Sejarah Cabang Taekwondo Asal Korea di Asian Games 2018

Sejarah Cabang Taekwondo Asal Korea di Asian Games 2018

Kata“taekwondo” berasal dari 3 kata Korea, “tae” yang berarti kaki, “kwon” yangberarti tinju, dan “do” yang berarti jurus. Secara harfiah taekwondo berarti“jurus dengan kaki dan tangan”. Nama taekwondo sendiri baru digunakan sejaktahun 1950an, sementara akar seninya sendiri sudah dimulai sejak 2300 tahunyang lalu di Korea. Dikenal sebagai ilmu bela diri dan gaya hidup, evolusitaekwondo merupakan hasil dari sejarah panjang yang terjadi di Korea.

Taekwondoberkembang dengan perpaduan seni bela diri Jepang dan Tiongkok, serta elemen seni bela diri tradisional Korea, seperti taekkyeon, subak, dan gwonbeop.

Karaktertaekwondo lebih menenkankan pada jurus tendangan tinggi ke kepala, tendanganmelompat yang berputar, serta teknik tendangan cepat. Bahkan, kompetisipertandingan dari Federasi Dunia Taekwondo memberikan poin lebih untuk serangan dengan tendangan berputar, tendangan ke kepala, ataupun kombinasi keduanya.

Sejarah Singkat Taekwondo

Setelahtahun 1945, beberapa sekolah bela diri baru yang bernama kwan dibuka di Seoul.Sekolah ini didirikan oleh seniman bela diri Korea yang sebelumnya pernahbelajar di Jepang. Secara garis besar, istilah “taekwondo tradisional” biasanyamengacu pada seni bela diri yang diajarkan di kwan pada tahun 1940 sampai1950an, walaupun nama “taekwondo” itu sendiri belum ada pada masa itu.

Bermulapada tahun 1955, para petinggi kwan berembuk untuk menciptakan seni bela diriyang menyatukan semua teknik bela diri khas Korea. Dimulai dengan Tae Soo Dosebagai nama awalnya, nama taekwondo awalnya sulit diterima oleh para petinggikwan. Akhirnya pada tahun 1959, didirikanlah Asosiasi Taekwondo Korea untukmemfasilitasi penyatuan dari bela diri Korea.

Seni

Serupadengan beragam seni bela diri Asia, taekwondo memiliki berbagai gaya yangberasal beberapa sekolah atau kwan. Beberapa yang paling menonjol seperti:

TaekwondoTradisional: Merupakan perpaduan dari beberapa gaya taekwondo yang populer ditahin 1940-1960an, sebelum beberapa sekolah (kwan) yang mendirikan asosiasitaekwondo di Korea melebur menjadi satu teknik taekwondo seperti yang kita kenasekarang. Tidak ada satu jurus yang khas dalam taekwondo tradisional, karena tergantung pada sekolah/kwan mana yang mereka anut.

Gaya Federasi Internasional Taekwon-Do (FTI): Jugadikenal dengan gaya Chang Hon, diajarkan sebagai cabang dari teknik yangdikembangkan oleh Asoisasi Taekwondo Korea, sebuah asosiasi yang bertujuanuntuk mengembangkan penyatuan teknik taekowndo. ATK sendiri didirikan untukmenggabungkan 9 gaya bela diri berbeda yang sebelumnya dianut oleh 9 kwan, 9sekolah bela diri Korea pertama yang terbentuk setelah tahun 1945.

GayaKukkiwon/Federsi Taekwondo Dunia (FTD): Juga dikenal sebagai cabang diOlimpiade, cabang olahraga, atau yang lebih akurat disebut sebagai gayaKukkiwon taekwondo. Sesaat setelah perpecahan FTI menjadi gabungan kwan bergayaATK, beberapa kwan yang tersisa pun menyatukan diri membentuk gaya taekwondo“nasional” (kukki). Inisiasi ini digagas oleh Kukkiwon pertama, “akademi nasional” untuk taekwondo yang pertama di Korea Selatan.

Masa Kini

Taekwondohari ini tetap seru seru seperti dulu. Taekwondo, di bawah naungan FederasiTaekwondo Dunia telah berkembang menjadi seni dan olahraga internasional yangsudah diakui di lebih dari 190 negara di seluruh dunia. Di tahun 1975,Persatuan Atlet Amatir Amerika (PAA) menerima taekwondo sebagai olahraga resmi.Taekwondo juga diakui oleh Asosiasi Umum dari Federasi Olahraga Internasional(AUFO) dan Dewan Olahraga Militer Internasional (DOMI) di tahun 1976. Padatahun 1980, FTD menjadi Komite Olimpiade Internaisonal (KOI), federasi olahragayang terkemuka, menjadikan taekwondo sebagai olahraga pertunjukkan di PagelaranOlimpiade tahun 1988 dan 1992.

Olahragataekwondo sudah dipertandingkan pada setiap Asian Games sejak tahun 1986 diSeoul, Korea Selatan. Dan seperti pada pagelaran sebelumnya, taekwondo kinijuga menjadi bagian dalam perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

Sejarah Taekwondo
Comments (0)
Add Comment