Menurut Dunn, Peramalan Kebijakan ( policy forecasting) merupakan suatu prosedur untuk membuat informasi factual tentang situasi social masa depan atas dasar informasi yang telah ada tentang masalah
kebijakan.
Peramalan (forecasting) adalah suatu prosedur untuk membuat informasi
factual tentang situasi sosial masa depan atas dasar informasi yang telah ada
tentang masalah kebijakan.
Ramalan mempunyai tiga bentuk utama: proyeksi, prediksi, dan perkiraan.
1. Suatu proyeksi adalah ramalan yang didasarkan pada ekstrapolasi atas kecenderungan masa lalu maupun masa kini ke masa depan.
Proyeksi membuat pertanyaan yang tegas berdasarkan argument yang diperoleh
dari motode tertentu dan kasus yang paralel.
Baca juga : Pengertian, Jenis, Dan Manfaat Sastra: Termasuk Puisi, Prosa, Drama
2. Sebuah prediksi adalah ramalan yang didasarkan pada asumsi teoritik
yang tegas.
Asumsi ini dapat berbentuk hokum teoretis (misalnya hokum berkurangnya nilai uang), proposisi teoritis (misalnya
proposisi bahwa pecahnya masyarakat sipil diakibatkan oleh kesenjangan antara harapan dan kemampuan), atau analogi (misalnya analogi antara pertumbuhan organisasi pemerintah dengan pertumbuhan organisme biologis).
3. Suatu perkiraan (conjecture) adalah ramalan yang didasarkan pada penilaian yang informative atau penilaian pakar tentang situasi masyarakat masa depan.
Tujuan dari pada diadakannya peramalan kebijakan adalah untuk memperoleh informasi mengenai perubahan dimasa yang akan dating yang akan mempengaruhi terhadap implementasi kebijakan serta konsekuensinya.
Oleh karenanya, sebelum rekomendasi diformulasikan perlu adanya peramalan kebijakan sehingga akan diperoleh hasil rekomendasi yang benar-benar akurat untuk diberlakukan pada masa yang akan. Didalam memprediksi kebutuhan yang akan datang dengan berpijak pada masa lalu, dibutuhkan seseorang yang memiliki
daya sensitifitas tinggi dan mampu membaca kemungkinan-kemungkinan dimasa yang akan datang.
