Memahami Psikologi Konsumen Sebagai Celah Penipuan Online

Pagi ini saya benar benar merasa mendapatkan pelajaran yang sangat berharga. Sebuah aset digital kami hampir di take over oleh orang tidak dikenal dan telat sedikit maka semua data akan hilang.

Dari pelajaran itu kami ingin berbagi sedikit tentang kondisi saya yang sebenarnya bisa sebagai konsumen dimanapun berada yang menggunakan akses online sebagai sarana untuk bertransaksi.

Karena adakalanya yang mereka lakukan adalah memang dilakukan sangat profesional dan bermotif jahat. oleh karena itu kami mencoba membuat resume dengan judul Memahami Psikologi Konsumen Sebagai Celah Penipuan Online.

Ada beberapa kondisi psikologis yang sangat rentan untuk dimanfaatkan oleh kejahatan internet. Berikut analisa kami berdasarkan pengalaman

  • Adanya pikiran kosong dan tidak fokus.
  • Ada harapan yang diberikan oleh akun penipu seperti hadiah, kupon dan penwaran menggiurkan lainnya
  • Sembrono dan tidak teliti. Memasukan data informasi pribadi sembarangan. Apbila ada akun palsu baik di instagram, facebook, twitter atau media social lainnya dan juga email mencurigakan jangan mudah terkecoh
  • Menggunakan jalur privacy seperti DM atau direck message, email, atau sms pribadi menawarkan sesuatu dengan link mencurigakan.
  • Lengah kondisi ini seperti lengah waktu kondisi lelah dan psikologis tertekan
  • Mengagumi sesuatu tanpa dasar yang jelas.
  • Pengalaman pertama dan tidak mengetahui ada penipuan

Setidaknya ada beberapa kondisi psikologis yang sedang dialami oleh user atau pengguna online diatas yang kami coba rangkum sebagai dasar untuk digunakan penipuan.

Cara Orang Menipu

Langkah penipuan yang biasanya digunakan dalam transaksi online baik belanja atau mengambil akses data akun

  • Data publik pastikan bukan data utama, sebagai contoh nomor telepon yang digunakan adalah bukan nomor yang utama, penipuan akan menggunakan data tersebut untuk engakses data dasar. Ini berlaku juga untuk alamat email, whatsapp, atau DM akun sosicial media.
  • Untuk level selanjutnya adalah dihubungi dan meminta data tambahan yang termudah adalah alamat dan yang paling vatal mengisi data lainnya
  • Level yang agak tinggi lagi adalah membuat link scam untuk mengisi data utama yaitu username dan password apakah ini mungkin ? sangat mungkin bila kondisi psikologis sedang rawan untuk disusupi.

Baca juga website kami Tips Online

Apa yang harus dilakukan

  • Menggunakan verifikasi akun dua factor, untuk toko online atau web terpercaya harusnya sudah menggunakan ini. untuk masuk harus melalui verifikasi dua kali
  • Sering mengganti password
  • Gunakan akun data seperlunya, kalau tidak perlu tidak usah digunakan
  • Tidak pernah mengisi form apapun di internet kecuali memang terverifikasi sebelumnya

baca juga artikel kami “Memahami Celah Keamanan Dan Modus Penipuan Dalam Belanja Online,”

Demikian sedikit ulasan “Memahami Psikologi Konsumen Sebagai Celah Penipuan Online,” semoga bermanfaat

PenipuanteknologiTips
Comments (0)
Add Comment