Kisah Singkat Nabi Luth Berdakwah Kepada Kaum Sodom

Kisah Singkat Nabi Luth Berdakwah Kepada Kaum Sodom
Kisah Singkat Nabi Luth Berdakwah Kepada Kaum Sodom

Kita mengenal Nabi Luth AS sebagai nabi ke tujuh yang wajib dipercayai dari 25 nabi yang disebutkan dalam sejarah. Nabi Luth adalah keponakan Nabi Ibrahim AS. Kisah yang sangat melekat hingga kini adalah kisahnya tentang kaum sodom.

Nabi Luth AS diutus sebagai ibrah bagi umat manusia bagaimana melawan kaum Sodom yang tidak lain adalah sebuah kaum penyuka sesama jenis dan juga pergaulan bebas bahasa kekiniannya adalah LGBT. Ada banyak pelajaran dan hikmah yang bisa diambil dari kisah Nabi Luth AS.

Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!

Nabi Luth diangkat menjadi rasul saat Nabi Ibrahim masih hidup. Keduanya pernah menyiarkan agama Allah bersama di Mesir. Mereka juga menjadi peternak yang mahsyur.

Sampai pada suatu hari, Allah meminta Luth untuk meninggalkan Mesir menuju Sodom-yang saat ini berada di sepanjang timur laut, Laut Mati. Luth mendapat tugas berat untuk menyadarkan kaum Sodom yang menyimpang.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di negeri Sodom, Luth terkejut dengan tingkah laku kaum tersebut. Mulai dari pencurian yang merajalela hingga yang paling hina adalah menyukai sesama jenis atau homoseksual. Kaum Sodom merupakan kaum pertama di dunia yang melakukan tindakan keji itu sesuai surat Al-A’raf ayat 80 dan Al-‘Ankabut ayat 28.

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ أَتَأْتُونَ ٱلْفَٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya :

Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” (QS Al A’raf: 80)

Dakwah Nabi Luth

Perlahan, Nabi Luth mulai memberi tahu kaum Sodom bahwa perilaku mereka sudah sesat. Namun, Luth justru mendapat penolakan keras, diancam, dan diusir dari Sodom dan juga dimusuhi.

Nabi Luth tetap menunjukkan jalan kebenaran dengan sabar tanpa pernah membalas ataupun marah dengan kaum Sodom. Luth juga menyampaikan dan mengingatkan balasan dan azab Allah akan datang untuk kaum yang tercela.

Dengan gagah berani, Luth tetap menyerukan kebenaran. Luth percaya Allah akan selalu menjadi pelindungnya.

Hari demi hari, kegigihan Luth membuahkan hasil. Satu per satu kaum Sodom mulai beriman dan meninggalkan perbuatan keji itu.

Namun, jumlah itu masih terbilang sedikit dibandingkan kaum Sodom yang masih melakukan maksiat. Alih-alih mendengarkan Luth, mereka justru mengancam akan membunuh Luth. Mereka juga menantang Luth mendatangkan azab yang kerap disampaikan.

Nabi Luth lalu memohon keselamatan dan perlindungan Allah. Allah lantas mengutus dua malaikat yang menyamar seperti manusia untuk turun ke Bumi. Malaikat itu bertugas menurunkan azab untuk masyarakat Sodom.

Malaikat itu menyamar menjadi pria tampan yang menemui Nabi Luth. Luth membawa pria itu ke rumahnya dengan sembunyi-sembunyi agar terhindar dari kaum Sodom.

Namun, istri Nabi Luth malah berkhianat demi mendapatkan harta dunia. Ia memberi tahu masyarakat Sodom bahwa ada pria tampan di rumahnya.

Kaum Sodom pun menyerbu rumah Nabi Luth untuk bertemu pria gagah itu. Setelah cekcok dengan Nabi Luth, saat itu pula siksaan Allah tiba. Allah menghilangkan penglihatan kaum Sodom. Mereka sama sekali tak bisa melihat dan meninggalkan kediaman Luth dengan kondisi buta.

Dua Malaikat

Dua malaikat yang menyamar itu lalu menyampaikan maksud kedatangannya kepada Luth. Malaikat memberi tahu bahwa Allah akan menimpakan azab untuk kaum Sodom pada waktu Subuh. Nabi Luth dan orang-orang beriman diminta untuk segera meninggalkan Sodom.

Nabi Luth dan pengikutnya bersiap-siap pergi. Namun, sang istri terlihat lesu. Nabi Luth memerintahkan pengikutnya untuk tidak menengok ke belakang selama perjalanan meninggalkan Sodom.

Namun, sang istri lagi-lagi melanggar Nabi Luth. Ia gelisah dan tak yakin dengan azab yang akan turun dan memisahkan diri dari Nabi Luth. Saat sudah meninggalkan Sodom, barulah Nabi Luth sadar istrinya tak ada.

Malaikat lalu memberi tahu bahwa sang istri adalah pengkhianat dan kembali ke Sodom serta masuk dalam golongan orang kafir.

Saat Subuh tiba, Allah mendatangkan gempa bumi kencang disertai angin besar dan hujan batu. Allah meluluhlantakkan Kota Sodom beserta orang-orang tercela.

وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ مَطَرًا ۖ فَانْظُرْ كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُجْرِمِينَ

“Dan Kami turunkan kepada mereka hujan [batu]; maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang berdosa itu,” bunyi Alquran Surat Al-A’raf ayat 84.

Hikmah Kisah Nabi Luth

Dari kisah Nabi Luth ini dapat diambil banyak hikmah dan pelajaran yang relevan hingga saat ini.

  • Keberanian Luth adalah salah satu contoh yang patut diteladani. “Nabi yang sangat berani mengatakan yang salah
  • Nabi Luth tetap sabar dan mau memberi pada orang yang tidak menyukainya. “Perlindungan dan kedermawanannnya tidak pandang bulu. Itulah Nabi Luth walaupun kaum Sodom melakukan perbuatan keji,”
  • Senantiasa taat kepada perintah Allah bahkan untuk melaksanakan tugas yang berat.
  • Perbuatan keji akan mendapatkan balasannya