Search
Close this search box.

Profil Pesantran Daarul Qur’an Tangerang Lokasi Makam Syekh Ali Jaber

Profil Pesantran Daarul Qur'an Tangerang

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an adalah pesantren yang memadukan pendidikan Tahfizh Al-Qur’an dirosah islamiyah, pendidikan formal, life skill, aktifitas sosial dan juga dakwah.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Saat ini terus dilakukan pembangunan Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an di sejumlah daerah seperti Tangerang, Cikarang, Semarang, Lampung, Jambi, Banyuwangi, Cilegon dan Malang, dengan ribuan santri pengahafal Qur’an.

Sejarah Pondok Daarul Qur’an

Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an didirikan oleh Ust. Yusuf Mansur, berlokasi di Kamp. Qur’an, Cipondoh, Tangerang.,  sebuah kawasan yang dibangun oleh PPPA Daarul Qur’an.

Salah satu metode pembelajaran disana adalah One Day dan One Ayat, Hafalan Qur’an adalah standar kualifikasi santri Daarul Qur’an.

Awalnya pesantren ini berdiri,  Waktu itu datang tamu ke rumah Ustadz Yusuf Mansur, seorang ustadz bernama H Ahmad, yang sedikit mengadu tentang keadaan pondok pesantren yang dirintisnya yang memang butuh suntikan dana di tahun 2003.

Akhirnya Ustadz Yusuf Mansur meminta beliau menempatkan santri di rumah Ustadz Yusuf Mansur. Ternyata pesantren yang dia maksud hanya satu rumah yang bercampur antara santri wanita dan pria. Tapi, beliau memang luar biasa, lulusan Madinah yang istikamah.

Motivasi Ustadz Yusuf Mansur hanya satu supaya punya hafalan Alquran bisa ada kesempatan untuk muraja’ah yaitu dengan mengajar karena menjaga hafalan supaya baik yaitu dengan mengajar.

Kedua, motivasi Ustadz Yusuf Mansur supaya selamat dan Ustadz Yusuf Mansur butuh sekali pertolongan Allah. Sedangkan Allah bilang, kalau kita rajin membantu orang, rajin sedekah, akan dibantu. Jadi, waktu itu sekitar delapan orang anak kemudian dipondokkan di rumah. Jadilah cikal bakal Ponpes Daarul Quran Wisata Hati.

Baca juga “Sejarah Pondok Pesantren Langitan Tuban.

Awalnya konsep Program Pembibitan Penghafal Alquran (PPPA) adalah sebuah konsep Seribu Pondok. Maksudnya adalah bukan membangun dari nol tapi kita mencari masjid yang konsepnya tidak ada kegiatan lalu kita titip anak-anak di situ untuk belajar. Kita mencarikan guru yang juga hafidz, kemudian disewakan satu rumah, dan dialah nanti yang mengajar. Untuk sekolah formal mereka kita beri sepenuhnya untuk memilih.

Kemudian kita menemukan satu lokasi yang cantik sekali namanya Bulak Santri yang terletak di kelurahan Pondok Pucung Kecamatan Karang Tengah, Ciledug, Tangerang, Banten.

Dan ternyata Bulak Santri ini tambah menarik karena dia sudah ada lokal untuk belajar, madrasah ada empat lokal yang sudah tidak terpakai selama tiga tahun, masjidnya besar tapi kegiatannya tidak terlalu banyak. Ada satu majelis yang sudah tidak terpakai belasan tahun.

Tahun 2005 kita meminta izin ke Departemen Pendidikan dan Kebudayaan untuk anak-anak bisa belajar tidak ke luar tapi di dalam pesantren. Maka lahirlah SMP Islam Daarul Quran. Waktu itu kami mengaudisi 20 santri. Tahun pertama delapan santri, tahun kedua 20 santri kemudian tahun 2006 kita mulai jalankan PPPA  Untuk menghidupi santri kami meluncurkan program yang sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia ini. Setiap tahun PPPA mengaudisi sekitar 70 calon satri.

Tujuan terbentuknya PPPA Daarul Qur’an, selain membibit dan mencetak Al-Qur’an, juga mengelola dana sedekah jamaah Wisatahati secara profesional dan transparan, sehingga kepercayaan masyarakat semakin tumbuh dan berkembang dan pengelolaan PPPA Daarul Qur’an dapat sejajar dengan pengelolaan perusahaan profesional.

Baca juga “Sejarah Pondok Pesantren Tertua Buntet Cirebon.”

Makin hari, gerakan dan kesadaran masyarakat untuk melahirkan para penghafal Al-Qur’an terus meluas. Maka diperlukan payung kelembagaan yang kuat dan profesional. Pada 29 Maret 2007 di Balai sarbini, jakarta, identitas PPPA Daarul Qur’an resmi diperkenalkan ke publik. Dikukuhkan melalui akte notaris tertanggal 11 Mei 2007,

Sedangkan, angka tujuh puluh ini terinspirasi karena perang di zaman sahabat diantaranya Perang Uhud banyak penghafal Alquran yang gugur. Ada sekitar 70 penghafal Alquran yang meningal dunia. Dan supaya enak juga menyebutnya. Jadi, kita mulai mengaudisi tahun 2006.

Alhamdulillah terjaring sekitar 52 orang. Ini di luar dari yang di rumah. Kalau yang di rumah dikembangkan dengan sistem salaf. Sampai 2006 dikembangkan salaf kemudian Allah ternyata lebih mempercepat lagi. Melalui PPPA Daarul Qur’an Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an pun berkembang di daerah-daerah

Kemudian Bulak Santri dikembalikan menjadi pesantren masyarakat. Di Kampung Ketapang menjadi pesantren head quarter pusat dari seluruh Daarul Quran.

Ustadz Yusuf Mansur katakan seperti itu karena Daarul Quran di 2006 berevolusi lagi menjadi Daarul Quran Nusantara (DQN). Sementara lembaga yang mengawangi pendidikan pesantren dibentuklah Daarul Qur’an Indonesia dengan akte notaris perubahan nomor 34 tanggal 06 Oktober 2011 Ny. Yeni ambaryatun, SH, MM.

‘’Siapa yang membaca Al Qur’an, menelaah dan menghafalkannya, maka Allah akan memasukkannya ke dalam syurga dan memberinya syafaat bersama sepuluh orang keluarganya.’’

Para Penghafal Qur’an akan mendapat mahkota kebesaran di syurga, sedangkan orangtuanya mendapat pakaian kebesaran yang harganya tidak dapat ditebus oleh seluruh kekayaan penghuni dunia. Subhanallah

Dan Menjadi sebuah kebahagiaan., bila putra/i anda, anak-anak kita menjadi orang-orang sukses yang hafal Qur’an.

Tempat Makam Syekh Ali Jaber

Syekh Ali Jaber salah satu ulama karismatik Indonesia yang sering mengisi berbagai dakwah baik di media televisi ataupun secara offline wafat pada Kamis pagi (14/1/2021). 

Beberapa alasan kenapa Syekh Ali Jaber di makamkan di Pondok Daarul Qur’an karena semasa di Indonesia dan menyiarkan dakwah Islamnya, almahum juga pernah mengajar di pesantren milik Ustaz Yusuf Mansyur tersebut.

Lihat juga berita-berita INITU di Google News, Klik Disini

Share the Post:

Related Posts