Mengenal Pengertian, jenis Buta Warna dan Bagaimana Membuktikannya

Mengenal Pengertian, jenis Buta Warna dan Bagaimana Membuktikannya

Sejumlah orang mengalami cacat sel kerucut, sel-sel khusus pada retina di bagian belakang mata, sehingga mengurangi kemampuannya membedakan warna tertentu.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Ketidakmampuan membedakan merah dan hijau merupakan tipe buta warna paling umum, dan ini merupakan kelainan genetik terkait jenis kelamin. Buta warna jauh lebih jarang terjadi pada wanita daripada pada pria.


Penyebab buta warna bukan karena keturunan akan tetapi karena kondisi mata tertentu, misalnya degenerasi otot. Buta warna mungkin juga merupakan efek samping obat-obat tertentu, misalnya sejumlah obat anti malaria.

Jenis Buta Warna

Buta warna merupakan kelainan pada penglihatan di mana seseorang tidak mampu membedakan warna.

Buta warna,dilihat dari sebabnya ada dua :

  • kongenital atau bawaan
  • Buta warna didapat.

Buta warna berdasarkan jenis warna yang tidak bisa dibedakan ada dua buta warna parsial dan total. Buta warna kongenital, terdapat pada kromosom X, sehingga jarang muncul pada anak perempuan, kecuali bapak maupun ibunya buta warna.

Buta warna didapat, bisa terjadi karena faktor infeksi atau peradangan pada papil nervus optikus atau pada retina mata. Contoh penyakit yang menyebabkan misalnya diabetes, infeksi virus, sifilis, atau juga bisa disebabkan karena efek samping obat.

Pemeriksaan untuk mengetahui kelainan buta warna adalah dengan ishihara test dan ada tes yang lebih akurat berupa Farnsworth Munsell Test.

Kesimpulan buta warna kongenital, merupakan karunia Allah SWT, jangan putus asa, tidak dapat bekerja, karena banyak sumber penghasilan yang tidak membutuhkan syarat kita buta warna apa tidak.

Buta warna didapat, kadang menjadi penanda bahwa seseorang tengah mengalami sakit serius, sehingga harus segera berobat ke dokter mata, untuk mendapatkan penanganan lebih baik

Pembuktian Buta Warna


Buta warna jarang menyebabkan masalah serius, namun dapat membuat orang tidak bisa menjalankan pekerjaan tertentu yang mewajibkan kemampuan membedakan warna, misalnya menjadi pilot pesawat terbang atau quality control perusahaan wiring harness.

Buta warna dapat dites dengan tes Ishihara yang menggunakan lingkaran-lingkaran berwarna yang dibuat dengan tulisan tertentu yang hanya dapat dilihat atau tidak dapat dilihat oleh penderita buta warna.


Tes Ishihara pertama kali dipublikasi pada tahun 1917 di Jepang dan terus digunakan di seluruh dunia, sampai sekarang. Tes buta warna Ishihara terdiri dari plat atau lembaran yang didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik tersebut membentuk lingkaran, warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal.

Alat test Ishihara diakui dan digunakan secara internasional sebagai alat untuk penentuan gangguan penglihatan atau kebutaan warna, dimana alat test Ishihara mengalami penyempurnaan dan modifikasi dari waktu ke waktu, Alat test Ishihara terbaru berisi 38 plat pada tahun 2009 ini.

Lihat juga berita-berita INITU di Google News, Klik Disini

Share the Post:

Related Posts