Search
Close this search box.

Penjelasan Ilmiah Fenomena Halocline di Selat Madura Jatim, Seperti Laut Terbelah

Penjelasan Fenomena Halocline di Selat Madura, Seperti Laut Terbelah

Fenomena Halocline di Selat Madura menjadi bahan perbincangan di media sosial. Padahal kejadian alam di laut sekitar Jembatan Suramadu ini sudah sering terjadi. Namun tetap saja dianggap luar biasa dan viral di media sosial, setelah ada yang mengupload videonya. Sebab air laut terlihat seperti terbelah.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Peneliti dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Maritim Tanjung Perak, Surabaya, Adi Hermanto menegaskan, bahwa peristiwa halocline lazim terjadi. “Kami pantau memang itu (halocline) suatu hal yang wajar, alamiah. Fenomenanya tidak perlu dikhawatirkan,” ucap Adi seperti dikutip dari Merdeka Online.

Akibat peristiwa halocline ini, terjadi gradasi warna pada air laut. Sehingga laut tampak seperti terbelah.

“Itu terjadi karena adanya perbedaan densitas (massa jenis), salinitas (tingkat keasinan),” jelasnya.

Adi menjelaskan, air laut seolah terbelah akibat pertemuan antara air yang kandungan garamnya lebih rendah dengan air yang kandungan garam lebih tinggi. “Namanya halocline begitu,” sebut Adi.

Kemunculan halocline di Selat Madura karena ada pertemuan antara air laut dengan air tawar. “Itu memang kan daerah-daerah situ (Suramadu) ada muara sungai, Kalimas dan sungai-sungai kecil yang menyebabkan terjadinya perbedaan warna itu.”

“Jadi air yang dari sungai itu, kandungan garamnya lebih sedikit dari pada air yang di laut, makanya terjadi pertemuan kayak gitu (halocline), jadi suatu hal yang wajar saja, alami,” ungkap Adi.

Menurut Adi, peristiwa halocline kerap terjadi di sekitar muara. Bahkan setiap hari. “Jadi setiap hari ada itu! Kalau orang melewati Suramadu pasti melihat,” ucapnya. 

Berikut Video Halocline

https://youtu.be/yEkuXp7m0Ww

Berbagai komentar di sosial media juga beragam, ada yang menganggap biasa ada juga yang mengaitkan dengan fenomena di samudra atlantik. Dan memang dalam Al Quran juga ada keterangan

“Dan Dialah (ALLAH) yang membiarkan dua laut yang mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” (Q.S. Al-Furqaan:53)

Apapun komentarnya tentu kita ambil positif dan terus menjadi bahan evaluasi diri.

Lihat juga berita-berita INITU di Google News, Klik Disini

Share the Post:

Related Posts