Usia remaja menjadi masa yang penuh tantangan bagi orang tua membimbing anaknya. Salah satu kasus yang tidak dikehendaki yaitu ketika mendapati anak kesayangannya berteman dengan orang yang memiliki tabiat kurang baik.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Sehingga harus menghadapi situasi dilematis, disatu sisi orang tua tidak ingin melarang anak untuk berteman dan menambah interaksi dengan dunia luar, namun disisi lain membiarkan bukanlah hal yang tepat. Atau dalam aplikasinya pengawasan yang berlebihan tentu tidak baik bagi perkembangan dirinya.
Sejumlah penelitian yang menjadi bahan rujukan saat ini mengungkapkan bahwa perubahan sikap pada remaja kebanyakan dipengaruhi pergaulan yang ada di lingkunganya. Pada masa remaja, pengaruh teman sebaya jauh lebih berdampak daripada pengaruh keluarga.
Baca juga “Tujuh Pilar Pengasuhan Untuk Anak.”
Akan lebih berpengaruh ketika pergaulan yang dimiliki anak cenderung negatif. Namun sebelum menentukan sikap sebaiknya orang tua wajib mengetahui mengapa anak mau terlibat dalam pergaulan yang negatif ? karena memang adanya beberapa alasan berikut:
- Identitas diri yang lemah. Remaja belum mengenali jati dirinya sendiri sehingga melihat orang lain lebih berkarakter menurutnya, sehingga berpikir ingin seperti temannya.
- Tidak memiliki figur orang dewasa. Remaja perlu memiliki figur orang dewasa di luar keluarga untuk menciptakan perkembangan emosional yang kuat, baik itu kepada tokoh idola atau guru. Ketika anak tidak memiliki figur, mereka akan mencarinya dalam pergaulan. Mengapa hal ini penting? Tanpa disadari anak lebih menuruti apa yang dikatakan figure itu daripada orang tuanya. Sehingga figur yang layak sangat penting bagi anak.
- Hubungan yang kurang harmonis dengan orang tua. Situasi keluarga yang kurang nyaman juga dapat mempengaruhi anak keluar dari rumah dan mencari siapa saja yang mau berteman dengannya dan tidak bertengkar seperti orang tuanya.
Baca juga “Pengertian Dan Ciri Usia Dewasa Awal Serta Kematangan Psikologis.”
Kemudian, apa yang harus dilakukan?
Jika terdapat gejala anak remaja berteman dengan orang yang salah, orang tua perlu bijak menyikapi dan hindari tindakan yang dapat memungkinkan anak nantinya memberontak dan berpikir temannya yang terbaik. Pertimbangkanlah beberapa langkah berikut:
Ambil inventarisasi kehidupan anak segera, apa yang menarik anak untuk terlibat dalam pergaulan temannya? Apakah mereka dalam satu klub sepak bola atau grup band? Jika iya, berikan mereka alternatif klub dengan teman-teman yang baik baginya, atau jika anak hanya bergaul biasa ikutkan ia dalam berbagai kegiatan yang lebih positif, tentunya dengan persetujuan anak dan bicarakan dengan baik-baik.
Baca juga “Ciri Ciri Generasi Z, Ketertarikan Pada Konten Dan Pekerjaan.”
Ayah dan ibu perlu kompak untuk menentukan sikap dan memberikan kenyamanan bagi remaja, ajaklah anak terlibat dalam hubungan yang sehat antara ayah dan ibu, sehingga membuat anak nyaman.
Pelihara hubungan positif. Habiskan banyak waktu dengan anak anda, peliharalah keharmonisan biarkan ia melakukan kesalahan, namun bimbinglah anak karena hubungan yang positif antara orang tua dan anak dapat menghindarkan anak dari pergulan yang salah sebanyak 60 persen
sumber : CNN Indonesia