Dalam konferensi pers yang dilakukan pada Selasa (12-3-2019) lalu, Direktur Utama PT MRT Jakarta, William Sabandar, menyampaikan bahwa seluruh stasiun akan dibuka bagi publik bila ingin melihat-lihat. “Semua 13 stasiun akan dibuka untuk dilihat dan bila kegiatan uji coba publik ini berjalan dengan baik dan banyak peminat, maka kemungkinan akan dimulai lebih pagi, yaitu pukul 07.00 WIB,” ucap ia di hadapan sekitar 100-an awak media yang hadir di konferensi pers uji coba publik di Kantor Pusat PT MRT Jakarta di Wisma Nusantara, Jakarta Pusat. “Hingga 12 Maret tadi, sudah terdaftar 190.599 orang dari target 285.600 orang selama 12 hari ke depan, yaitu tanggal 23 Maret,” lanjut ia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Selama uji coba publik ini, PT MRT Jakarta menyiapkan sekurang-kurangnya delapan rangkaian kereta dengan selang waktu keberangkatan antarrangkaian-kereta adalah 10 menit. Setiap harinya dimulai dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, Agung Wicaksono, yang hadir dalam konferensi pers tersebut, mengatakan bahwa pihaknya telah membuka sejumlah koridor baru sebagai bagian dari integrasi antarmoda transportasi publik ini. “Ada rute baru Transjakarta yang juga sebagai pengumpan ke stasiun MRT Jakarta, seperti rute BSD-Bundaran Senayan yang melewati Stasiun Fatmawati dan Stasiun Senayan, rute Bintaro-Blok M yang melewati Stasiun Lebak Bulus, rute Pondok Cabe-Tanah Abang yang melewati Stasiun Senayan, rute Cinere-Kuningan yang melewati Stasiun Lebak Bulus dan Stasiun Fatmawati, dan rute Terminal Jatijajar Depok-Lebak Bulus yang melewati Stasiun Lebak Bulus serta beberapa Stasiun KCI,” jelas ia sembari menunjukkan peta rute terintegrasi. “Transjakarta juga membuka rute Kawasan Integrasi Dukuh Atas (KIDA) dari kawasan Dukuh Atas menuju Kota, Blok M, dan Kuningan yang melewati sejumlah hotel dan perkantoran,” lanjut Agung.
Daftar Lengkap Stasiun MRT Jakarta
Tarif MRT
Kabar adanya perbedaan pendapat antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menjadi isu utama mengapa besaran tarif Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) belum juga ditetapkan hingga uji coba publik.
Hingga saat ini tarif resmi masih belum di tentukan oleh pemeritah Jakarta, dan rencana akan beroperasi akhir bulan ini.