampu ia menghadapi Allah. Kesombongan tersebut sontak saja lebur setelah Allah mengirimkan pasukan ababil dari langit. Pertanyaan yang sering muncul adalah seperti apakah burung ababil? Berikut sedikit resumenya.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِأَصْحَابِ الْفِيلِ (1) أَلَمْ يَجْعَلْ كَيْدَهُمْ فِي تَضْلِيلٍ (2) وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ (3) تَرْمِيهِمْ بِحِجَارَةٍ مِنْ سِجِّيلٍ (4) فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَأْكُولٍ (5)
“Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah? Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka’bah) itu sia-sia? Dan Dia mengirimkan kapada mereka burung yang berbondong-bondong, yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar, lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).” (QS. Al Fiil: 1-5).
Ciri fisik burung ababil
Seperti dijelaskan sebelumnya, ababil bukanlah spesies burung yang ada di bumi. Burung tersebut merupakan pasukan khusus yang diciptakan untuk memiliki kekuatan jauh melampaui manusia. burung-burung tersebut digambarkan memiliki warna yang berbeda, ada yang hitam, putih, dan hijau. Masing-masing dari burung tersebut membawa tiga batu, satu di paruh dan dua di kaki mereka.
Burung ababil diciptakan sebagai pasukan yang kuat
Abrahah saat itu dikenal sebagai panglima yang sangat ditakuti karena kekuatannya. Namun, diketahui bahwa Allah dengan mudah menciptakan pasukan udara yang memiliki kekuatan melampaui para manusia sombong tersebut.
Kisah Pasukan Gajah yang Ingin Menyerang Ka’bah
Kisah di atas menjelaskan tentang ashabul fiil (pasukan gajah) yang ingin menghancurkan rumah Allah (Ka’bah). Mereka sudah mempersiapkan diri untuk menghancurkan Ka’bah tersebut. Mereka pun mempersiapkan gajah untuk menghancurkannya. Tatkala mereka datang mendekati Makkah, orang-orang Arab tidak punya persiapan apa-apa untuk menghadang mereka. Penduduk Makkah malah takut keluar, takut dari serangan ashabul fiil tersebut. Lantas Allah menurunkan burung yang terpencar-pencar, artinya datang kelompok demi kelompok. Itulah yang dimaksud “thoiron ababil” sebagaimana kata Ibnu Taimiyah. Burung-burung tersebut membawa batu untuk mempertahankan Ka’bah. Batu itu berasal dari lumpur (thin) yang dibentuk jadi batu, seperti tafsiran Ibnu ‘Abbas. Ada juga yang menafsirkan bahwa batu tersebut adalah batu yang dibakar (matbukh). Batu tersebut digunakan untuk melempar pasukan gajah tersebut. Lantas mereka hancur seperti daun-daun yang dimakan dan diinjak-injak oleh hewan. Allah memberi pertolongan dari kejahatan pasukan gajah tersebut. Tipu daya mereka pun akhirnya sirna.
Dijelaskan oleh Ibnu Taimiyah, “Kisah ini adalah dari kisah raja Abrahah yang membangun kanisah (gereja) di negeri Yaman. Ia ingin agar haji yang ada di Arab dipindahkan ke sana. Abrahah ini adalah raja dari negeri Habasyah (berpenduduk Nashrani kala itu) yang telah menguasai Yaman. Kala itu diceritakan ada orang Arab yang menjelek-jelekkan kanisah (gereja) orang Nashrani sehingga membuat raja Abrahah marah. Lalu ia pun berniat menghancurkan Ka’bah.” (Lihat Majmu’atul Fatawa karya Ibnu Taimiyah, 27: 355-356).
Kisah ini mengingatkan orang Quraisy akan pertolongan Allah yang telah menghancurkan pasukan gajah dan juga menunjukkan bagaimana Allah mengatur makhluk dan membinasakan musuh-musuh-Nya.
Kronologi terjadinya
Pasukan Abrahah memiliki peralatan perang yang sangat lengkap. Masyarakat Mekkah yang ketakutan pun langsung mengungsi ke bukit-bukit. Saat perjalanan Abrahah untuk menghancurkan ka’bah, Abrahah rupanya juga merampas unta-unta milik penduduk Mekkah termasuk milik Abdul Mutallib. Hal tersebut sontak membuat kakek Nabi Muhammad tersebut merasa geram dan memberanikan diri untuk meminta kembali unta-unta tersebut. Abdul Mutallib mendatangi tenda peristirahatan Abrahah seorang diri, tanpa pengawalan. Namun, saat Abdul Mutalib mengatakan niatnya, ia justru ditertawakan oleh Abrahah. Dengan kesombongannya, Abrahah pun menantang Allah untuk menghentikan niat buruknya.
Fakta Ababil, Burung Perkasa yang Diciptakan untuk Membunuh Pasukan Gajah
Detik-detik penghancuran ka’bah pun tiba. Para pasukan mulai mendekati ka’bah. Namun Abrahah mulai merasakan firasat buruk, sebab para gajah seolah enggan mendekati ka’bah. Padahal, sebelumnya panglima Yaman tersebut begitu yakin akan mudah menghancurkan ka’bah. Namun, tiba-tiba saja datang jutaan burung dari langit yang menyerang bertubi-tubi. Merekalah pasukan khusus yang dikirim oleh Allah untuk memporak-porandakan kesombongan Abrahah, serta menjadi bukti kebesaran Allah.