Seringkali kita mendengar ada berita korban puting beliung dan angin kencang di Indonesia di beberapa media. Apa sih sebenarnya pengertian dua istilah tersebut. Berikut pembahasannya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pengertian Puting Beliung dan Angin Kencang
Angin puting beliung adalah angin kencang, tapi angin kencang belum tentu dikatakan puting beliung, tergantung kecepatan angin yang menyertainya, waktu kejadiannya singkat setelah itu diikuti angin kencang yang berangsur melemah kecepatannya. Atau angin tornado yang memiliki skala F0 dan F1.
Puting Beliung
- Sebutan lokal Indonesia untuk tornado berskala kecil.
- Diameternya bisa mencapai ratusan meter.
- Umumnya terjadi di musim pancaroba dan musim hujan, dimulai dari pagi hingga sore hari
- Berbentuk seperti corong, berputar kencang dari awan, menjuntai ke tanah.
Angin Kencang
- Bisa mengakibatkan kerusakan setara kerusakan tornado.
- Kecepatannya antara 104-117 km/jam
- Dianggap mitip dengan tornado karena diawali dengan gumpalan awan hitam
- Singkatnya, hempusan udara kencang+ hujan deras = angin kencang
Proses Terjadinya Puting Beliung
- Seringkali terjadi didaratan.
- Proses terjadinya hanya dari awan cumulusnimbus (CB)
- Kecepatan angin 30-40 atau 50 knots dengan durasi sangat singkat.
- Berlangsung antara 3-5 menit
- Jangkauan kerusakan 5 hingga 10 km
Tanda-tanda Datangnya Angin Puting Beliung
- Udara sebelumnya terasa panas.
- Terlihat tumbuh awan cumulus (ada satu jenis awan yang berbatas tepi sangat jelas berwarna abu-abu menjulang tinggi seperti bunga kol.
- Awan tersebut akan berubah warna menjadi hitam gelap
- Sentuhan udara dingin terasa di sekitar tempat kita berdiri.
- Dahan dan ranting bergoyang cepat
- Terdengar sambaran petir
- Jika 1 atau 3 hari berturut-turut tidak ada hujan pada musim penghujan.
Dampak terjadinya angin puting beliung
- Atap rumah beterbangan.
- Terkadang ada korban jiwa
- Rumah semi permanen mengalami kerusakan
- Ada pohon yang tumbang, biasanya karena tinggi dan rapuh.
Demikian sedikit informasi yang kami himpin dari beberapa sumber seperti BMKG dan beberapa situs, semoga bermanfaat. dan tentunya kita bisa mengantisipasi serta menambah wawasan.