Formalin merupakan senyawa kimia yang cukup populer di dalam kehidupan sehari-hari. Terutama dalam penggunaanya pada proses pengawetan mayat dan spesimen makhluk hidup. Senyawa kimia formaldehida (juga disebut metanal, atau formalin), merupakan aldehida dengan rumus kimia H2CO, yang berbentuknya gas, atau cair yang dikenal sebagai formalin, atau padatan yang dikenal sebagai paraformaldehyde atau trioxane. Formaldehida awalnya disintesis oleh kimiawan Rusia Aleksandr Butlerov tahun 1859, tetapi
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pengertian Formalin dalam Ilmu Kimia, Formalin adalah senyawa organik yang termasuk dalam kelompok Aldehid dengan rumus molekulnya CH2O dikenal dengan nama Formaldehid atau metanal.
Senyawa ini tidak berwarna dan memiliki bau yang sangat tajam
Memiliki massa molekul, Mr = 30 g/mol
Tekanan uap jenuh formaldehid ialah 10 mm Hg pada −88o
Secara komersial Formaldehid dijual dengan konsentrasi 37-50% berat. Contohnya: cairan formalin di pasaran.
Formaldehid diproduksi pada skala industrial dengan reaksi oksidasi katalitik dari metanol. Senyawa Katalis yang paling sering digunakan dalam raksi ini adalah logam perak. Persamaan Reaksi yang terjadi ialah:
2CH3OH+O2⟶2CH2O+2H2O
Reaksi ini terjadi pada temperatur 650o dengan katalis perak.
Setelah diperoleh formaldehid, kemudian dilakukan pembuatan formalin dengan mencampurkan 37% formaldehid dengan 15% methanol dan 48% Air.
Kegunaan Formalin
Formalin biasanya digunakan sebagai bahan perekat kayu lapis. Formalin juga digunakan untuk desinfektan (pembersihan dari bakteri dan kuman) pada peralatan rumah sakit. Pengawetan mayat di rumah sakit dan pengawetan sel organisme (tubuhan & hewan) juga menggunakan larutan Formalin.
Selain itu, dalam skala besar, Formalin bisa digunakan sebagai prekursor (senyawa penghasil reaktan) untuk pembuatan beberapa senyawa kimia penting dalam skala industri.
Karakteristik Formalin
Berat Molekul Formalin adalah 30,03 dengan Rumus Molekul HCOH. Karena kecilnya molekul ini memudahkan absorpsi dan distribusinya ke dalam sel tubuh. Gugus karbonil yang dimilikinya sangat aktif, dapat bereaksi dengan gugus –NH2 dari protein yang ada pada tubuh membentuk senyawa yang mengendap (Harmita, 2006).
Menurut Hart (1983), formalin adalah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam larutan formalin terkandung 30-50% gas formaldehid dan ditambahkan metanol sebanyak 10-15% untuk mencegah terjadinya polimerisasi formaldehid.
Formaldehid merupakan bentuk aldehid yang paling sederhana. Formaldehid bersifat mudah terbakar, berbau tajam, tidak berwarna, dan mudah dipolimerisasi pada suhu ruang. Formadehid bersifat larut di dalam air, aseton, benzene, dietil eter, kloroform, dan etanol (IARC, 1982).
Pada suhu 150ºC, formaldehid mudah terdekomposisi menjadi metanol dan karbonmonoksida. Formaldehid mudah dioksidasi oleh oksigen di atmosfer membentuk asam format, yang kemudian diubah menjadi karbondioksida oleh sinar matahari (WHO, 2002). Karakteristik fisiko kimia formaldehid menurut WHO (2002) :
Bahaya Formalin.
Bahaya formalin ialah pada saat secara langsung terkonsumsi, baik itu terhirup ataupun terkena pada makanan yang kita konsumsi. Pada konsentrasi yang pekat, dampak dari formalin dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, reaksi alergi, pemicu kanker dan dapat pula menyebabkan kulit terbakar. Jika tertelan Formalin sebanyak 30ml atau 2 sendok makan, maka dapat menyebabkan kematian akibat keracunan.
Kejadian yang paling sering terjadi ialah pengguanan formalin sebagai pengawet bahan makanan. Dengan mendambahkan formalin dengan kadar cukup tinggi, bahan makanan akan dapat bertahan lebih lama. Tetapi karena dampak kesehatan fatal yang dapat disebabkan oleh formalin, maka penggunaannya sebagai pengawet makanan dilarang keras hampir di seluruh negara.
Dampak yang ditimbulkan dari konsumsi formalin yang terkandung dalam bahan makanan ini memang tidak langsung seperti keracunan, tetapi memiliki dampak jangka panjang berupa, iritasi saluran pencernaan, kerusakan tenggorokan dan yang paling berbahaya ialah terkena kanker.
Demikian artikel mengenai Pengertian formalin, bahaya serta kegunaanya. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk terus membaca dan menuntut ilmu.
Ciri-ciri Buah-buahan yang Mengandung Formalin
- Permukaan bagian kulit terlihat kencang dan segar meski telah berbulan-bulan dipanen maupun dipajang di supermarket, lapak/ kios/ pasar, namun apabila hendak dipegang buahnya terasa keras.
- Cium buah, jika tidak tercium aroma khas buah patut diwaspadai. Buah yang mengandung formalin beraroma tajam seperti aroma kimia.
- Umumnya buah yang diberi formalin adalah jeruk, anggur, dan apel
- Formalin pada buah yang dijual secara bertangkai (lengkeng dan anggur) jika tangkainya sudah tampak layu, sementara buahnya masih sangat segar dengan aroma menyengat bukan khas buah, patut diwaspadai
Sumber:
U. S. Environmental Protection Agency. 2000. Formaldehyde. www. epa.gov (diakses Oct. 20, 2018)
National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Database; CID=712, https:/pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/712 (diakses Oct. 20, 2018).
http:/heniprahesti.blogspot.com/2014/08/laporan-formalin.htm