Sejarah MASYUMI, mempertahankan kemerdekaan.

Tujuh November 1945. Alun alun Yogyakarta menjadi saksi salah satu episode kemerdekaan RI. laskar Hisbullah dari berbagai wilayah berkumpul. Para ulama dan pemimpin datang memenuhi gedung gedung disana. Baru saja diputuskan dalam kongres umat Islam, umat Islam bersatu dalam satu wadah partai Masyumi.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Terlihat tokoh muda K.H. Wahid Hasyim, bersama M. Natsir, Prawoto, dr Sukirman menjadi panitia.  Hadir pula para tokoh senior yang membidani lahirnya Partai Masyumi seperti K.H. Hasyim Asy’ari, Haji Agus Salim, Prof. Abdul Kahar Muzakir, Dr. Abu Hanifah, Dr Mawardi, dr. Sukirman, Prawoto Mangkusasmito, K.H Wahab Hasbullah, Ki Bagus Hadikusumo, Abi Kusno Cokrosuyoso, Wali Al Fatah, dan ratusan Kyai dari Jawa dan Madura.
Dan salah satu pemberitaan Harian Kedaulatan Rakyat saat itu berjudul “60 Miljoen Kaom Moeslimin Indonesia Siap Berjihad fi Sabilillah”

Kongres saat itu menghasilkan beberapa poin penting yaitu:
1. Tiap-tiap penjajahan adalah suatu kezaliman yang melanggar kemanusiaan dan dengan nyata diharamkan oleh agama Islam

2. Untuk menghilangkan imperialisme di Indonesia, tiap muslim wajib berjuang dengan jiwa dan raga bagi kemerdekaan negara dan agama.

3. Masyumi merupakan pusat persatuan umat Islam Indonesia, sehingga daoat mengerahkan dan memimpin perjuangan umat Islam Seluruhnya