Search
Close this search box.

Kuesioner Riwayat Kesehatan dan Pernyataan Donor Darah PMI

Kuesioner Riwayat Kesehatan dan Pernyataan Donor Darah PMI

Sebelum kita melakukan donor darah, sebagai pendonor diharuskan mengisi kuesioner riwayat kesehatan dan pernyataan donor. Kertas satu lembar berwarna hijau ini mengajukan beberapa pertanyaan tentang kondisi pendonor dan sekaligus surat pernyataan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Didalam kuesioner ini kita juga diberikan edukasi tentang beberapa penyakit dan beberapa gejalanya.

Mari kita cek satu-persatu di bawah ini.

1. Berusia antara 17 – 60 tahun    Seseorang yang berusia 17 tahun diperbolehkan melakukan donor apabila terdapat ijin tertulis dari orang tua.

2. Berat badan minimal 45 Kg    Di leaflet dan berbagai blog menuliskan berat badan minimal adalah 45 Kg. Tapi terakhir kali saya ke UDD PMI Surabaya (Jl. Embong Ploso), ada seseorang dengan berat badan 45 Kg yang ditolak. Seorang perawat yang sedang mengambil darah saya mengatakan berat badan minimal untuk donor adalah 46 Kg.

3. Temperatur tubuh antara 36,6 – 37,5 derajat celcius

4. Denyut nadi teratur, sekitar 50 – 100 kali/menit

5. Tekanan darah baik    Sistole = 110 – 180 mm Hg    Diastole = 50 – 100 mm Hg

6. Hemoglobin minimal 12,5 g/dl

7. Telah melewati jeda waktu antar donor WB (kurang lebih 70 hari)    Jika kalian pernah melakukan donor darah WB sebelumnya, paling tidak diperlukan waktu jeda selama 70 hari untuk bisa mendonorkan darah kembali.


Kegiatan donor darah tidak hanya memperhatikan kesehatan pendonor, tetapi juga keamanan darah yang nantinya akan diberikan kepada pasien-pasien yang memerlukannya. Oleh karena itu, terdapat beberapa keadaan dimana seseorang harus menunda untuk melakukan donor darah, dan ada pula keadaan dimana seseorang tidak boleh melakukan donor darah.

Kalian harus menunda untuk melakukan donor darah apabila:

a. Sedang sakit    Walaupun hanya pilek atau batuk, tetap tidak diijinkan untuk donor. Paling tidak tunggu 1 minggu setelah sembuh

b. Mengkonsumsi obat atau jamu    Seseorang baru boleh melakukan donor apabila dalam 3 hari terakhir sebelum donor ia tidak mengkonsumsi obat atau jamu. Hal ini dilakukan karena obat yang diminum oleh pendonor akan masuk ke dalam darah. Dikhawatirkan pasien yang menerima donor alergi terhadap kandungan obat tersebut.

c. Sedang menstruasi    Pendonor sebaiknya sabar menunggu setelah menstruasinya berakhir sebelum mendonorkan darahnya.

d. Sedang hamil    Seseorang yang sedang hamil tidak diijinkan untuk melakukan donor darah. Ia akan diijinkan untuk mendonorkan darah 6 bulan setelah melahirkan dengan catatan sedang tidak menyusui.

e. Sedang menyusui    Seorang ibu yang menyusui tidak diperbolehkan donor, hingga 3 bulan setelah ia berhenti menyusui.

f. Dalam jangka waktu 24 jam setelah vaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus dipteria, atau profilaksis

g. Dalam jangka waktu 1 minggu setelah gejala alergi menghilang

h. Dalam jangka waktu 2 minggu setelah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, dan tetanus toxin

i. Dalam jangka waktu 1 tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic

j. Dalam jangka waktu 1 tahun setelah tranfusi

k. Dalam jangka waktu 1 tahun setelah tatto, tindik, tusuk jarum, dan transplantasi

l. Dalam jangka waktu 72 jam setelah operasi gigi

m. Dalam jangka waktu 6 bulan setelah operasi kecil

n. Dalam jangka waktu 12 bulan setelah operasi besar

o. Dalam jangka waktu 6 bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis

p. Dalam jangka waktu 3 tahun setelah bebas dari gejala malaria    Malaria merupakan penyakit dengan gejala demam dan menggigil. Penyakit ini sering hilang timbul, karena itu apabila seseorang pernah menderita malaria, maka ia tidak bisa langsung mendonorkan darahnya. Ia harus menunggu selama 3 tahun setelah benar-benar bebas dari gejala malaria.

q. Dalam jangka waktu 12 bulan setelah berkunjung/pulang dari daerah endemis malaria    Apabila seseorang hanya berkunjung dari daerah endemis malaria, maka ia harus menunggu selama 12 bulan setelah kepulangannya dari daerah tersebut untuk bisa mendonorkan darahnya. Namun apabila seseorang tinggal di daerah endemis malaria selama 5 tahun berturut-turut, maka ia harus menunggu 3 tahun setelah keluar dari daerah tersebut untuk bisa mendonorkan darahnya.

r. Dalam jangka waktu 6 bulan setelah sakit typuss. Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk    Pendonor yang mengalami infeksi kulit pada daerah yang akan ditusuk, harus menunggu selama 1 minggu setelah sembuh untuk bisa mendonorkan darahnya.


Berikut adalah keadaan-keadaan dimana seseorang tidak diperbolehkan mendonorkan darahnya

1. Kecanduan minuman beralkohol

2. Ketergantungan narkoba

3. Menderita tekanan darah tinggi (hipertensi)

4. Menderita kencing manis (diabetes melitus)

5. Mempunyai penyakit jantung atau paru-paru

6. Mempunyai kecenderungan pendarahan abnormal atau kelainan darah lainnya, misalnya G6PD, thalasemia, dan polibetemiavera

7. Menderita epilepsi dan sering kejang

8. Menderita kanker

9. Pernah menderita hepatitis B atau C   

Hepatitis adalah penyakit radang hati. Beberapa tipe hepatitis bisa menular melalui darah yang didonorkan. Sehingga seseorang dengan hepatitis B dan C tidak diijinkan untuk mendonorkan darahnya.   

Hepatitis memiliki gejala kuning di seluruh badan, sakit perut bagian kanan atas, demam, nafsu makan berkurang, mual, dan muntah. Pada beberapa orang ada yang tidak menampakkan gejala, namun ketika darahnya diperiksa di laboratorium hasilnya positif.

Jika hal itu terjadi, ketika orang tersebut telah mendonorkan darahnya di PMI, PMI akan menghubungi dan memberitahukan pendonor tentang hasil lab tersebut.

10. Mengidap sifilis   

Gejala sifilis adalah luka pada penis, vagina, anus, dan tidak nyeri dan menghilang dengan sendirinya setelah beberapa hari pengobatan, kemudian sifilis akan menyebar ke seluruh tubuh penderita. Seseorang yang hasil cek laboratoriumnya menunjukkan VDRL/PRP positif tidak diijinkan untuk melakukan donor darah.

11. Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang beresiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, dan pemakai jarum suntik tidak steril)

12. Pengidap HIV/AIDS

AIDS atau sindrom kehilangan kekebalan tubuh adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang manusia setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus HIV (Human Immunodeficieny Virus). Seseorang dengan HIV positif tidak berarti menderita AIDS, karena gejala AIDS akan muncul kurang lebih 2-10 tahun sejak orang tersebut terinfeksi HIV.

Sebelum itu, seorang penderita HIV masih merasa sehat, bahkan dengan pemeriksaan laboratorium hasilnya negatif, karena masa antara masuknya HIV ke dalam tubuh sampai terjadinya HIV positif memerlukan waktu 2 minggu sampai 3 bulan. Masa ini disebut masa jendela (window period). Seseorang yang mengidap HIV/AIDS tidak diperbolehkan mendonorkan darahnya, karena HIV/AIDS dapat menular melalui darah.


Pada umumnya, dalam sekali donor darah WB seorang pendonor akan diambil darahnya sebanyak 350cc. Namun pada beberapa orang, sang perawat menanyakan apakan pendonor bersedia diambil darahnya sebanyak 450cc.

Biasanya perawat akan menanyakan hal tersebut apabila golongan darahnya jarang didapat atau sedang ada kebutuhan yang mendesak, dengan memperhatikan postur tubuh pendonor tentunya.

Karena rata-rata orang dewasa memiliki darah sebanyak 10-12 kantung di dalam tubuhnya dan darah yang diambil akan segera tergantikan karena tubuh akan memproduksi darah baru, jadi mendonorkan darah sebanyak 450cc pun masih aman.

Kuesioner Riwayat Kesehatan dan Pernyataan Donor Darah PMI
Kuesioner Riwayat Kesehatan dan Pernyataan Donor Darah PMI

Efek Samping Donor Darah

Pingsan

Pengembilan darah dapat menyebabkan penurunan denyut jantung dan penurunan tekanan darah. Hal ini adalah reaksi normal terhadap pengambilan darah.

Selama pengambilan darah.

Sampaikan kepada petugas, bila nyeri pada saat pengambilan darah.

Waspada sampai 8 jam setelah pengambilan darah

  • Khusus satu jam pertama, waspada terhadap kemungkinan pingsan.
  • Minum-minuman ekstak untuk mengganti cairan yang hilang
  • Makan secukupnya
  • Hindari kegiatan berat
  • Hindari Alkohol selamanya.

Bila tidak enak badan segera istirahat dan berbaring longgarkan pakaian, dan tenangkanlah diri anda. Sebelu mdonor dianjurkan minum, makan dan istirahat yang cukup.

Demikian sedikit ulasan “Kuesioner Riwayat Kesehatan dan Pernyataan Donor Darah PMI,” semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Lihat juga berita-berita INITU di Google News, Klik Disini

Share the Post:

Related Posts