Pelajaran Buat Kita Jangan Putus Asa

Pelajaran Buat Kita Jangan Putus Asa

SEORANG buta duduk di dekat pintu sebuah gedung sambil meletakkan topinya di depan kedua kakinya. Di samping topinya tersender papan kecil bertuliskan, “Saya buta tolong bantu saya.” Seorang pakar iklan melewati orang buta tersebut dan melihat topinya yang hanya terisi beberapa keping uang koin. Sambil meletakkan tambahan koin ke dalam topi tersebut ia mengambil papan tanpa seizin pemiliknya lalu mengubah tulisannya dan mengembalikan lagi ke tempatnya.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Tidak lama kemudian orang buta itu meraba topinya dan ternyata sudah penuh dengan uang kertas dan koin. Ia mengetahui telah terjadi suatu perubahan dan ia menyadari bahwa orang tadi telah mengubah sesuatu pada papan tulisannya, lalu ia bertanya kepada salah seorang yang lewat tentang tulisan yang ada di papan.

Ternyata tulisannya diubah dengan kalimat, “Kita sedang berada di musim semi, tetapi saya tidak bisa melihat keindahannya.”

Pelajaran

Jika suatu urusan tidak berjalan sebagaimana mestinya, jangan putus asa, ubah saja strategimu. Termasuk di antaranya strategi bahasa dan ungkapan.

Ungkapan sangat besar pengaruhnya. Jika suatu keperluan diungkapkan dengan bahasa yang indah, santun, lemah lembut dan tidak langsung maka ungkapan keperluan itu mudah mengetuk hati dan cepat direspons. Tetapi, jika diungkapkan dengan bahasa yang terlalu vulgar, mendesak dan kasar maka berkemungkinan besar tidak menarik hati. Nabi saw. bersabda,

“Sesungguhnya lemah lembut tidak ada pada sesuatu melainkan pasti membuatnya indah dan tidak dicabut dari sesuatu melainkan pasti membuatnya jadi buruk.” (Muslim, 2594)
Di antara doa yang mustajab adalah doanya Nabi Yunus yang diabadikan di dalam Al-Qur’an,

Surat al Anbiya 87
Surat al Anbiya 87

“Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.” (al-Anbiya [21]: 87)

Doa Nabi Yunus tidak diungkapkan dalam permintaan secara langsung, tetapi diungkapkan dalam bentuk menauhidkan Allah, menyucikan-Nya, mengakui dosanya dan menyatakan dirinya termasuk orang-orang yang zalim. Kemudian doanya dikabulkan dan menjadi doa yang mustajab bagi siapa saja orang beriman yang berdoa dengan doa tersebut.

Lihat juga berita-berita INITU di Google News, Klik Disini

Share the Post:

Related Posts