Makanan Khas Semarang: 10 Kuliner Legendaris & Data Wisata Terbaru Kota Atlas

Makanan Khas Semarang: 10 Kuliner Legendaris & Data Wisata Terbaru Kota Atlas
Makanan Khas Semarang: 10 Kuliner Legendaris & Data Wisata Terbaru Kota Atlas

INITU.ID – Bayangkan Anda melangkah pagi-pagi ke Semarang: kabut tipis di udara, aroma lumpia renyah dan tahu gimbal menggoda dari gerobak kaki lima, jeruk nipis menyengat di soto, gula hangus di wingko.

Di kota Atlas ini, makanan khas Semarang bukan hanya sekadar santapan ia adalah pengalaman budaya, sejarah, dan rasa yang merangkul semua panca indera.

BACA JUGA: Berburu Kuliner Rasa Selangit di Kota Atlas Semarang

Artikel ini akan membawa Anda menjelajahi kuliner ikonik Semarang yang harus dicoba, disertai data wisata terkini yang memperkuat kenapa Semarang makin menarik sebagai destinasi kuliner.

Data Wisata & Potensi Kuliner Semarang

  • Berdasarkan portal data wisata kuliner Kota Semarang, terdapat 20 wisata kuliner yang tercatat sebagai referensi kuliner lokal.
  • Selama liburan Lebaran 2024, Semarang berhasil menyambut ~348.333 wisatawan — angka ini menegaskan bahwa daya tarik wisata, termasuk kuliner, terus meningkat.
  • Provinsi Jawa Tengah mencatat lebih dari 1,57 juta kunjungan wisatawan selama libur Natal dan Tahun Baru 2023–2024, dan bagian dari aliran wisatawan itu berdampak pada permintaan kuliner lokal di kota-kota besar termasuk Semarang.

Data-data ini menunjukkan: bukan hanya masyarakat lokal yang gemar kuliner, tetapi juga wisatawan yang makin banyak mencari makanan khas Semarang sebagai bagian wisata mereka.

10 Makanan Khas Semarang yang Wajib Dicoba

Berikut sepuluh kuliner legendaris Semarang yang direkomendasikan untuk dicicipi, baik oleh warga kota maupun pengunjung:

  1. Lumpia Semarang
    Lumpia adalah ikon kuliner Semarang. Kulit lumpia tipis diisi rebung, udang, telur, lalu digulung dan bisa digoreng atau disajikan basah. Rasanya gurih dan segar, sering dijumpai di sepanjang Jalan Gang Lombok, Simpang Lima, dan di Kota Lama.
  2. Tahu Gimbal
    Kombinasi tahu goreng, sayuran (kol dan tauge), bakwan udang (gimbal), lontong, dan siraman bumbu kacang yang sedikit pedas. “Gimbal” sendiri adalah bakwan udang yang bentuknya menggimbung. Warung seperti Pak H. Edy di Jalan Pahlawan sangat direkomendasikan.
  3. Soto Semarang
    Soto khas ini memiliki kuah bening yang ringan, bihun atau mie kadang ikut serta, ditambah perkedel, tomat, dan taburan bawang goreng. Cocok sebagai sarapan atau makan siang ringan.
  4. Mie Kopyok
    Mi kuning dengan lontong, tahu, tauge, dan kerupuk gendar. Topping kadang tetelan atau daging kecil + bumbu bawang putih yang khas. Kuahnya ringan atau bahkan hanya air panas untuk merendam mi & toppingnya.
  5. Babat Gongso
    Babat (perut sapi) dimasak “gongso” — tumis kecap manis, bumbu rempah, dan gula merah. Rasanya gurih-manis dan sangat mewakili karakter rasa Semarang yang cenderung manis-gurih.
  6. Tahu Petis Semarang
    Tahu putih digoreng, kemudian dicocol atau disiram dengan petis — saus fermentasi udang/ikan yang khas; ada rasa umami kuat ditambah sedikit pedas. Cocok sebagai snack sore atau lauk tambahan.
  7. Wingko Babat
    Jajanan manis legit terbuat dari kelapa parut dan tepung ketan, dipanggang hingga matang dan bagian luarnya agak garing. Biasanya berukuran bulat pipih. Wingko Babat adalah oleh-oleh favorit dari Semarang.
  8. Pisang Plenet
    Pisang kepok atau jenis pisang lokal dibakar lalu ditekan (“plenet”) hingga gepeng, ditambah topping sederhana seperti gula, coklat, keju atau keju coklat. Teksturnya lembut dan rasanya manis — jajanan yang sederhana tapi bikin ketagihan.
  9. Bandeng Presto
    Ikan bandeng diolah dengan tekanan tinggi sehingga durinya lunak/tidak keras. Disajikan bersama sambal, nasi hangat, atau lalapan. Cocok untuk yang suka ikan dan ingin menikmati “ikan tanpa duri” secara praktis.
  10. Lekker Paimo
    Street food ala crepes tebal, topping bervariasi seperti keju, coklat, pisang atau saus gurih, kadang ditambah telur atau sosis. Cocok sebagai camilan sore atau makan ringan. Populer di kawasan Semarang yang ramai pengunjung.

Variasi & Keunikan Rasa Lokal

  • Banyak makanan khas Semarang memadukan unsur manis-gurih, misalnya babat gongso dan tahu petis.
  • Beberapa jenis camilan lebih ringan dan cocok sebagai oleh-oleh, seperti wingko babat dan pisang plenet.
  • Ada juga kombinasi laut atau ikan (bandeng presto), sayuran & udang (tahu gimbal), serta kuliner kuah dan ringan (soto Semarang, mie kopyok).

Dampak Ekonomi & Wisata Kuliner

  • Keberadaan 20 tempat wisata kuliner membuat pilihan bagi wisatawan dan penduduk lokal cukup banyak, dari makanan berat hingga camilan.
  • Data kunjungan wisatawan selama periode Lebaran mengindikasikan lonjakan pengunjung — sehingga usaha kuliner bisa lebih ramai saat musim liburan dan saat event budaya/wisata.
  • Semarang sebagai bagian dari Jawa Tengah ikut menyerap manfaat dari kunjungan wisatawan yang lebih dari 1,57 juta pada libur akhir tahun di provinsi tersebut, membuka peluang pemasaran kuliner khas Semarang ke wisatawan nusantara yang datang ke provinsi.

Tips Wisata Kuliner di Semarang

Untuk mendapatkan pengalaman maksimal, berikut beberapa tips:

  • Mulai pagi hari untuk mencicip makanan berat seperti soto Semarang atau mie kopyok.
  • Jam sore/malam cocok untuk camilan seperti wingko, pisang plenet, lekker.
  • Cari warung legendaris agar merasakan rasa otentik, tidak terlalu “modifikasi” oleh tren.
  • Gunakan jasa lokal / ojek online agar lebih mudah menemukan warung kecil yang belum terkenal tapi enaknya luar biasa.
  • Eksplor kawasan seperti Kota Lama, Simpang Lima, Jalan Gang Lombok untuk suasana kuliner yang khas dan autentik.

Kesimpulan

Semarang adalah kota di mana budaya dan sejarahnya begitu terasa lewat setiap makanan. Dari lumpia, tahu gimbal, soto, hingga camilan khas seperti wingko dan pisang plenet — semua memperlihatkan betapa kaya kuliner Semarang. Ditambah data wisata yang menunjukkan lonjakan pengunjung di musim liburan dan jumlah tempat wisata kuliner yang banyak, menunjukkan potensi besar kuliner khas Semarang sebagai daya tarik wisata dan sumber penghidupan lokal.

Jadi, kalau Anda merencanakan kunjungan ke Semarang, pastikan makanan khas Semarang ada di daftar wajib Anda. Lebih dari sekadar makan, ini adalah merasakan kota lewat rasa dan aroma yang tidak ditemukan di tempat lain.

JANGAN LUPA IKUTI UPDATE BERITA INITU.ID DI Google News IKUTI JUGA SALURAN RESMI WHATSAPP INITU.ID SILAHKAN KLIK DISINI

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses