Search
Close this search box.

Sejarah dan Potensi Wisata Payakumbuh Sumatera Utara

Sejarah dan Potensi Wisata Payakumbuh Sumatera Utara

Payakumbuh (Payokumbuah) merupakan sebuah kota yang terletak di daerah dataran tinggi bagian Bukit Barisan, Sumatera Utara. Kota Payakumbuh tepatnya berada di hamparan kaki Gunung Sago. Karena letaknya yang berada pada ketinggian sekitar mdpl, suhu udara di sana cukup dingin dibandingkan dengan kota-kota lain di Sumatera.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Sejarah Payakumbuh

Kota Payakumbuh terutama pusat kotanya dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia-Belanda. Sejak keterlibatan Belanda dalam Perang Padri, kawasan ini berkembang menjadi depot atau kawasan gudang penyimpanan dari hasil tanam kopi dan terus berkembang menjadi salah satu daerah administrasi distrik pemerintahan kolonial Hindia-Belanda waktu itu.

Menurut tokoh setempat, dari salah satu kawasan di dalam kota ini terdapat suatu nagari tertua yaitu nagari Aie Tabik dan pada tahun 1840, Belanda membangun jembatan batu untuk menghubungkan kawasan tersebut dengan pusat kota sekarang. Jembatan itu sekarang dikenal juga dengan nama Jembatan Ratapan Ibu.

Payakumbuh sejak zaman sebelum kemerdekaan telah menjadi pusat pelayanan pemerintahan, perdagangan, dan pendidikan terutama bagi Luhak Limo Puluah. Pada zaman pemerintahan Belanda, Payakumbuh adalah tempat kedudukan asisten residen yang menguasai wilayah Luhak Limo Puluah, dan pada zaman pemerintahan Jepang, Payakumbuh menjadi pusat kedudukan pemerintah Luhak Limo Puluah.

Kotamadya Payakumbuh.

Kota Payakumbuh sebagai pemerintah daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 tanggal 19 Maret 1956, yang menetapkan kota ini sebagai kota kecil. Kemudian ditindaklanjuti oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1970 tanggal 17 Desember 1970 menetapkan kota ini menjadi daerah otonom pemerintah daerah tingkat II Kotamadya Payakumbuh.

Selanjutnya wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 3 wilayah kecamatan dengan 73 kelurahan yang berasal dari 7 jorong yang terdapat di 7 kanagarian yang ada waktu itu, dengan pembagian kecamatan Payakumbuh Barat dengan 31 Kelurahan, kecamatan Payakumbuh Timur dengan 14 kelurahan dan kecamatan Payakumbuh Utara dengan 28 kelurahan.

Sebelum tahun 1970, Payakumbuh adalah bahagian dari Kabupaten Lima¬ Puluh Kota dan sekaligus ibu kota kabupaten tersebut. Pada tahun 2008, sesuai dengan perkembangannya maka dilakukan pemekaran wilayah kecamatan, sehingga kota Payakumbuh memiliki 5 wilayah kecamatan, dengan 8 kanagarian dan 76 wilayah kelurahan.

Adapun wilayah kecamatan yang baru tersebut adalah kecamatan Lamposi Tigo Nagari, yang terdiri dari 6 kelurahan dalam kanagarian Lampasi dan Kecamatan Payakumbuh Selatan, yang terdiri dari 9 kelurahan dalam 2 kanagarian yaitu Limbukan dan Aur Kuning. Kecamatan Payakumbuh Barat terdiri dari 22 kelurahan dalam Kanagarian Koto Nan IV. Kecamatan Payakumbuh Timur terdiri dari 14 kelurahan dalam 3 kanagarian, yaitu Aie Tabik, Payobasuang dan Tiakar. Kecamatan Payakumbuh Utara terdiri dari 25 kelurahan dalam Kanagarian Koto Nan Godang.

Wisata Payakumbuh

Berikut beberapa tempat wisata yang bisa kamu singgahi saaat berada di Payakumbuh

Lembah Harau Limapuluh Kota

Tempat wisata ini bernama Lembah Harau Limapuluh Kota. Lembah ini diapit oleh dua bukit dengan tebing yang terjal namun indah dengan ketinggian 150 meter. Lembah Harau terletak pada 500 hingga 800 meter dari permukaan laut.

Tempat ini memiliki pemandangan alam yang luar biasa. Di sekelilingnya merupakan batu pasir yang berwarna-warni setinggi 100 hingga 500 meter. Ditambah dengan udara yang masih segar dan bersih, berjalan-jalan di lembah ini menjadi sangat menyenangkan. Lembah ini

Jembatan Kelok Sembilan

Jembatan ini menjadi ikon yang cukup populer untuk menggambarkan destinasi wisata di Sumatera Utara. Menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatera Barat. Jalan ini diapit oleh Cagar Alam Harau dan Cagar Alam Putih serta berbatasan langsung dengan jurang.

Di sepanjang jalan yang berada sekitar 30 kilometer di sebelah timur dari Payakumbuh, sekelilingnya terhampar perbukitan hijau yang begitu indah. Pemandangan yang ditawarkan dari atas jembatan sangat menakjubkan, terutama ketika malam hari.

Bukik Bulek Taram

Bukit batu dengan ukuran besar yang berbentuk bundar. Puncaknya begitu menonjol dan sangat terjal. Bukit Bulek taram ini dikelilingi oleh rawa-rawa yang penuh ikan air tawar.

Hamparan dataran dengan rerumputan hijau di kaki bukitnya merupakan pelengkap keindahan Bukit Bulek Taram. Sayangnya, tempat wisata ini belum dikelola dengan baik. Meski begitu, tempat ini tetap menjadi spot koleksi foto yang keren dan wajib dikunjungi.

Air Terjun Lubuak Bulan

Air terjun ini dinamakan Lubuak Bulan karena memiliki lubuk yang bentuknya mirip seperti bulan sabit. Di kanan dan kiri air terjun dikelilingi oleh beberapa tebing tinggi yang menambah pesona destinasi wisata ini.

Air Terjun Lubuak Bulan ini masih terjaga kealamian dan kelestariannya. Tempat ini terasa begitu menakjubkan, tenang, dan sunyi. Air dan udaranya terasa sejuk dan segar. Sangat cocok untuk menjadi tempat pelepas penat.

Padang Mangateh

Selanjutnya ada Padang Mangateh, sebuah padang rumput hijau yang luas dan indah di pinggang Gunung Sago. Memiliki luas 289 hektar, padang rumput ini menawarkan pemandangan keren dan instagramable. Bahkan banyak wisatawan yang membandingkannya dengan padang rumput di New Zaeland.

Padang Mangateh ini sebenarnya difungsikan sebagai lokasi peternakan sapi. Disamping fungsi utamanya, pemandangan indah Gunung Sago serta perbukitan yang mengelilinginya dipadu dengan padang rumput yang amat luas dengan ribuan sapi membuatnya terlihat mengagumkan.

  1. Goa Ngalau Indah

Goa Ngalau Indah merupakan satu-satunya destinasi wisata berbentuk goa yang berada di Payakumbuh. Seperti goa pada umumnya, stalagtit dan stalagmitnya menjadi pesona utama yang begitu menakjubkan.

BACA: 10 Tempat Wisata di Tebing Tinggi Terbaru & Lagi Hits Dikunjungi
Meski gelap, sunyi, dan terkesan menyeramkan, namun pengalaman menelusuri goa ini tak akan terlupakan. Pada beberapa sudut goa, jika disorot ke sana akan ditemukan berbagai formasi stalagtit dan stalagmin yang membuat siapa pun terkagum-kagum.

  1. Nagari Seribu Menhir

Tempat wisata Payakumbuh selanjutnya adalah Nagari Seribu Menhir. Tempat ini merupakan tempat peninggalan zaman purbakala. Terdapat berbagai peninggalan peradaban pada masa purbakala terdahulu

Peninggalan tersebut mulai dari punden berundak, batu tapak, menhir, lumpang batu, batu dakon, batu jejak ayam, batu tapak, batu pembagian wilayah empat Niniak Luak Limo Puluah, pesanggrehan masa pemerintah Hindia Belanda, dan masjid kuno.

  1. Rumah Tan Malaka

Tan Malaka merupakan salah satu pendiri bangsa Indonesia yang berasal dari Sumatera Barat. Rumah tua yang diperkirakan dibangun pada tahun 1936 yang lalu merupakan rumah Tan Malaka menghabiskan masa kecilnya.

Di era pasca kemerdekaan saat ini, peninggalan rumah Tan Malaka menjadi daya tarik wisatawan di Payakumbuh. Dikunjungi banyak wisatawan, rumah tua ini menjadi tempat wisata sejarah yang memikat.

  1. Bukit Batu Manda

Lokasi wisata selanjutnya adalah Bukit Batu Manda. Bukit ini berupa sebuah batu yang memiliki ketinggian sekitar 550 meter di bawah permukaan laut. Tempat ini menjadi salat satu spot foto yang menarik.

Para wisatawan tak jarang memanjat bukit ini untuk mencapai puncak bukit yang tingginya sekitar 10 meter. Hal tersebut mereka lakukan demi menangkap sebuah foto dan pose yang sempurna.

  1. Rumah Gadang Sungai Beringin

Rumah Gadang Sungai Beringin merupakan sebuah rumah adat khas masyarakat Payakumbuh. Diresmikan pada 9 Januari 1994 oleh Menteri Pariwisata, rumah adat ini kemudian menjadi salah satu destinasi wisata yang wajib dikunjungi di Payakumbuh.

BACA: 15 Tempat Makan Enak di Medan Favorit Wisatawan
Rumah Gadang ini dipersembahkan untuk Bundo Kanduang serta anak cucu masyarakat Minangkabau. Selain itu, rumah ini juga ditujukan untuk memperkenalkan kebudayaan Minangkabau kepada masyarakat luas.

  1. Puncak Marajo

Jika mengunjungi Ngalau Sompik atau Ngalau Indah, sebaiknya sempatkan waktu untuk mendatangi Puncak Marajo. Pemandangan yang ditawarkan di Puncak Marajo akan seketika membuat lelah terbayar lunas.

Pemandangan alam hijau luas terbentang di hamparan. Kemudian di sekelilingnya terdapat bukit dan gunung yang semakin memanjakan mata. Puncak ini menjadi destinasi yang cocok ketika sedang sedih atau penat. Selain itu, ketika berfoto, bisa menggunakan spot manapun karena sekeliling puncak ini begitu menakjubkan.

  1. Jembatan Ratapan Ibu

Berbeda dengan tempat wisata yang lain, Jembatan Ratapan Ibu mempunyai sejarah yang kelam. Dibangun pada tahun 1818, jembatan ini merupakan peninggalan penjajahan Belanda. Dalam pembangunannya menggunakan cara kerja paksa yang ditujukan pada rakyat Indonesia.

Dinamakan Ratapan Ibu, konon katanya jembatan ini menjadi tempat eksekusi pembunuhan pemuda pribumi oleh Pemerintah Belanda. Jasad para pemuda tersebut langsung dibuang ke sungai Agam.

  1. Danau Aia Sonsang

Danau Aia Songsang merupakan salah satu lokasi wisata yang unik. Dahulunya tempat ini adalah sungai kecil yang kemudian dibendung oleh masyarakat. Tujuannya sebagai sarana irigasi. Oleh karena itu, danau ini sekarang memiliki kesan seolah menantang arus.

Pemandangan hijau yang tersaji dari bentangan hutan dan bukit-bukit membuat setiap pasang mata yang memandang menjadi damai. Tempat ini pun menjadi sarana untuk mendapatkan spot foto yang mengagumkan oleh tampilan lanskap yang ditawarkan.

  1. Kapalo Banda Taram

Tempat wisata selanjutnya di Payakumbuh yang dapat memanjakan mata adalah Kapalo Banda Taram. Kapalo Banda Taram menawarkan pemandangan hijau sejuk yang dipadu dengan bentangan sawah yang lokasinya tak jauh dari hutan.

Tempat ini awalnya merupakan saluran irigasi untuk mengairi sawah dan sekitarnya. Akan tetapi sekarang setelah adanya pembangunan, tempat ini beralih fungsi menjadi destinasi wisata yang banyak menarik pengunjung. Pemandangan panorama alam yang disajikan membuat siapa pun takjub.

Lihat juga berita-berita INITU di Google News, Klik Disini

Share the Post:

Related Posts