Berbagai inovasi untuk menarik wisatawan, dilakukan pemerintah Kota Palembang. Terutama saat digelarnya event akbar Asian Games XVIII dua tahun yang lalu tepatnya 2018.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!Inovasi program wisata tersebut bernama paket wisata hemat “Palembang Asiik” atau singkatan dari Palembang aman, seru, irit, indah dan kenangan. Program ini tercipta berkat ada kerja sama secara konsorsium sejumlah biro perjalanan di Palembang.
Wisata Palembang Benteng Kuto Besak,
Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803.
Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara.
Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.
Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 dengan arsitek yang tidak diketahui dengan pasti dan pelaksanaan pengawasan pekerjaan dipercayakan pada seorang Tionghoa. Semen perekat bata menggunakan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur.
Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun. Keraton ini ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797.
Wisata Palembang Pulau Kemaro,
Keberadaaan Pulau Kemaro tidak jauh dari sebuah Delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Lokasi ini terletak di daerah industri,yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong.
Untuk menuju kesini memiliki jarak kira-kira 40 km dari pusat kota Palembang. Pulau Kemaro menjadi lokasi wisata yang menarik untuk rekreasi karena terkenal juga dari aliran Sungai Musi.
Destinasi ini terdapat sebuah vihara cina (klenteng Hok Tjing Rio). Di Pulau Kemaro ini juga terdapat kuil Buddha yang sering dikunjungi umat Buddha.
Baca juga “Biografi Pahlawan Asal Palembang Sultan Mahmud Badaruddin II.“
Di Pulau Kemaro juga terdapat makam dari putri Palembang, Siti Fatimah. Menurut legenda setempat yang tertulis di sebuah batu di samping Klenteng Hok Tjing Rio, pada zaman dahulu, datang seorang pangeran dari Negeri Cina, bernama Tan Bun An, ia datang ke Palembang untuk berdagang.
Ketika ia meminta izin ke Raja Palembang, ia bertemu dengan putri raja yang bernama Siti Fatimah. Ia langsung jatuh hati, begitu juga dengan Siti Fatimah.
Merekapun menjalin kasih dan berniat untuk ke pelaminan. Tan Bun An mengajak sang Siti Fatimah ke daratan Cina untuk melihat orang tua Tan Bun Han. Setelah beberapa waktu, mereka kembali ke Palembang. Bersama mereka disertakan pula tujuh guci yang berisi emas. Sesampai di muara Sungai Musi Tan Bun han ingin melihat hadiah emas di dalam Guci-guci tersebut.
Tetapi alangkah kagetnya karena yang dilihat adalah sayuran sawi-sawi asin. Tanpa berpikir panjang ia membuang guci-guci tersebut kelaut, tetapi guci terakhir terjatuh diatas dek dan pecah. Ternyata didalamnya terdapat emas. Tanpa berpikir panjag lagi ia terjun ke dalam sungai untuk mengambil emas-emas dalam guci yang sudah dibuangnya.
Seorang pengawalnya juga ikut terjun untuk membantu, tetapi kedua orang itu tidak kunjung muncul. Siti Fatimah akhirnya menyusul dan terjun juga ke Sungai Musi. Untuk mengenang mereka bertiga dibangunlah sebuah kuil dan makam untuk ketiga orang tersebut[
Wisata Baru Palembang Kampung Arab,
Sebagian besar penduduk di Kampung Arab adalah orang-orang yang berasal dari Arab. Diperkirakan sekitar 300 tahun yang lalu, orang-orang yang berasal dari Arab datang ke Palembang untuk berdagang dan menyebarkan Agama Islam. Sebagian besar dari mereka adalah penduduk yang berasal dari Hadramaut, yang terletak di daerah pesisir Jazirah, Arab bagian Selatan (yang sekarang telah menjadi Yaman).
Banyak di antara mereka yang akhirnya menetap dan menikah dengan orang asli Palembang, yang akhirnya kemudian bermukim di suatu tempat bersama kelompoknya.
Menurut Teori Segregasi Ekologis H. D. Evers, penduduk keturunan Arab tersebut bermukim di suatu tempat atau terkonsentrasi di suatu tempat tertentu dikarenakan persamaan latarbelakang mereka yang sama-sama berasal Arab.
Kesamaan budaya dan kebiasaan yang sama juga menyebabkan penduduk yang berasal dari Arab lebih betah berada bersama dengan penduduk yang juga berasal dari daerah yang sama.
Wisata Palembang Jembatan Ampera
Ide pembangungan jembatan ini adalah untuk menyatukan dua daratan di Kota Palembang ”Seberang Ulu dan Seberang Ilir” yang sebelumnya para penduduk sekitar sungai musi hanya menggunakan perahu kecil untuk menyeberang
Saat di bangunnya jembatan ampera ini dengan panjangnya sekitar 1.177 meter dengan lebar 22 meter, jembatan ini merupakan jembatan terpanjang di asia tenggara pada saat itu. Kurang lebih pada saat peresmian jembatan ampera ini dilakukan tahun 1965.
Wisata Palembang Kampung Warna Warni
Kampoeng Warno-Warni telah dimulai sejak beberapa waktu lalu dan dipusatkan di seberang ulu, berhadapan langsung dengan Benteng Kuto Besak. Warto menyatakan organisasi yang dipimpinnya selalu siap berkolaborasi menyukseskan Asian Games 2018.
Jakabaring Sport City (JSC)
Jakabaring Sport City (JSC) atau Kompleks Olahraga Jakabaring adalah kompleks dari berbagai fasilitas olahraga di Palembang, Sumatera Selatan, Indonesia.
Kompleks diatas lahan seluas 325 hektar ini terletak di wilayah Seberang Ulu sejauh 5 km dari pusat kota Palembang. Kompleks olahraga ini merupakan tempat penyelenggaraan PON XVI 2004 dan SEA Games XXVI 2011.
Di dalam kompleks ini terdapat Stadion Gelora Sriwijaya, stadion berkapasitas 40 ribu orang yang merupakan stadion terbesar ketiga se-Indonesia setelah Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Stadion Utama Palaran
Pada saat Jakabaring dibangun untuk PON XVI 2004, kompleks ini hanya terdiri dari stadion utama dan dua hall olahraga Gelora Olahraga (GOR) Dempo dan Gelora Olahraga Ranau. Kompleks ini kemudian dikembangkan saat menyambut SEA Games XXVI 2011.
Baca juga “9 Desa Terunik Yang Ada Di Indonesia, Layak Jadi Destinasi Wisata.”
Saat ini fasilitas yang ada di Jakabaring terdiri dari:
- Stadion Gelora Sriwijaya
- Lapangan Tenis Bukit Asam
- Stadion Atletik
- Akuatik
- Gedung GOR Ranau (Badminton)
- Arena Sepatu Roda
- Gedung GOR Dempo (Senam)
- Arena Baseball dan Softball
- Stadion menembak
- Ski Air
- Arena Bola Voli Pantai
- Panjat Dinding
- Arena Petanque
Kawasan ini pun dilengkapi fasilitas pendukung seperti Wisma Atlet dan Gedung Sport Science.
Pedestrian Sudirman Malioboronya Palembang
Tempat yang dahulunya hanya trotoar biasa sepanjang 500 meter menjadi primadona warga Palembang, setelah tempat tersebut disulap menjadi spot bersantairia dengan beragam hiburan menarik di dalamnya.
Banyak hiburan. Tempat yang keren. Dilengkapi kelap kelip warna lampu hias membuat wong kito membandingkan destinasi anyar tersebut tak kalah bagus dengan Jalan Orchad di Singapura.
Tampak sepanjang pedestrian diisi dengan berbagai aktivitas kegiatan anak muda.
Mulai dari pertunjukan musik tanjidor, tarian dan nanyian lagu-lagu daerah, pertunjukan pantomim, pertunjukan komunitas reftil, dan aktivitas kegiatan anak muda lainnya bakal tersaji setiap malam di akhir pekan.
Yang membuat destinasi ini banyak diminati karena murah meriah tanpa harus mengeluarkan biaya alias gratis untuk menikmti beragam hiburan di sana.
Masjid Agung Palembang
Wisata Palembang juga ada yang bertema religi, salah satunya masjid Agung Palembang. Nama lainnya Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I yang disebut-sebut sebagai masjid terbesar di Palembang.
Keunikan tempat ibadah ini berada pada arsitekturnya yang dipengaruhi oleh percampuran tiga budaya, yaitu Indonesia, Cina dan Eropa.
Museum Alquran Raksasa
Wisata religi Museum Alquran Raksasa Palembang berlokasi di Jalan M Amin Fauzi, Soak Bujang, Gandus, Palembang.
Destinasi wisata religi ini menawarkan Al-Quran raksasa yang terletak di permukaan kayu tembesu. Ukuran panjangnya sekitar 177 cm dan lebar 140 cm. Sementara ketebalannya mencapai 2,5 cm.