Ramadhan Journey Masjid Terbesar di Indonesia: Masjid Istiqlal Hingga Masjid Terindah Baiturrahman

masjid besar di Indonesia al-akbar-surabaya

Mengingat posisi tanah labil dengan tingkat kekerasan yang minim, maka pembuatan pondasi dilakukan dengan system pondasi dalam atau pakubumi, dengan menancapkantiang pancang.

Sempat terjadi kekurangan stok tiang pancang sehingga harus dipasok dari Jawa Tengah. Tiang pancang yang diperlukan untuk berdirinya masjid ini sebanyak tidak kurang dari 2000 tiang pancang. Proses pemancangan tiang pondasi ini menghabiskan waktu kurang lebih tiga bulan.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Elemen arsitektur MAS juga didesain sedemikian rupa, untuk mencapai keindahan, kemewahan serta keanggunan. Antara lain elemen hiasan kaca patri (steined glass).

Hiasan kaca patri yang digunakan masjid ini dibuat dengan sistem triple glazed unit. Yaitu pelapisan panel kaca patri atau panel bevel dengan kaca tempered yang menggunakan bahan dan mesin-mesin buatan Amerika.

Triple glazed unit ini selain menghemat biaya, juga sangat baik untuk keperluan peredam suara bising.

Luas Tanah:11.200 m2
Status Tanah:SHM
Luas Bangunan:28509 m2
Tahun Berdiri:2000
Daya Tampung Jamaah:59.000
No Telp/Faks:031-8289755, 031-8289756 / 031-828689

Masjid Agung Jawa Tengah

Bangunan Masjid ini mulai dibangun sejak tahun 2001 hingga selesai secara keseluruhan pada tahun 2006. Bangunan Masjid ini berdiri di atas lahan 10 hektare.

Secara resmi Masjid Agung dibuka oleh Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 14 November 2006. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) merupakan masjid provinsi bagi provinsi Jawa Tengah.

Foto ruang-utama-masjid-agung-jateng

Keberadaan bangunan masjid ini tak lepas dari Masjid Besar Kauman Semarang.

Pembangunan MAJT berawal dari kembalinya tanah banda (harta) wakaf milik Masjid Besar Kauman Semarang yang telah sekian lama tak tentu rimbanya.

Raibnya banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang berawal dari proses tukar guling tanah wakaf Masjid Kauman seluas 119.127 ha yang dikelola oleh BKM (Badan Kesejahteraan Masjid) bentukan Bidang Urusan Agama Depag Jawa Tengah.

Baca juga: 5 Nasihat Berharga Untuk Imam Masjid Di Bulan Ramadhan

Dengan alasan tanah itu tidak produktif, oleh BKM tanah itu di tukar guling dengan tanah seluas 250 ha di Demak lewat PT. Sambirejo. Kemudian berpindah tangan ke PT. Tensindo milik Tjipto Siswoyo.

Hasil perjuangan banyak pihak untuk mengembalikan banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang itu ahirnya berbuah manis setelah melalui perjuangan panjang.

MAJT sendiri dibangun di atas salah satu petak tanah banda wakaf Masjid Besar Kauman Semarang yang telah kembali tersebut.

MAJT dengan payungnya yang terkembang

Pada tanggal 6 Juni 2001, Gubernur Jawa Tengah membentuk Tim Koordinasi Pembangunan Masjid Agung di Semarang Jawa Tengah untuk menangani masalah-masalah baik yang mendasar maupun teknis.

Berkat niat yang luhur dan silaturahmi yang erat, dalam waktu kerja yang amat singkat keputusan-keputusan pokok sudah dapat ditentukan: status tanah, persetujuan pembiayaan dari APBD oleh DPRD Jawa Tengah, serta pemiilhan lahan tapak dan program ruang.

Kemudian pembangunan masjid tersebut dimulai pada hari Jumat, 6 September 2002 yang ditandai dengan pemasangan tiang pancang perdana yang dilakukan Menteri Agama RI, Prof. Dr. H. Said Agil Husen al-Munawar, KH. MA Sahal Mahfudz dan Gubernur Jawa Tengah, H. Mardiyanto.

Pemasangan tiang pancang pertama tersebut juga dihadiri oleh tujuh duta besar dari negara-negara sahabat, yaitu Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Qatar, Kuwait, Mesir, Palestina, dan Abu Dhabi.

Dengan demikian mata dan perhatian dunia internasional pun mendukung dibangunnya Masjid Agung yang berada di Jawa Tengah tersebut.

MAJT diresmikan pada tanggal 14 November 2006 oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono. Masjid dengan luas areal tanah 10 Hektar dan luas bangunan induk untuk salat 7.669 meter persegi secara keseluruhan pembangunan Masjid ini menelan biaya sebesar Rp 198.692.340.000.

Meskipun baru diresmikan pada tanggal 14 November 2006, namun masjid ini telah difungsikan untuk ibadah jauh sebelum tanggal tersebut. Masjid megah ini telah digunakan ibadah Salat Jumat untuk pertama kalinya pada tanggal 19 Maret 2004 dengan Khatib Drs. H. M. Chabib Thoha, MA, (Kakanwil Depag Jawa Tengah).

Masjid Raya Baiturrahman Aceh

Masjid Raya Baiturrahman adalah sebuah masjid Kesultanan Aceh yang dibangun oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam pada tahun 1022 H/1612 M.

Bangunan indah dan megah yang mirip dengan Taj Mahal di India ini terletak tepat di jantung Kota Banda Aceh dan menjadi titik pusat dari segala kegiatan di Aceh Darussalam.