Search
Close this search box.

Cara Menuliskan Tanda Hubung, Pisah dan Huruf Kapital Sesuai EYD

Tanda Hubung, Pisah dan Huruf Kapital

Dalam penulisan kalimat tentu banyak aturan baku yang harus digunakan. Khususnya dalam menulis surat resmi, skripsi, atau paper lain yang berhubungan dengan institusi resmi.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Dalam Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) membedakan antara tanda hubung dan tanda pisah dalam ragam tulisan. Meskipun keduanya tampak mirip karena sama-sama berupa garis horizontal, fungsi dan bentuk mereka berbeda.

Ada beberapa aturan penulisannya. Kali ini coba untuk kita uraikan satu-persatu cara menggunakan tanda hubung dan huruf kapital yang benar dalam sebuah penulisan kalimat atau paragraf.

Tanda Hubung

Tanda Hubung ( – ), Digunakan untuk :

a. Menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Contohnya re-for-ma-si, In-do-ne-sia, ge-o-fi-si-ka

b. Menyambung unsur-unsur kata ulang. Contohnya : kura-kura, buah-buahan, putra-putri.

c. Merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan -an, dan nama jabatan rangkap. Contoh : ke-8, se-Jawa, tahun 60-an, di-UAS-kan.

d. Merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Contohnya : di-smash, di-shoot, di-paste.

Tanda Pisah ( — )

a. Membatasi penyisipan kata atau kalimat yang meberi penjelasan di luar bangun kalimat.

Contoh :

  • Mobil nasional–timor–dijual.
  • Merdeka–yakin–rakyatku!

b. Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal dengan arti ‘sampai ke’ atau ‘sampai dengan’.

Contoh : 2014–2019, Bandung–Surabaya.

Huruf Kapital

Huruf kapital dipakai sebagai :

a. Huruf pertama pada awal kalimat

Contoh : Sekolah baru saya

b. Huruf pertama nama orang.

Vita Tunggal Permata

c. Huruf pertama nama suku, bangsa, bahasa dan nama kota. Contohnya : Bahasa Indonesia, suku Jawa, Surabaya.

d. Huruf pertama pada semua kata yang merupakan nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan.

Contohnya : Republika, Majalah Bola, Jawa Pos.

e. Huruf pertama penunjuk hubungan kekerabatan, seperti kakek, nenek, ayah, ibu, paman, bibi, saudara, adik, kakak yang dipakai sebagai kata ganti sapaan.

Contoh : Hadiah dari Paman sudah saya terima.

f. Huruf pertama dalam petikan langsung.

Contoh :

Bapak bertanya, “Di mana kamu membeli sepeda, Andik?”

g. Huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan hal-hal keagamaan, kitab suci, dan nama Tuhan termasuk kata gantinya. Contoh : Allah, Nabi Muhammad, Yang Maha Esa.

h. Huruf pertama nama pangkat yang diikuti nama orang.

Contoh

Camat Budi, Doktor Irawan

i. Nama khas dalam geografi.

Contoh : Danau Toba, Jalan Mawar, Gunung Tangkuban Perahu.

j. Huruf pertama gelar kehormatan, keagamaan, keturunan yang diikuti nama orang.

Contoh : Nabi Ibrahim, Haji Agus Salim, Pangeran Diponegoro.

k. Huruf pertama suatu badan, lembaga pemerintahan, lembaga ketatanegaraan, serta nama dokumen resmi.

Contoh : Peraturan Daerah, Kantor Departemen Agama, Dewan Perwakilan Rakyat.

l. Huruf pertama singkatan nama gelar, gelar, dan sapaan.

Contoh :

  • Prof
  • Ny.
  • Sdr.

J. Menunjukan tanggal

Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari besar, hari raya serta unsr nama sejarah.

Contoh : tahun Hijriah, bulan Januari, hari Selasa, Konferensi Asia Afrika

K. Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama setiap kata pada nama entitas negara

Contoh : Britania Raya, Dewan Perwakilan Rakyat.

Demikian ulasan materi “Cara Menuliskan Tanda Hubung, Pisah dan Huruf Kapital Sesuai EYD, ” semoga bermanfaat.

Materi diatas diajarkan pada pelajaran Bahasa Indonesia SD/Mi kelas IV di seluruh sekolahan di nusantara.

Share the Post:

Related Posts