5 Jenis Bisnis Yang Bangkrut dan Sukses Saat COVID-19

Sejak akhir Desember 2019 hingga kini masih belum reda wabah virus COVID-19 di INdonesia maupun dunia, selain masalah kesehatan dampak yang terasa juga masalah ekonomi.

5 Jenis Bisnis Yang Bangkrut dan Sukses Saat COVID-19

Sudah menjadi siklus dalam kehidupan maka akan ada perubahan-perubahan menyesuaikan zaman yang terus berubah. Dikutip dari Dcode. Antara lain.

1. Tourism and Leisure ( Pariwisata dan Liburan ).

Beberapa sektor pariwisata seperti hotel, jasa perjalanan, travel bahkan jasa umroh berhenti sejalan dengan penghentian ijin dari Arab Saudi. Penerapan work from home mengharuskan banyak orang dan daerah untuk mengurangi aktifitas, termasuk aktifitas primer seperti liburan.

Bahkan beberapa negara melalui Kementrian Pariwisata menghentikan semua tempat wisata untuk menghindari persebaran Covid-19.

2. Aviation and Maritime (Penerbangan dan Maritim)

Beberapa maskapai penerbangan secara resmi menutup beberapa rute penerbangannya saat pandemi.

Menurut CAPA – Centre of Aviation, perusahaan konsultan maskapai yang berbasis di Sydney, Australia. Sejak virus corona meluas hingga hampir ke seluruh dunia, para calon penumpang maskapai saling bergegas membatalkan jadwal penerbangan. Jika otoritas penerbangan tidak segera mengambil langkah yang tepat maka seluruh penerbangan di dunia diprediksi akan bangkrut pada bulan Mei mendatang.

3. Automative (Otomotif)

Produsen besar otomotif secara resmi menghentikan produksinya di Indonesia.

Data Kemenperin RI menyebutkan, IKM komponen dan suku cadang otomotif pendukung masih tetap berproduksi. Namun, sebagian besar mengalami penurunan permintaan dari vendor, Agen Pemegang Merek (APM), hingga pelanggan dengan tingkat ketergantungan sangat tinggi.

4. Construction and Real Estate (Konstruksi dan Real Estate)

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) mencatat, dampak ini cukup berat terutama dirasakan pelaksana konstruksi yang berskala UMKM. Ketua Umum BPP Gapensi, Iskandar Z. Hartawi menjelaskan, pihaknya menaungi jumlah anggota 30.763 badan usaha jasa konstruksi (BUJK).

Dari jumlah itu, 82% di antaranya bergerak di skala UMKM. Praktis mayoritas akan merasakan dampak paling signifikan.

Tentunya para pekerja dibawah seperti tukang sebagian tidak beraktfitas seperti biasanya.

5. Manufacturing.

Tidak hanya di Indonesia, aktivitas manufaktur di Asia juga mengalami kontraksi pada bulan Maret 2020 ini karena dampak penyebaran virus korona (Covid-19) terhadap rantai pasokan. Hal ini berdasarkan data IHS Markit, hampir seluruh PMI manufaktur regional turun di bawah 50.

Selain 5 sektor industri diatas yang mengalami penurunan ada beberapa sektor yang mengalami permintaan diatas rata-rata dan mengalami pertumbuhan disaat pendemi COVID-19

Berikut beberapa antaranya

1. Medical Supply and Service

Covid-19 merupakan krisis global dalam bidang kesehatan manusia. Sudah tentu yang berkaitan. Layanan Rumah Sakit baik negeri maupun swasta sudah over kapasitas, sehingga peran pemerintah saat ini menyediakan juga rumah sakit tambahan. Ada yang menggunakan hotel, Mall dan sebagainya

Pelayann kesehatan selain meningkat juga memiliki resiko yang tinggi, karena banyak juga yang tenaga medis yang gugur dalam penanganna covid-19

2. Food Processing and Retail

Dengan kondisi masyarakat saat ini. Banyak kebutuhan pokok seperti pangan yang dibeli secara online bahkan kementrian pertanian sudah bekerja sama dengan Gojek dan petani untuk menempatkan produk pertaniannya seperti beras, gula telor untuk bisa dibeli secara online

3. Personal and Healthcare

Semakinmeningkatnya kesadaran masyarakat untuk hidup sehat, seperti mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan hand sanitizer serta disinfektan.

Sehingga kebutuhan bahan dasar ini menjadi sangt meningkat dan dibutuhkan oleh masyarakat

4 . ICT

Lonjakan penggunaan internet pasca-anjuran bekerja dan sekolah dari rumah akibat Covid-19 merubah pola hubungan di masyarakat. Khususnya ICT atau teknologi informasi

Beberpa sektor seperti pendidikan juga sangat berkaitan dengan teknologi informasi

5. E-Commerce

Toko online sudah barang tentu menjadi salah satu bagian yang tidak lepas ikut mendapatkan keuntungan, budaya beli online menjadi semakin meningkat.

Beberapa elemen pendukung seperti desain. video produk juga ikut menjadi penopang media promo melalui online.

Sebagai catatan bahwa item diatas hanya sebuah data dan analisa pribadi. Tentunya tidak semua akan mengalami kesamaan dengan mempertimbangankan lokasi dan kondisi perusahaan.

Demikian sedikit ulasan “5 Jenis Bisnis Yang Bangkrut dan Sukses Saat COVID-19“, semoga bermanfaat.

Ekonomi
Comments (0)
Add Comment