Biografi dr Andani Eka Putra Patriot Militan di Tengah Pandemi

0

Dr. dr. Andani Eka Putra, M.Sc. pria kelahiran di Tarusan, Pesisir Selatan, Sumatra Barat, 15 Agustus 1972 (47 tahun). Dr Andani adalah seorang dokter Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas (Unand), Padang.

Berikut beberapa ulasan singkat dalam tulisan biografi dr Andani Eka Putra patriot militan di tengah pandemi.

Selain itu, Dr Andani tercatat sebagai salah seorang direksi Rumah Sakit (RS) Unand. Andani dikenal karena kiprahnya pada masa pandemi COVID-19 di Sumatra Barat dan disebut dalam rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebagai “Patriot Militan di Tengah Pandemi”.

Biografi dr Andani Eka Putra
Biografi dr Andani Eka Putra

Andani awalnya bertugas di bagian mikrobilogi Fakultas Kedokteran (FK) Unand dan bergerak di bidang bioteknologi medis. Ketika merebaknya pandemi COVID-19, ia mengembangkan laboratorium mikrobiologi FK Unand menjadi pusat pelayanan diagnostik penyakit infeksi hingga akhirnya menjadi Laboratorium Infeksi Biomedik.

Sejak 24 Maret 2020, laboratorium tersebut mendapat izin dari Kementerian Kesehatan untuk melakukan uji sampel swab pasien diduga terpapar COVID-19 yang sebelumnya hanya dilakukan di Litbangkes Kemenkes RI.

Peran Laboratorium Infeksi Biomedik FK Unand sangat dirasakan masyarakat Sumatra Barat di tengah pandemi COVID-19. Di tingkat nasional, laboratorium tersebut menorehkan prestasi dalam hal kapasitas pemeriksaan sampel untuk mendeteksi COVID-19.

Ketika laboratorium lain hanya bisa menyelesaikan pemeriksaan 100 hingga 200 sampel per hari, laboratorium tersebut bisa menyelesaikan rata-rata 800 sampel per hari.

Tidak Merekomendasikan Rapid Test

Dr Andani termasuk salah satu dokter yang berani mengeluarkan keputusan bahwa rapid test tidak efektif dan lebih merekomendasikan untuk PCR agar hasilnya lebih valid.

Periksa masif dengan PCR dan memutus penyebaran dengan karantina merupakan dua upaya yang bis dilakukan pemerintah saaat ini. Dan terbukti sekarang sudah diterapkan di Sumatra Barat dengan dukungan pemerintah setempat dalam hal ini Gubernur Irwan Prayitno.

Saat ini sanggup melakukan test PCR hingga ribuan per hari dan melampaui tempat lain. Sampai hari ini, tidak ada satu pun labolatorium di Indonesia yang bisa melampaui hasil 1.100 per hari. Baik laboratorium Litbang Kemenkeas, Litbangkes DKI Jakarta, dan LBM Eijkman. Sebab, di luar laboratorium kami di FK Unand.

Dengan semangat membantu dan dedikasi yang tinggi dr Andani menghabiskan waktu 22 jam sehari. Hingga sat ini memiliki keyakinan bahwa bekerja di lab menolong orang adalah jihad membantu manusia. Beliau juga terkenal dengan memberikan ilmunya secara gratis.

Pendidikan

  • Tamat dari SMA Negeri 3 Padang pada 1991,
  • Fakultas Kedokteran (FK) Unand. Lulus dari FK Unand pada 1996
  • Magister Jurusan Kedokteran Tropis di FK Universitas Gadjah Mada (UGM) dan selesai pada 2009. S
  • Meraih gelar doktor di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2016. Disertasi Andani di UGM membahas tentang genotyping Mycobacterium tuberculosis isolat lokal.
1S1Universitas AndalasKedokteran Umum1996
2S2Universitas Gadjah MadaKedokteran Tropis2009
3S3Universitas Gadjah MadaIlmu Kedokteran2016

Pekerjaan

  • Mikrobiologi FK Unand
  • Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
  • Kepala Pusat Laboratorium Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas

Demikian ulasan “Biografi dr Andani Eka Putra Patriot Militan di Tengah Pandemi,” semoga bermanfaat.

Baca juga website kami Tips Online

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.