Kultum Ramadhan Hari Ketigabelas Puasa Adalah Benteng

kemudahan perijinan perlu dievaluasi

 

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

kemudahan perijinan perlu dievaluasi

 

Ada sebuah Nasehat pendek dalam sebuah hadist yang hampir semua perowi meriwayatkannya, baik Buchori Muslim, Tirmidzi, Imam Ahmad, Abu Dawud, Nasai

جنة الصيام

Puasa adalah benteng (HR. Buchari Muslim).

Sepenggal hadits qutsi diatas mengatakan bahwa puasa adalah merupakan benteng. Didalam kamus besar Bahasa Indonesia benteng berarti dinding dari tembok (batu, tanah) untuk melindungi kota (tempat pasukan) dari serangan musuh. Bisa juga berarti tempat yang diperkuat dinding tembok dan sebagainya untuk kediaman prajurit.

Benteng disini setidaknya ada 3 hal dalam kaitanya dengan ibadah puasa yang kita lakukan antara lain

1. Benteng terhadap syahwat

Bagaimana dengan puasa kita bisa menahan diri dari syahwat perut,penglihatan, pendengaran, dan syahwat dalam perkataan maupun syahwat yang lainnya

2. Benteng terhadap perbuatan sia sia

Allah berfirman, yang artinya, “Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu’ dalam sembahyangnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya,”. (Qs. Al-Mukminun : 1-5)

3. Benteng terhadap perbuatan mubadzir



Islam melarang umatnya untuk menghambur-hamburkan harta dan melarang keras tindakan mubazir. Tindakan mubazir adalah tindakan yang sangat tercela karena jika diperhatikan disekitar masyarakat masih banyak yang kekurangan dan butuh untuk mendapatkan sebagian harta yang dimiliki oleh orang yang lebih mampu, tapi karena dengan tindakan yang mubazir dan berpoya-poya sehingga mereka tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan. Inilah mengapa Islam melarang tindakan mubazir dan alangkah baiknya harta yang ada pada orang yang lebih mampu untuk mensedekahkan atau membelanjakan pada jalan Allah.

Islam menganjurkan atau memerintahkan umatnya untuk bersikap atau mempunyai sifat yang sederhana. Karena harta yang mereka pergunakan akan diminta pertanggungjawaban pada hari perhitungan. Seperti yang dikatakan oleh Nabi:

“Tidak beranjak kaki seseorang pada hari kiamat, kecuali setelah ditanya empat hal …… dan tentang hartanya, darimana diperolehnya dan kemana dibelanjakan?”. (Hadis Hasan Shahih riwayat Tirmidzi dikutip dari Yusuf Qardhawi, 1997)

Sedang puasa adalah merupakan benteng bagi orang-orang yang beriman, dari serangan yang maha dahsyat yaitu syetan yang membisikkan kepada manusia dengan bisikan yang menjerumuskan dari segala penjuru.

Semoga Nasehat yang singkat ini dapat mengingatkan kita dari ketiga hal tersebut dan dimudahkan untuk senantiasa ingat akan kewajiban kita dijauhkan dari perbuatan yang sia sia dan mubadzir.

Baca juga “Kultum Ramadhan 2021.”

Lihat juga berita-berita INITU di Google News, Klik Disini

Share the Post:

Related Posts