Dalam proses belajar seperti menghafalkan materi dan pokok pembahasan ada beberapa metode dan cara yang beragam, salah satunya adalah mind mapping. Dalam kesempatan ini kita akan membahas Pengertian dan Cara Membuat Mind Mapping Saat Belajar Beserta Contoh.
Pengertian Mind Mapping
Mind Mapping adalah teknik menghafal yang diciptakan oleh Tony Buzan, seorang pengajar asal Inggris yang sangat luar biasa. Yang perlu dicatat metode ini mengkombinasikan otak kiri dan kanan sehingga membuat proses mengingat menjadi lebih mudah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Cara Membuat Mind Mapping
Pertama yang perlu difahamai adalah beberapa cara untuk membuat mind mapping, berikut diantaranya :
- KERTAS siapkan kertas polos (tidak bergaris). Bisa menggunakan ukuran A4 atau A3. Posisi kertas horisontal (landscape). Mulailah dari bagian tengah kertas.
- Kedua buatkan GAMBAR berupa topik yang dibahas dilukis di tengah-tengah kertas dengan ukuran gambar yang cukup besar . Gambar bisa berupa kode atau simbol.
- Ketiga gunakan WARNA gambar atau tulisan buatlah semenarik mungkin dan berwarna warni, minimal menggunakan 3 warna.
- Keempat ASOSIASIKAN ide ide yang dituangkan. Alur dan idenya harus logis dan mengalir secara runtut.
- Kelima buatlah GARIS dibuat seperti ranting dan mengarah keluar. Ranting-ranting ini saling berhubungan . Panjang garis sama dengan panjang kata atau gambar. Sub-topik dinyatakan dengan cabang seperti daun yang lebih tebal dari rantingnya, yang menempel pada gambar di tengah. Butir-butir dalam urutan sesudah sub-topik dinyatakan dengan ranting-ranting.
- Keenam tulislah KATA-KATA dalam huruf besar. Kata atau gambar diletakan di atas cabang atau ranting. Selanjutnya gunakan gambar atau satu kata saja untuk menjelaskan sub-topik atau butir-butir lainnya. Tulislah hanya kata-kata kunci.
Contoh Mind Mapping
Untuk membuat surat ada beberapa langkah yang harus diperhatikan. Antara lain adalah untuk siapa dan apa tujuan surat tersebut dibuat.
Baca juga “Memahami Mengajari Anak Dengan Prinsip Tabur Tuai.”
Kesimpulanya kita bisa menyesuaikan apakah formal atau informal bahas yang digunakan. Secara umum contohnya seperti diatas.
Oleh karena itu untuk pengembangan silahkan bisa belajar sengan langkah langkah yang sudah disebutkan diatas, semoga bermanfaat.
