INITU.ID – Jombang, 3 Agustus 1929 — Di sebuah pondok pesantren sederhana yang kelak menjadi pusat pergerakan nasional, lahirlah seorang bayi yang kelak menjadi legenda. Dialah KH. Yusuf Hasyim, atau akrab disapa Pak Ud, putra bungsu dari pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari. Sosoknya bukan sekadar kiai, tapi juga pejuang kemerdekaan, politisi, dan pemimpin pesantren yang mewarnai sejarah Indonesia.
Latar Belakang dan Pendidikan
Sejak kecil, Yusuf Hasyim hidup dalam atmosfer pendidikan agama yang kental di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang. Ia belajar langsung dari sang ayah dan para ulama besar.
Perjalanan pendidikannya membawanya ke berbagai pesantren ternama seperti Krapyak dan Tegal. Meski tidak mengenyam pendidikan formal, ia terkenal gemar membaca, berdiskusi, dan bergaul dengan kalangan intelektual.
Bergabung di Medan Perjuangan
Tahun 1945, di usia 16 tahun, Yusuf Hasyim memilih jalan berbahaya: bergabung dengan Laskar Hizbullah. Ia menjabat sebagai Komandan Kompi di Jombang, memimpin pasukan muda dalam pertempuran melawan penjajah.
Beberapa pertempuran besar yang ia pimpin di antaranya:
- Pertempuran Nglaban
- Pertempuran Cukir
- Pertempuran Madiun
Setelah Laskar Hizbullah dilebur ke TNI, ia melanjutkan pengabdian sebagai tentara aktif berpangkat Letnan Satu.
Peran di NU dan Dunia Politik
Pasca pensiun dari militer, Yusuf Hasyim masuk ke dunia politik dan organisasi:
- 1965–2006 → Mengasuh Pondok Pesantren Tebuireng
- 1967 → Menjadi anggota DPRGR (Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong)
- 1998 → Mendirikan Partai Kebangkitan Umat (PKU)
- Berperan penting dalam keputusan strategis NU, termasuk kembali ke Khittah 1926
Ia juga aktif di Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), memperjuangkan hak-hak pejuang kemerdekaan.
Sikap, Pemikiran, dan Warisan
Yusuf Hasyim dikenal tegas dan berani, terutama saat menghadapi ancaman PKI di masa lalu. Meskipun seorang kiai tradisional, ia terbuka pada perkembangan zaman, peka pada isu sosial, dan konsisten membela nilai-nilai keislaman serta kebangsaan.
Akhir Perjalanan Hidup
KH. Yusuf Hasyim wafat pada 14 Januari 2007 dan dimakamkan di kompleks pemakaman keluarga Tebuireng. Masyarakat NU dan keluarga besar pesantren mengusulkan beliau sebagai Pahlawan Nasional atas jasa-jasanya yang luar biasa.
Fakta Singkat KH. Yusuf Hasyim
Fakta | Keterangan |
---|---|
Tanggal Lahir | 3 Agustus 1929 |
Tempat Lahir | Tebuireng, Jombang |
Ayah | KH. Hasyim Asy’ari |
Perjuangan | Laskar Hizbullah, TNI |
Jabatan Penting | Komandan Kompi, Anggota DPRGR, Pendiri PKU |
Wafat | 14 Januari 2007 |