Mozzarella di bufala dibuat dari susu kerbau, sedangkan mozzarella fior di latte dibuat dari susu sapi yang di pasteurisasi.
Mozzarella segar umumnya berwarna putih, namun dapat berwarna kuning terang tergantung makanan sapi/kerbau yang diambil susunya.
Tekstur keju ini lembut dan berkadar air tinggi. Pada umumnya, keju yang dibuat pada hari itu, dimakan pada hari itu juga.
Walaupun demikian, keju ini dapat bertahan hingga satu minggu bila direndam di air garam Mozzarella dengan kadar air yang rendah dapat disimpan di lemari es hingga satu bulan, dan dapat bertahan lebih lama bila dijual dalam kemasan hampa udara.
Mozzarella berkadar air rendah yang sudah diparut dapat disimpan hingga 6 bulan.Keju ini digunakan pada pizza, lasagna, atau dimakan dengan irisan tomat dan basil pada hidangan insalata caprese.
Sejarah Keju Mozzarella
Mozzarella pertama kali dibuat di dekat Naples, Italia berbahan susu kerbau. Saat itu banyak terdapat kerbau di daerah pedesaan yang digunakan untuk mengangkut barang dan membajak. Menurut legenda, keju Mozzarella pertama kali dibuat secara tidak sengaja dan tidak direncanakan terlebih dahulu.
Seseorang menjatuhkan dadih ke dalam ember berisi air panas di sebuah pabrik keju di Naples dan jadilah keju Mozzarella yang dikenal saat ini. Karena dibuat dengan susu yang tidak dipasteurisasi dan belum adanya lemari pendingin maka keju ini tidak dapat bertahan lama dan karenanya tidak dapat dikirim ke daerah di luar Naples. Ketika teknologi mulai berkembang maka keju ini pun dapat dikirim ke daerah-daerah lainnya di Italia.
Rujukan-rujukan mengenai keju ini sudah bermunculan pada abad ke 12. Sedangkan keju ini telah menjadi populer di daerah selatan Italia pada abad ke 18 ketika masih diproduksi dalam jumlah kecil.
Jenis Keju Mozzarella
Mozzarella di bufala
Merupakan versi asli dari keju Mozzarella. Keju ini dibuat sepenuhnya dari susu kerbau.[2] Kerbau-kerbau yang digunakan harus berasal dari daerah Mediterania, telah terdaftar pada pendaftaran ternak setempat serta dipelihara sesuai dengan tradisi lokal. Susu kerbau yang telah diperah harus segera dibawa ke tempat pembuatan keju dalam waktu 16 jam. Susu tersebut memiliki kandungan lemak minimal 7%.
Daerah produksi Mozzarella di bufala adalah di daerah Campania (provinsi Caserta, Salerno, dan sebagian Naples dan [[Benevento), daerah Lazio (provinsi Latina, Frosinone, dan Roma), daerah Puglia (sebagian dari provinsi Foggia) dan daerah Molise (Venafro).
Mozzarella fior di latte
Keju Mozzarella yang dibuat dari susu sapi yang dipasteurisasi atau pun tidak dipasteurisasi disebut dengan istilah “fior di latte”.
Mozzarella affumicata
Keju ini dapat juga diasapkan, yang disebut dengan istilah “affumicata”. Mozzarella hanya dapat diasapkan dengan mengikuti prosedur alami dan tradisional.
Scamorza
Pengasapan yang lebih intens pada keju Mozzarella menghasilkan keju yang dinamakan Scamorza.[8] Proses pengasapan yang intens membuat keju menjadi kering.
Perbandingan antara Keju Mozzarella dan Keju Cheddar:
Keju Mozzarella | Keju Cheddar | |
Dibuat menggunakan | Susu Kerbau/ Susu Sapi | Susu Sapi |
Tekstur | Lembut | Keras |
Masa Penyimpanan | Sampai satu bulan di kulkas, sampai 6 bulan juga dalam beberapa kasus | Sampai 60 bulan dalam satu rentang |
Pasteurisasi | Kurang, dibandingkan dengan keju cheddar | Lebih dari keju mozzarella |
Kemasan | Mudah | Butuh kemasan yang hati-hati karena adanya kalsium laktat |
Warna | Putih | Putih kekuning-kuningan |
Tempat Asal | Italia | Inggris |
Produksi Komersial | Kurang dari keju cheddar | Sangat lebih dari mozzarella |
Hidangan popular yang dibuat dengan menggunakannya | Pizza, pasta, dll | Macaroni and cheese, dll |
Baca juga “Nama Latin, Manfaat Dan Cara Mengolah Daun Bidara.”
Demikian sedikit ulasan tentang “Sejarah Keju Mozzarella, Jenis dan Perbedaan dengan Keju Cheddar,” semoga bermanfaat bagi pembaca semuanya.