INITU.ID – Pembaca tentu sudah tidak asing dengan dua suku kata Kitab dan Shuf, Apa saja perbedaan kitab dan suhuf tersebut sebenarnya. Berikut pengertian dan beberapa penjelasannya.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Pengertian Suhuf
Suhuf adalah wahyu Allah yang diturunkan kepada nabi dan rosul tapi dalam bentuk lembaran-lembaran yang tidak sempurna. jika dihitung seluruhnya Allah menurunkan setidaknya 100 suhuf kepada 5 nabi dan rasul yang berbeda.
Tapi pada nyatanya, terdapat 110 suhuf jika kita gabungkan diantara semua pendapat para ulama.
Dari segi bahasa, kitab adalah buku, sementara suhuf hanyalah lembaran-lembaran. Isi di dalam kitab, lebih lengkap dan lebih rinci dari suhuf.
Sementara persamaan diantara kitab dan suhuf adalah sama sama wahyu Allah dan diturunkan kepada nabi dan rasul.
Adapun nabi dan rasul yang menerima suhuf adalah :
- Nabi Adam menerima 10 suhuf;
- Nabi Syits menerima 50 suhuf, 3. Nabi Idris menerima 30 suhuf;
- Nabi Ibrahim menerima 10 suhuf; 5. Nabi Musa menerima 10 suhuf.
Terdapat perbedaan pendapat, karena ada yang menyebut hanya 100 suhuf, tanpa memasukkan nabi Musa, karena nabi Musa telah memiliki kitab Taurat Ada juga yang menyebut 100 suhuf, dengan menghilangkan nabi Adam dan nabi Musa, sementara nabi Ibrahim mendapat 20 suhuf. Serta ada lagi yang berpendapat bahwa nabi Adam dan nabi Ibrahim masing-masing diturunkan 5 suhuf.
BACA JUGA
- Jadwal Imsakiyah Gresik 2025: Panduan Lengkap untuk Puasa Ramadan
- Wisata Terbaik di Indonesia Tahun 2025: Destinasi yang Wajib Dikunjungi
- Manfaat Minuman Herbal Khas Indonesia untuk Kesehatan: Kaya Rempah, Kaya Khasiat
- Minuman Khas dari 38 Provinsi di Indonesia
- Cara Daftar Centang Biru Verified Instagram dan Facebook Sekaligus Langsung Diterima, Setelah Bolak Balik Ditolak
Bagi yang berpendapat nabi Musa diturunkan suhuf oleh Allah, maksudnya suhuf tersebut diwahyukan sebelum nabi Musa mendapat wahyu Taurat Sementara yang menghilangkan nabi Musa, artinya suhuf yang dimaksud sudah secara otomatis bagian dari kitab Taurat. Penulis kira masalah ini tidak terlalu dipermasalahkan, setiap ulama memiliki pandangannya sendiri-sendiri.