INITU.ID – Berikut kita simak Khutbah Jumat dikutip dari website NU dengan tema bagaimana adab Islam terhadap hewan.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Khutbah Jumat kali ini menjelaskan tentang pandangan Islam terhadap hewan. Naskah khutbah ini menjelaskan bahwa sikap agama Islam terhadap hewan.
Naskah ini menjelaskan bagaimana kedudukan entitas hewan dalam pandangan Islam dan bagaimana umat Islam memperlakukan hewan. Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini,
اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدىْ وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْكَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآإِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى خَاتَمِ اْلاَنْبِيَآءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ مُحَمَّدٍ وَّعَلى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah. Di awal khutbah ini, mari kita tingkatkan ketakwaan terhadap Allah dengan sebenar-benarnya, dengan berupaya secara optimal menjalankan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
- KUNCI JAWABAN, Soal Pernyataan Benar Mengenai Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran Adalah
- Gempa 5 Magnitudo di Garut Warga Bandung Terasa, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
- Profil Calon Gubernur Cawagub Sumatera Utara Muhammad Bobby Afif Nasution dan Surya
- Profil Calon Gubernur Cawagub Aceh Muzakir Manaf dan Fadhlullah
- Profil Gibran Rakabuming Raka Wakil Presiden Indonesia Periode 2024 2029
Ketakwaan terhadap Allah swt dapat kita wujudkan dengan menghindari perbuatan semena-mena terhadap sesama makhluk. Di antaranya adalah terhadap hewan yang ada di sekitar kita atau yang menjadi peliharaaan kita. Adab yang diajarkan Islam tidak terbatas terhadap sesama manusia.
Terhadap hewan pun umat Islam diajarkan untuk menjaga akhlak. Tidak sedikit nasihat dan perilaku langsung yang diteladankan oleh Nabi Muhammad saw dan para sahabatnya yang mengajarkan kaum muslimin untuk menjaga adab terhadap hewan, di antaranya adalah lima sebagimana berikut.
Adab pertama, secara umum Nabi saw memerintahkan umatnya untuk berbuat baik terhadap apapun, termasuk kepada hewan. Apalagi saat orang hendak menyembelihnya, maka hendaknya dilakukan secara baik, menggunakan alat yang tajam dan mengondisikan hewan senyaman mungkin. Dalam hal ini Nabi saw bersabda:
إِنَّ اَللَّهَ كَتَبَ اَلْإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا اَلْقِتْلَةَ، وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا اَلذِّبْحَةَ، وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ، وَلْيُرِحْ ذَبِيحَتَهُ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ
Artinya, “Sungguh Allah telah mewajibkan berbuat baik terhadap segala sesuatu. Karenanya, apabila kalian membunuh hewan, bunuhlah secara baik; apabila kalian menyembelihnya, sembelihlah secara baik. Hendaklah salah seorang yang menyembelih hewan menajamkan alatnya dan membuat nyaman hewan yang disembelihnya (semisal dengan memberi minum sebelum menyembelihnya dan menyembelih secepat mungkin agar tidak terlalu lama menyakitkannya).”(HR Muslim).
Adab kedua, tidak memotong tubuh hewan dalam kondisi masih hidup atau menyiksanya. Dalam hal ini Nabi saw bersabda:
مَنْ مَثَّلَ بِذِي رُوحٍ ثُمَّ لَمْ يَتُبْ مَثَّلَ اللَّهُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. رواه أحمد
Artinya, “Siapa saja yang memotong (bagian tubuh) dari hewan yang masih mempunyai ruh (masih hidup) kemudian tidak bertobat, maka Allah akan memotong-motong dirinya di hari kiamat kelak.” (HR Ahmad).
Adab ketiga, tidak menjadikan hewan hidup sebagai sasaran latihan memanah atau menembak dalam konteks sekarang. Bahkan pelakunya dilaknat oleh Nabi saw. Dalam hal ini Abdullah bin Umar ra mengatakan:
إنَّرَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَعَنَ مَنْ اتَّخَذَ شَيْئًا فِيهِ الرُّوحُ غَرَضًا. رواه البخاري ومسلم
Artinya, “Sungguh Rasulullah saw telah melaknat orang yang menjadikan hewan yang mempunyai ruh sebagai sasaran memanah.” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Adab keempat, membunuh hewan bukan untuk dimakan dan dimanfaatkan sebagaimana mestinya, atau iseng dalam membunuhnya.
Nabi saw bersabda:
مَنْ قَتَلَ عُصْفُورًا عَبَثًا عُجَّ إلَى اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يَقُولُ يَا رَبِّ إنَّ فُلَانًا قَتَلَنِي عَبَثًا وَلَمْ يَقْتُلْنِي مَنْفَعَةً. رواه النَّسَائِيُّ وَابْنُ حِبَّانَ
Artinya, “Siapa saja yang membunuh burung ushfur (semacam burung gereja), maka pada hari kiamat burung itu akan berteriak keras kepada Allah dengan berkata: “Wahai Tuhanku, sungguh Si Fulan telah membunuhku secara iseng dan ia tidak membunuhkun karena untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya”.” (HR an-Nasai dan Ibnu Hibban).
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Adapun adab kelima adalah bila orang memelihara hewan dan mengurungnya dalam sangkar, maka harus memenuhi kebutuhannya. Utamanya kebutuhan makanan dan minumannya. Sebab orang yang mengurung hewan dan tidak memberinya makan minum hingga mati, maka ia berdosa dan diancam masuk neraka. Dalam hal ini Nabi saw bersabda:
عُذِّبَتْ اِمْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ، فَدَخَلْتِ النَّارَ فِيهَا، لَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَسَقَتْهَا إِذْ هِيَ حَبَسَتْهَا، وَلَا هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ اَلْأَرْضِ.رواه البخاري ومسلم
Artinya, “Ada perempuan yang disiksa karena kucing yang dikurungnya sehingga meninggal, lalu ia masuk neraka karenanya. Perempuan itu tidak memberinya makan dan minum ketika mengurungnya, dan tidak melepaskannya sehingga dapat memakan makanan yang tercecer di tanah (bebas mencari makan sendiri).” (HR al-Bukhari dan Muslim).
Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah.
Inilah lima adab terhadap hewan yang telah diajarkan oleh Nabi saw secara terperinci. Semoga dapat menjadi panduan bagi kita semua dalam memperlakukan hewan sebagai salah satu makhluk yang diciptakan untuk kepentingan manusia.
Dengan demikian kita dapat meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan sebenar-benarnya, utamanya berkaitan dengan hewan yang ada di sekitar kita atau yang kita pelihara. Amin ya rabbal ‘alamin.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ. وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3). بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ بِاْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَالْآيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ، إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم Baca juga: Hukum Memelihara Anjing bagi Seorang Muslim Khutbah II اَلحمْدُ للهِ حَمْدًا كما أَمَرَ.أَشْهدُ أَنْ لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، إِرْغامًا لِمَنْ جَحَدَ بِه وكَفَرَ، وأَشْهَدُ أَنَّ سَيّدَنا محمَّدًا عَبدُهُ ورسُولُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ والْبَشَرِ.اللَّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ على سيِّدِنَا محمَّدٍ وآلِه وصَحْبِه مَااتَّصَلَتْ عَينٌ بِنَظَرٍ وأُذُنٌ بِخَبَرٍ أَمَّا بَعْدُ: فيَآ أَيُّهاالنّاسُ اتَّقُوا اللهَ تَعَاَلى وَذَرُوا الْفَواحِشَ ما ظهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ، وحافَظُوا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُورِ الْجُمُعَةِ والْجَماعَةِ . وَاعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيه بِنَفْسِهِ وَثَنَّى بِمَلائكةِ قُدْسِهِ، فَقالَ تَعَالَى ولَمْ يَزَلْ قائِلاً عَلِيمًا: إِنَّ اللهَ وَملائكتَهُ يُصَلُّونَ على النَّبِيِّ يَآ أَيّها الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وسَلِّمُوا تَسْلِيْمً. اَللَّهمَّ صَلِّ وسَلِّمْ عَلَى سيِّدِنا محمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا محمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ في الْعالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اَللَّهمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاء الرّاشِدِينَ الَّذينَ قَضَوْا بِالْحَقِّ وَكانُوا بِهِ يَعْدِلُونَ، أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ و عُثْمانَ وَعَلِيٍّ وَعَنِ السَتَّةِ الْمُتَمِّمِينَ لِلْعَشْرَةِ الْكِرامِ وَعَنْ سائِرِ أَصْحابِ نَبِيِّكَ أَجْمَعينَ، وَعَنِ التَّابِعِينَ وتَابِعِي التَّابِعِينَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ. اَللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْ لِأَحَدٍ مِنْهُمْ فِي عُنُقِنَا ظَلَامَةً، ونَجِّنَا بِحُبِّهِمْ مِنْ أَهْوالِ يَومِ الْقِيامَةِ. اَللَّهمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ والمُسْلِمِيْنَ، وأَهْلِكِ الْكَفَرَةَ والمُشْركِينَ، ودَمِّرْ أَعْداءَ الدِّينِ. اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِي دُوْرِنَا وَأَصْلِحْ وُلَاةَ أُمُورِنا، وَاجْعَلِ اللَّهُمَّ وِلَايَتَنا فِيمَنْ خافَكَ وَاتَّقَاكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ والْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِناتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ والْأَمْواتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللَّهمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ والوَباءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا والزَّلَازِلَ وَالْمِحَنَ وَسُوْءَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْها وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً، وعَنْ سائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يا رَبَّ الْعَالَمِينَ.رَبَّنا آتِنا في الدّنيا حَسَنَةً وَفي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ والْإِحْسان وإِيتاءَ ذِي الْقُرْبَى ويَنْهَى عَنِ الْفَحْشاءِ والْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ على نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرُ فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَاْلوَبَاءَ والرِّبَا وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. فَيَا عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَعَزَّ وَأَجَلَّ وَأَكْبَرْ
Khutbah Jumat diatas merupakan tulisan Ustadz Ahmad Muntaha AM, Founder Aswaja Muda dan Redaktur Keislaman NU Online.