Dalam proses kehidupan manusia, tentunya melewati fase fase susah. Hal ini juga berlaku sejak zaman nabi Adam hingga kini. Sudah diterangkan dalam Al Quran tepatnya salah satu ayat Surat Al Balad ayat 4 sebagai berikut.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِىۡ كَبَدٍؕ
“Sungguh, Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah.”
Ada sebuah kisah, seorang guru pelajaran biologi menyampaikan meteri kepada sejumlah siswa tentang kepompong dan bagaimana berubah menjadi kupu-kupu. Ia menyampaikan pelajaran sambil membawa kepompong yang
tidak lama lagi akan berubah menjadi kupu-kupu.
Sang guru berpesan kepada para siswa, “Sekitar dua jam lagi akan keluar kupu-kupu dari kepompong ini
dan terbang, kalian harus sabar.” Kemudian guru keluar, sedangkan para siswa menunggu kupu-kupu yang sudah mulai berusaha untuk keluar dari kepompong dengan susah payah.
Baca juga “Hikmah Dan Manfaat Puasa Ramadhan Bagi Tubuh Dan Kesehatan.”
Kepompong itu mulai retak dan terbuka sedikit, tetapi tiba-tiba berhenti bergerak dan terlihat seolah-olah
gagal dan putus asa untuk keluar. Situasi ini membuat salah seorang siswa iba hatinya lalu memperluas
lubang dengan tangannya hingga menghilangkan penutup yang menghalangi keluarnya kupu-kupu
tersebut untuk hidup. Siswa ini melakukan hal Tersebut untuk membantunya dan dengan mudah
kupu-kupu itu keluar, tetapi tampak lemah dan lelah, sayap-sayapnya tidak mampu membawanya dan tidak
kuat terbang, lalu mulai merangkak dan dengan cepat berhenti lalu mati.
Guru datang dan mendapat laporan tentang apa yang terjadi lalu mengatakan kepada para siswa, “Dengan
kamu membantu kupu-kupu tersebut, sesungguhnya kamu telah menjadi sebab kematiannya karena kamu
telah menghalanginya dari bersusah-payah dan mengerahkan tenaga untuk menguatkan sayapnya
hingga mampu terbang dan menghadapi kehidupan.
Pelajaran
Susah payah dan perjuangan adalah jalan satu-satunya untuk berhasil dan sukses. Bantuan yang
tidak diperlukan kadang bisa mematikan potensi. Tentunya tingkat kesusahan seseorang berbeda beda sesuai dengan kadar potensi saat ini.
Jangan sampai kita bersedih berlarut-larut dan putus asa, tetap optimis dan berperasangka baik kepada Allah. Yakinlah proses kesusahan adalah thapan yang harus dilalui agar lebih baik lafi.