Profil: Mahasiswa jurusan Teknik Sipil, kelahiran Bandung 28 September 1976. Dia ditembak di bagian belakang kepala ketika berada di depan pintu Gedung Sjarif Thajeb.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Idhin tertembak di dahi dan tak sempat diselamatkan di rumah sakit. Menurut orang tuanya, hari itu berjalan biasa saja dan mereka baru menyadari setelah mendapat kabar dari teman Idhin. Seperti juga pahlawan lainnya, Idhin tertembak di sekitar kampus.
Hafidhin Royan lahir di Bandung pada tanggal 28 September 1976. Dia adalah mahasiswa Teknik Sipil, Universitas Trisakti, angkatan 1995. Royan adalah anak keempat dari lima bersaudara. Selain itu, dia juga anak laki-laki satu-satunya. Ayahnya bernama Ir. H. Enus Yunus dan ibunya bernama Ir. Sunarmi.Tak lama setelah Soeharto terpilih kembali menjadi presiden pada bulan April 1998 bangsa Indonesia dilanda berbagai krisis moneter yang menyengsarakan rakyat.
Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran menuntut agar Presiden Soeharto mundur. Demonstrasi dan pengrusakan terjadi di mana-mana. Ketika itu, Presiden Soeharto mempercepat kepulangannya dari Mesir karena demonstrasi sudah semakin meluas. Bahkan, para demonstran mahasiswa sudah menduduki gedung DPR/MPR.
Pada tanggal 12 Mei 1998, Mahasiswa melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju gedung DPR/MPR. Namun, aksi mereka dihambat oleh blokade dari Polri dan militer. Beberapa mahasiswa pun mencoba bernegosiasi dengan pihak Polri. Akhirnya, pada pukul 17.15 WIB para mahasiswa bergerak mundur menuju kampusnya. Namun, tidak dengan aparat keamanan yang berjaga-jaga. Aparat polisi militer malah ikut bergerak maju menuju kampus Universitas Trisakti dengan menembakkan peluru ke arah mahasiswa. Para
mahasiswa panik dan berlarian, sebagian besar berlindung di Universitas Trisakti. Mahasiswa yang marah atas peristiwa tersebut, kemudian melempari petugas dari dalam kampus. Pelemparan tersebut kemudian dibalas oleh aparat keamanan dengan melepaskan gas air mata dan menembaki para mahasiswa yang telah berada di dalam kampus.
Pada malam tanggal 12 Mei 1998, Hafidhin Royan tewas terkena tembakan peluru di bagian punggungnya. Pada peringatan Kemerdekaan RI ke-60, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menganugerahkan Bintang Jasa Pratama kepada Hafidhin Royan.