Pengertian Cara Membuat dan Jenis-Jenis Narasi

Pengertian Cara Membuat dan Jenis-Jenis Narasi

0

Pengertian Narasi.

Secara sederhana narasi dapat diartikan sebagai paragraf yang berisi tentang kejadian atau cerita. Dalam narasi ada pola-pola dalam pengembangan paragraf narasi. Paragraf Narasi adalah paragraf yang menguraikan atau menjelaskan tentang sebuah kejadian atau peristiwa berdasarkan dari urutan waktu. Dalam paragraf narasi ada karakteristik dari narasi yaitu ada tokoh, ada latar (ruang dan waktu), dan juga ada urutan kejadian.

Biasanya dengan menggunakan narasi, khalayak akan memahami maksud  dan tujuan yang akan kita sampaikan. Dalam kampanye pemilu, kehidupan akademis atau komunikasi yang bagus seharusnya semakin banyak narasi membangun yang konstruktif terhadap bangsa Indonesia. Untuk lebih jelasnya berikut beberapa penjelasan tentang narasi.

Langkah-langkah menulis karangan narasi.

  • Tentukan dulu tema serta juga pesan yang akan disampaikan
  • Tetapkan juga sasaran pembaca
  • Rancang peristiwa utama yang akan ditampilkan kedalam bentuk skema alur
  • Bagi peristiwa utama tersebut ke dalam bagian awal, perkembangan, serta juga akhir cerita
  • Rincian peristiwa utama ke dalam detail-detail peristiwa itu ialah sebagai pendukung cerita
  • Susun tokoh serta juga perwatakan, latar, dan juga sudut pandangan
  • mengerti aturan tanda bacanya didalam kalimat tersebut

Jenis-jenis narasi

Berikut ini adalah jenis-jenis atau macam-macam dari narasi , antara lain ialah sebagai berikut :
  • 1. Narasi informatif
    Narasi informatif adalah suatu narasi yang mempunyai sasaran penyampaian informasi dengan secara tepat mengenai suatu peristiwa dengan tujuan ialah memperluas pengetahuan orang mengenai kisah seseorang.

Contoh

Cut Nyak Dhien merupakan pahlawan wanita yang berasal dari kepulauan Aceh. Pada 1880 Cut Nyak Dien bersama suaminya melakukan perlawanan terhadap Belanda. Namun pada tanggal 30 September 1893 tepatnya di kota Kutaraja rombongan Cut Nyak Dien menyerahkan diri kepada Belanda.

Teuku Umar atau atau suami Cut Nyak Dien secara diam-diam membuat rencana untuk menghancurkan pasukan pertahanan Belanda. Akhirnya rencana tersebut berhasil melumpuhkan pihak Belanda. Pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar tewas dalam peperangan dan Cut Nyak Dien ditunjuk menjadi pemimpin pembela Indonesia dalam melawan Belanda.

Cut Nyak Dien kemudian ditangkap dan dirawat di rumah sakit Belanda pada masa kemunduran Aceh. Pada akhirnya beliau meninggal pada tanggal 6 November 1908.

 

  • 2. Narasi ekspositorik

    Narasi ekspositorik adalah suatu narasi yang mempunyai sasaran penyampaian informasi dengan secara tepat mengenai suatu peristiwa dengan tujuan ialah memperluas pengetahuan orang mengenai kisah seseorang. Dalam narasi ekspositorik ini, penulis tersebut menceritakan suatu peristiwa dengan berdasarkan data yang sebenarnya atau sesuai dengan fakta. Pelaku yang ditonjolkan dalam narasi ekspositirik ini biasanya, satu orang. Pelaku itu diceritakan mulai dari kecil sampai saat sekarang ini atau sampai terakhir didalam kehidupannya.

    Karangan narasi tersebut diwarnai oleh adanya

    eksposisi, maka ketentuan eksposisi juga berlaku kepada penulisan narasi ekspositprik tersebut. Ketentuan tersebut sangat berkaitan dengan penggunaan bahasa yang logis,yang dengan berdasarkan fakta yang ada, serta juga tidak memasukan unsursugestif atau juga bersifat objektif.

  • 3. Narasi artistik
    Narasi artistik adalah suatu narasi yang berusaha untuk dapat memberikan suatu maksud  atau arti tertentu,dengan menyampaikan adanya suatu amanat yang terselubung kepada para pembaca atau juga pendengar sehingga akan tampak seolah-olah melihat. Ketentuan tersebut berkaitan dengan adanya penggunaan bahasa yang logis,dengan berdasarkan fakta yang ada, serta juga tidak memasukan unsur sugestif ataupun bersifat objektif.
Anak Kenangan
Kala itu Matahari belum juga jauh. Ketika tambakan pertama meledakkan kesenyapan di udara, gadis itu masih juga belum tidur. Namun tubuhnya sejak tadi  mendekap bantal lusuh diatas tempat tidur.
Tak lama, ibunya menghambur ke kamar. Isak tangis wanita itu menyentakan si gadis.
“Ayahmu, Astika!”
Dan gadis bernama Astika itu surut dari tengkurap. Wajahnya tegang. namun, kelihatan betapa sorot matanya mencoba tak ingin yakin apa yang sedang ia cemaskan.
“Itukah?” Usap Astika tersendat.

Ibunya mengangguk. Namun kedua wanita itu tak berani keluar. Berondongan tembakan kian terdengar berhamburan. Seperti terasa ada suasana gaduh kanan kiri dinding rumah. Namun, sama sekali tak terdengar teriakan atau jeritan kepanikan.
Astika seperti memiliki kekuatan untuk berani mendekat ke pintu. Rambutnya yang panjang ia sibakan ke belakang sehingga tak menghalangi pandangannya. 
“Jangan keluar, Tika!” hardik sang ibu khawatir.
Astika terdiam. Tangannya cuma menyentuh daun pintu. 
“Hendak mau kemana kau?” Sentuh ibunya setengah teriak.
“Ingin melihat ayah untuk yang terakhir.”
“Tak usah, tidak perlu. Ayah sudah baik, sudah diurus para tetangga.”
Dalam kalimat yang terakhir ini Astika tak tahan terus bersikap tegar. Ia langsung memeluk ibunya. Ia benar-benar menyadari, bahwa dirinya sedang kehilangan . Melebihi kehilangan tubuh seorang ayah yang barang kali bagian dadanya tengah terobek peluru panas. Melebihi kehilangan kenangan yang ketika kecil senantiasa diperkaya oleh kasih sayang. Astika kehilangan suasana. Suasana seorang gadis yang belum seminggu yang lalu memasuki usia ke delapan belas. Suasana sebagai anak yang masih memiliki ayah, sirna seketika.
“Ayahmu tak tertolong. Ikhlaskan saja pada-Nya”
Bagi ibunya, Astika seperti sebuah peninggalan. Ia menjadi anak kenangan satu-satunya, dan seorang gadis yang cantik. Pertama kali Astika berani mengumpat Belanda di sebuah jalan raya. Dengan gagah, Astika memungut dua batu kecil di tepi jalan raya, dan dilemparkan sembari berteriak, “tentara tengik”.
Dua Belanda itu menoreh terkejut. Namun demikian, tidak ada reaksi balasan. Tentara yang masih muda-muda itu malah menggeleng-gelengkan kepala sembari tertawa.
“Kau cantik, ha..ha…….” seloroh salah seorang dari mereka. Astika kian sakit hati. Ia lantas lari, dan menangis di rumahnya…………………………………..
(Bagian awal cerpen Anak Kenangan, Karya Handry TM)
  • 4. Narasi sugestif
    Narasi sugestif adalah narasi yang mengisahkan suatu hasil dari rekaan, khayalan, atau juga imajinasi pengarang. yang Bersifat fiktif. Narasi sugestif tersebut selalu melibatkan daya khayal atau juga imajinasi dikarenakan sasaran yang ingin dicapai adalah suatu kesan terhadap peristiwa  tersebut . Narasi Sugestif itu Disebut juga dengan narasi fiksi.

Contoh

Safira dan Safria
Di sebuah hutan, hiduplah 2 orang anak kembar yatim-piatu yang bernama Safira dan Safria. mereka tinggal di sebuah gubuk dan keseharian mereka selalu berburu binatang untuk dimakan. Setelah beberapa lama kemudian, kedua anak tersebut ditemukan oleh saudagar kaya yang kebetulan sedang ingin berburu juga. Safira dan Safria pun di bawa ke rumah sang saudagar dan dijadikan sebagai aanak angkatnya.

Tujuan Menulis Narasi

Tujuan dalam menulis karangan narasi dengan secara fundamental adalah :
  1. Hendak memberikan informasi atau juga wawasan serta juga memperluas pengetahuan
  2. Memberikan suatu pengalaman estetis kepada pembaca
Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.