INITU.ID – Mari kita simak Ramadhan Journey Masjid Terbesar Di Indonesia: Ada Masjid Istiqlal Hingga Masjid Terindah Baiturrahman.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Indonesia memang wonderland, banyak tempat Masjid yang besar dan indah disini, Setidaknya ada di setiap Provinsi masjid terbesar di Indonesia saat ini.
Berikut sedikit ulasan Ramadhan Journey Masjid Terbesar Di Indonesia: Ada Masjid Istiqlal Hingga Masjid Terindah Baiturrahman, sebagai berikut :
Baca juga: Mengenal Sejarah Masjid Umar Bin Khattab Di Betlehem Palestina
Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid Istiqlal (arti harfiah: Masjid Merdeka) adalah masjid nasional negara Republik Indonesia yang terletak di bekas Taman Wilhelmina, di Timur Laut Lapangan Medan Merdeka yang di tengahnya berdiri Monumen Nasional (Monas), di pusat ibukota Jakarta.
Di seberang Timur masjid ini berdiri Gereja Katedral Jakarta. Imam besarnya adalah Prof. Dr. Nasaruddin Umar, M.A. dan Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal sekarang adalah K.H. Muhammad Muzammil Basyuni.
Pembangunan masjid ini diprakarsai oleh Presiden Republik Indonesia saat itu, Ir. Soekarno.
Peletakan batu pertama sebagai tanda dimulainya pembangunan Masjid Istiqlal dilakukan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951. Arsitek Masjid Istiqlal adalah Frederich Silaban, seorang Kristen Protestan.
Baca juga: Masjid Quba, Masjid Pertama Yang Dibangun Nabi Muhammad
Masjid ini memiliki gaya arsitektur modern dengan dinding dan lantai berlapis marmer, dihiasi ornamen geometrik dari baja antikarat. Bangunan utama masjid ini terdiri dari lima lantai dan satu lantai dasar.
Bangunan utama itu dimahkotai satu kubah besar berdiameter 45 meter yang ditopang 12 tiang besar. Menara tunggal setinggi total 96,66 meter menjulang di sudut Selatan selasar masjid. Masjid ini mampu menampung lebih dari 200.000 jamaah.
Masjid Istiqlal dikenal dengan kemegahan bangunannya. Luas bangunannya hanya mencapai 26% dari kawasan seluas 9.32 hektare, yang selebihnya adalah halaman dan pertamanan.
Pada taman masjid di sudut barat daya terdapat kolam besar dengan air mancur yang dapat menyemburkan air setinggi 45 meter.
Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya
Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya dibangun sejak tanggal 4 Agustus 1995, atas gagasan Wali Kota Surabaya saat itu, H. Soenarto Soemoprawiro.
Pembangunan Masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno. Namun karena krisis moneterpembangunannya dihentikan sementara waktu.
Tahun 1999, masjid ini dibangun lagi dan selesai tahun 2001. Pada 10 November 2000, Masjid ini diresmikan oleh Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid.
Tanah untuk membangun Masjid Nasional Al Akbar Surabaya (MAS) disediakan oleh Pemda Surabaya (Pemkot Surabaya), dari tanah peruntukkan fasilitas umum ditambah lahan sawah penduduk yang telah dibebaskan hingga luasnya mencapai kurang lebih 11,2 ha yang lokasinya terletak di kawasan Pagesangan Surabaya Selatan, di tepi jalan tol Surabaya – Malang.
Baca juga: Mengenal Sejarah, Arsitektur Masjidil Haram Masjid Terbesar Di Dunia
Keberadaan masjid ini juga sangat khas sebagai gerbang kota Surabaya dari arah Bandara Internasional Juanda.
Secara fisik, luas bangunan dan fasilitas penunjang MAS adalah 22.300 meter persegi, dengan rincian panjang 147 meter dan lebar 128 meter.
Bentuk atap MAS terdiri dari 1 kubah besar yang didukung 4 kubah kecil berbentuk limasan serta 1 menara. Keunikan bentuk kubah MAS ini terletak pada bentuk kubah yang hampir menyerupai setengah telur dengan 1,5 layer yang memiliki tinggi sekitar 27 meter.
Untuk menutup kubah, dipergunakan sebuah produk yang juga digunakan di beberapa masjid raya seperti Masjid Raya Selangor di Syah Alam (Malaysia).
Ciri lain dari masjid raksasa ini adalah pintu masuk ke dalam ruangan masjid tinggi dan besar dan mihrabnya adalah mihrab masjid terbesar di Indonesia.
Baca juga : Fakta Menarik Pemakaman Mala Di Masjidil Haram
Rancang bangun arsitektur MAS dikerjakan oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama konsultan ahli yang telah berpengalaman membangun masjid-masjid besar di Indonesia.
Mengingat posisi lahan yang labil dengan tingkat kekerasan yang minim, maka pembuatan pondasi dilakukan dengan system pondasi dalam atau pakubumi. Tidak kurang dari 2000 tiang pancang bagi pondasi masjid ini.
Untuk kelancaran pembangunan, berdasar rekomendasi dari Departemen Perhubungan dan Departemen Pekerjaan Umum membuka jalan tol menuju masjid, untuk mengangkat alat-alat berat yang tidak mungkin bisa melalui akses jalan pemukiman penduduk.