Tahun 2019, atau tahun depan rencanaya tidak ada lagi Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan Seleksi Mandiri masuk PTN. Keputusan ini menyusul adanya wacana kebijakan baru pemerintah.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Menurut Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengatakan, penghapusan SBMPTN dan seleksi mandiri karena banyak merugikan siswa.
Terlebih, sistem tesnya kebanyakan tertulis sehingga hasilnya bisa dimanipulasi. Itu sebabnya akan digantikan dengan test center.
“Jadi test center ini begini ya. SBMPTN dan seleksi mandiri itu kan selalu tertulis. Selama ini sangat tinggi risiko kebocoran soal dan materuli yang diujikan belum tentu pas,” ujar Menteri Nasir dalam taklimat media di Kantor Kemenristekdikti, Jumat (12/1) seperti dikutip dari JPPN
Nasir melanjutkan, yang dilihat adalah potensi, kemampuan seseorang.
“Ini kan nanti hasil SBMPTN dan seleksi mandirinya akan beda. Padahal, kemampuan akademiknya sangat mungkin sama. Nah ini test center lah yang mencoba sistem tes seleksinya tidak seperti ini lagi,” terangnya.
Dia mencontohkan dulu ada tes potensial kemampuan akademik, kemampuan logikanya seperti apa, siswa maunya nanti seperti itu. Kalau sekarang SBMPTN lebih kepada tes matematika, biologi dan lain-lain. Ke depannya test center ini bisa dimanfaatkan untuk seleksi lain juga.
“Tahun depan harapan saya seleksi masuk PTN hanya ada SNMPTN. Karena itu penelusuran minat dan prestasi. Lainnya pakai test center karena nanti akan tes sesuai minat. Pelaksanaan tesnya pun dibuka sepanjang tahun,” tandasnya.
SBMPTN Ditiadakah ?
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir membantah pemberitaan terkait penghapusan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun depan atau 2019. Dia menegaskan tahun depan, SBMPTN tetap ada, namun dengan bentuk yang berbeda yang disebut Tes Centre.
Nasir menjelaskan, Tes Centre bertujuan untuk menjangkau siswa-siswa yang berada di kawasan terdepan, terluar dan tertinggal (3T). Selama ini, siswa-siswa yang tinggal di kawasan 3T harus mengeluarkan dana yang banyak hanya untuk mengikuti tes SBMPTN.
“Apabila dengan Tes Centre, dia tidak lagi harus datang ke tempat tes itu. Tetapi, nanti tes itu bisa bisa dilakukan dengan jarak jauh, misalnya dengan memanfaatkan sistem android atau inovasi lain yang hingga kini masih kami bahas,” kata Nasir usai melantik pimpinan PTN di Lingkungan Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (15/1).
SBMPTN 2019 Bisa Gunakan Android
Dia mengatakan, nantinya panitia pusat SBMPTN pun akan diubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Tugas BLU yaitu untuk menyelenggarakan tes centre di berbagai wilayah di Indonesia. Petugas BLU, Nasir melanjutkan, akan tetap diisi oleh beberapa perwakilan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Nasir mengumpamakan, Tes Centre itu seperti pelaksanaan Tes Toefl atau Tes Potensi Akademik (TPA) yang bisa dilakukan di berbagai lembaga yang berstandar. Sehingga, hasil dari tes centre tersebut, nantinya akan disetorkan oleh BLU kepada PTN yang diinginkan siswa.
“Saya umpamakan tes centre itu dengan tes Toefl ya. Jadi nanti, kalau mau daftar kuliah cukup bawa nilai tes centre itu, misal punya skor 600, nah dengan skor sekian sudah cukup belum untuk meloloskan siswa tersebut ke PTN yang dimaksud,” kata Nasir.
Sejauh ini, menurut Nasir, Tes Centre baru ada di 84 titik PTN. Dimungkinkan, jumlah tes centre akan terus bertambah. Mengingat tahun depan, tes centre akan digelar lebih luas di seluruh Indonesia.
Semoga bermanfaat “Pendaftaran SBMPTN 2019 Bukan Ditiadakan, Tapi Dilengkapi Test Center”.