INITU.ID – Sejarah Nabi Muhammad SAW merupakan kisah agung yang selalu menjadi teladan bagi umat manusia. Beliau adalah Nabi terakhir yang diutus Allah SWT untuk membawa risalah Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Dari kelahirannya di Makkah hingga wafatnya, setiap fase kehidupan Rasulullah SAW penuh dengan hikmah, pelajaran, dan mukjizat yang meneguhkan keimanan.
Nasab Nabi Muhammad SAW
Rasulullah Muhammad SAW memiliki nasab yang mulia. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib (Syaibatul Hamd) bin Hisyam bin Abdi Manaf (Al-Mughirah) bin Qushayyi (Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin An-Nadhar bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Mu’iddu bin Adnan.
BACA JUGA: Hikmah Maulid Nabi Muhammad: Meneladani Sang Rasul untuk Kehidupan Sehari-hari
Garis keturunan ini sampai kepada Nabi Ismail bin Ibrahim AS, sebagaimana disepakati dalam kitab-kitab sirah klasik (Sīroh Nabawiyah; Muhammad Sa’id Ramadhan Al-Buthy).
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW lahir pada Tahun Gajah, tahun ketika pasukan Abrahah yang hendak menghancurkan Ka’bah digagalkan Allah dengan burung Ababil. Menurut riwayat yang paling kuat, beliau lahir pada hari Senin, 12 Rabi’ul Awwal, malam yang penuh berkah.
Beliau dilahirkan dalam keadaan yatim, karena ayahnya, Abdullah, wafat ketika ibunya Aminah masih mengandung. Pada usia enam tahun, ibunya pun wafat, sehingga Nabi SAW menjadi yatim piatu. Beliau kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muththalib, hingga wafat pada usia Nabi delapan tahun. Setelah itu, pemeliharaan beliau diteruskan oleh pamannya, Abu Thalib.
Masa Kecil Nabi Muhammad SAW
Sejak kecil, Rasulullah sudah berada dalam asuhan keluarga mulia dan masyarakat Quraisy. Beliau pernah disusui oleh Halimah Sa’diyah, dan sejak itu kampung Bani Sa’d merasakan keberkahan luar biasa. Hewan ternak mereka menjadi subur, dan kehidupan mereka penuh keberlimpahan berkat kehadiran Muhammad kecil.
Pada usia remaja, Nabi Muhammad SAW menggembalakan kambing untuk membantu keluarganya. Pekerjaan ini mendidiknya menjadi pribadi yang sabar, rendah hati, dan bertanggung jawab.
Perjalanan Nabi Muhammad SAW ke Syam
Saat berusia 12 tahun, beliau ikut bersama pamannya Abu Thalib dalam kafilah dagang ke Syam. Dalam perjalanan itu, mereka bertemu dengan seorang pendeta bernama Bahira, yang mengenali tanda-tanda kenabian pada diri Muhammad kecil. Bahira pun menasihati Abu Thalib agar menjaga keponakannya itu dari ancaman orang-orang Yahudi.
Akhlak Nabi Muhammad SAW
Sejak muda, Rasulullah dikenal dengan julukan Al-Amin (orang yang dapat dipercaya). Beliau menjaga diri dari perbuatan yang biasa dilakukan oleh para pemuda Quraisy pada zamannya. Ketika berusia dewasa, beliau bekerja berdagang dengan penuh kejujuran hingga terkenal sebagai pedagang yang sukses.
Nabi Muhammad SAW dalam Al-Qur’an
Banyak ayat Al-Qur’an yang menyebut keutamaan Nabi Muhammad SAW, di antaranya:
- “Dan tiadalah Kami mengutus engkau (Muhammad) melainkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya: 107)
- “Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar memiliki akhlak yang agung.” (QS. Al-Qalam: 4)
- “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (QS. Al-Ahzab: 56)
- “Muhammad itu bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup para nabi.” (QS. Al-Ahzab: 40)
Kesimpulan
Sejarah Nabi Muhammad SAW bukan sekadar kisah sejarah, melainkan sumber inspirasi dan pedoman hidup bagi umat Islam. Dari kelahiran hingga masa kecil, perjalanan dakwah hingga wafatnya, semua mengajarkan nilai takwa, kesabaran, dan akhlak mulia.
Dengan memahami sejarah Rasulullah, umat Islam diharapkan semakin meneladani ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari. Sebab, Nabi Muhammad SAW adalah sosok rahmat bagi seluruh alam yang membawa cahaya kebenaran hingga akhir zaman.








