Setiap manusia akan memasuki fase setelah kehidupan dunia yaitu alam kubur. Alam kubur merupakan tempat pertama dari beberapa tempat yang akan dilalui manusia setelah meninggal. Sesuai dengan sabda Rasulullah apabila selamat di kubur maka tempat setelahnya akan menjadi lebih mudah. Sebaliknya jika di alam kubur tidak selamat maka di setelahnya akan lebih sulit.
Hani budak Utsman ibn Affan meriwayatkan hadis, ketika Utsman berhenti di sebuah kuburan lalu menangis tersedu-sedu sampai basah janggutnya. Lalu ditanyakan kepadanya, “wahai Utsman ketika disebutkan surga dan neraka engkau tidak menangis. Namun engkau malah menangis ketika berdiri di depan kubur. Mengapa?” Maka Utsman menjawab, “sesungguhnya Rasulullah Saw. pernah bersabda: “Aku tidak pernah melihat pemandangan yang paling mengerikan dibandingkan alam kubur.” (H.R Tirmidzi)
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Ketika diperlihatkan surga oleh Allah, akan berkata: “Ya Allah, segerakanlah terjadinya kiamat.” Sebaliknya dengan orang kafir, ketika diperlihatkan azab pedih yang sudah dipersiapkan Allah, ia akan berkata: “Ya Allah, jangan kau datangkan kiamat.”
Ada beberapa dosa yang menyebabkan siksa kubur, semoga kita semua diberikan kemudahan untuk tidak melakukannya dan bisa terhidar dari siksa kubur yang amat berat. Berikut beberapa diantaranya :
Namimah
Namimah atau mengadu domba adalah perbuatan yang tidak terpuji. Alih alih bukan mendamaikan dan menyelesaikan masalah justru sebaliknya akan menyebabkan perpecahan dan kerusakan di masyarakat.
Dalam kemajuan teknologi komunikasi saat ini sangat memungkinkan kita terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam proses adu domba/
“ Keduanya disiksa dan tidaklah keduanya disiksa karena dosa besar,” lalu Nabi Muhammad melanjutkan ” Benar, sebenarnya itu dosa besar, salah satunya disiksa karena tidak menjaga diri saat buang air kecil dan yang satu lagi disiksa karena namimah (mengadu domba).” (HR. Bukhari)
Ghibah
Dari segi istilah, ghibah berarti pembicaraan antar sesama muslim tentang muslim lainnya dalam hal yang bersifat kejelekkan, keburukan, atau yang tidak disukai.
Bedanya dengan dusta, sesuatu yang diperbincangkan dalam ghibah memang benar adanya.
Walaupun dalam beberapa kasus membicarakan orang lain diperbolehkan seperti dalam pengadilan dan sejenisnya, namun sebaiknya kita berusaha semaksimal mungkin untuk mengurangi aktifitas ini.
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka itu dosa. Dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan (ghibah) satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik daripadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS Al-Hujurat: 12).
Tidak menjaga kebersihan dari air kecing
Aktifitas ini hampir semua manusia melakukannya, bagaimana agar tetap bersih dan menjaga najis agar tidak menempel dalam baju atau tubuh kita.
Sangat dianjurkan untuk menunggu beberapa saat setelah melakukan kencing dan juga memilih tempat yang tidak menyebabkan cipratan yang banyak.
Dalam sebuah riwayat HR Bukhari dan Muslim bersumber dari Ibnu Abbas disebutkan, Nabi SAW melewati dua kuburan. Dia pun bersabda,
“Sesungguhnya dua orang yang dikubur ini be nar-benar disiksa. Keduanya tidak disik sa karena dosa besar. Yang seorang (disiksa) karena tidak membersihkan setelah buang air kecil. Satunya lagi (disiksa) karena menyebarkan adu domba.”
Nabi SAW pun meminta pelepah daun kurma yang belum kering dan membelahnya menjadi dua. Dia bersabda, “Siapa tahu pelepah daun ini meringankan siksa keduanya selagi ia belum mengering.”
Riba
Riba adalah penambahan sejumlah harta yang bersifat khusus. Secara bahasa Riba artinya, penambahan. Secara umum aktifitas ini identik dengan aktifitas keuangan di Bank, semoga kita semua pembaca initu bisa dihindarkan dari dosa riba.
Dalam Alquran surah Ali Imran ayat ke-130, Allah SWT berfirman. Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kamu kepada Allah supaya kamu mendapatkan keberuntungan.“
Pada ayat lain, yakni surah al-Baqarah: 125, Allah memberikan perumpamaan bagi pelaku riba. “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu adalah disebabkan mereka berkata, sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba.“
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Riba itu memiliki 70 pintu. Yang paling ringan adalah seperti seseorang yang menikahi ibunya sendiri. Sedangkan yang paling berat adalah seseorang yang senantiasa merusak kehormatan saudara Muslimnya.”
Dalam riwayat Anas disebutkan, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Satu dirham yang didapat oleh seseorang dari hasil riba itu lebih berat daripada berzina sebanyak 36 kali, dalam pandangan Islam.’
Menyebarkan berita hoaks
Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta. (QS. al-Nahl: 105).
Demikian sedikit ulasan “Dosa Inilah Sebabkan Siksa Kubur,” semoga bermanfaat.