Dalam menjalani kehidupan siapa yang tidak pernah mengalami maslaah ? tentu setiap orang akan mengalaminya. Karena itu sudah menjadi sunatullah. Perbedaanya adalah cara pandang dan bagaimana mensikapi sebuah permasalahan tersebut.
Ada yang pandai sehingga memanfaatkan masalah menjadi sebuah peluang, ada pula yang sempit dan menjadikannya terpuruk.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Seperti kisah garam yang dimasukan kedalam gelas dibandingkan garam ang dimasukan kedalam air yang luar seperti danau. Tentu apabila garam yang dimasukan gelas akn terasa asin, sebaliknya apabila dimasukan kedalam danau akan tidak terasa. Yang membedakan adalah daya tampungnya.
Semakin luas kita menampung masalah maka akan tidak terasa, sebaliknya apabila sempit dalam melihat masalah maka akan terasa dan memberatan sebuah masalah.
Sesungguhnya berbagai derita kehidupan itu seperti garam yang jernih, tidak lebih, tidak kurang.
Beratnya derita dalam kehidupan bisa sama, tetapi beratnya penderitaan yang kamu rasakan tergantung
pada seberapa luas tempat untuk menampung derita tersebut. Karena itu, jika kamu merasakan
berbagai penderitaan dan rasa sakit maka perluaslah pemahaman dan perasaanmu terhadap berbagai hal.
Janganlah kamu menjadi seperti gelas, tetapi jadilah seperti sungai.
Qur’an Surat An Nisa 104
وَلَا تَهِنُوْا فِى ابْتِغَاۤءِ الْقَوْمِ ۗ اِنْ تَكُوْنُوْا تَأْلَمُوْنَ فَاِنَّهُمْ يَأْلَمُوْنَ كَمَا تَأْلَمُوْنَ ۚوَتَرْجُوْنَ مِنَ اللّٰهِ مَا لَا يَرْجُوْنَ ۗوَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan
maka sesungguhnya mereka pun menderita kesakitan (pula), sebagaimana kamu menderitanya,
sedang kamu mengharap dari Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan, adalah Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (an-Nisa’ [4]: 104).
Ayat ini mengingatkan bahwa penderitaan dalam perjuangan merupakan konsekuensi perjuangan. Hal
ini tidak hanya dialami oleh orang yang berjuang, tetapi juga dialami orang kafir dalam memperjuangkan
kebatilan. Bahkan, kaum muslimin punya kelebihan dibanding orang-orang kafir, yaitu punya harapan
pahala, ampunan, keridhaan dan surga Allah di akhirat. Jika hal ini disadari seorang muslim, pasti akan mengurangi, bahkan menghilangkan rasa sakit akibat penderitaan dan kesulitan dalam perjuangan membela Islam dan kebenaran.