Sejarah Indonesia memiliki sejarah emas dalam perkembangan nusantara, Indonesia juga terkenal dengan peninggalan raja raja yang perlu dilestarikan. Berikut ada beberapa kerajaan yang masih eksis di Indonesia.
Thank you for reading this post, don't forget to subscribe!
Kerajaan Cirebon
Kesultanan Cirebon merupakan kesultanan islam di Jawa Barat yang menghubungkan budaya Jawa dan Sunda. Kesultanan Cirebon menjadi kesultanan Islam pada abad ke 15 dan 16.
Berlokasi di pantai Utara Pulau Jawa sangat identik dengan pelabuhan yang menghubungkan dua budaya yaitu jawa dan Sunda. Tidak heran maka budaya dari kesultanan ini percampuran dari keduanya.
Menurut Sulendraningrat yang mendasarkan pada naskah Babad Tanah Sunda dan Atja pada naskah Carita Purwaka Caruban Nagari, Cirebon mulanya adalah sebuah dukuh kecil yang awalnya didirkan oleh Ki Gedeng Tapa, yang lama-kelamaan berkembang menjadi sebuah perkampungan ramai dan diberi nama Caruban (Bahasa Sunda: campuran).
Dinamakan Caruban karena di sana ada percampuran para pendatang dari berbagai macam suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, latar belakang dan mata pencaharian yang berbeda. Mereka datang dengan tujuan ingin menetap atau hanya berdagang.
Karena awalnya hampir sebagian besar pekerjaan masyarakat adalah sebagai nelayan, maka berkembanglah pekerjaan lainnya, seperti menangkap ikan dan rebon (udang kecil) di sepanjang pantai yang bisa digunakan untuk pembuatan terasi. Lalu ada juga pembuatan petis dan garam.
Kerajaan Deli
Kesultanan Deli merupakan kesultanan Melayu yang didirikan pada tahun 1632 oleh Tuanku Panglima Gocah Pahlawan di wilayah bernama Tanah Deli (kini Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang, Indonesia). Kesultanan Deli jura merupakan bagian dari kesultanan Aceh pada abad 17 dan menyatakan merdeka.
Kesultanan Deli masih tetap eksis hingga kini meski tidak lagi mempunyai kekuatan politik setelah berakhirnya Perang Dunia II dan diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia. Saat ini dipimpin oleh Mahmud Arya Lamanjiji yang masih muda.
Keraton Jogjakarta
Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat atau Keraton Yogyakarta merupakan istana resmi Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat yang kini berlokasi di Kota Yogyakarta, dan mendapat gelar istimewa yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Indonesia.
Walaupun kesultanan tersebut secara resmi telah menjadi bagian Republik Indonesia (RI) pada tahun 1950, kompleks bangunan keraton ini masih berfungsi sebagai tempat tinggal sultan dan rumah tangga istananya yang masih menjalankan tradisi kesultanan hingga saat ini. Keraton ini kini juga merupakan salah satu objek wisata di Kota Yogyakarta. Menjadi wisata heritage yang ramai dikunjungi para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.
Sebagian kompleks keraton merupakan museum yang menyimpan berbagai koleksi milik kesultanan, termasuk berbagai pemberian dari raja-raja Eropa, replika pusaka keraton, dan gamelan.
Dari segi bangunannya, keraton ini merupakan salah satu contoh arsitektur istana Jawa yang terbaik, memiliki balairung-balairung mewah dan lapangan serta paviliun yang luas.
Baca Juga “Mengenal Daftar Nama Raja Dan Sejarah Kerajaan Di Indonesia”.
Keraton Yogyakarta mulai didirikan oleh Sultan Hamengku Buwono I beberapa bulan pasca Perjanjian Giyanti pada tahun 1755. Lokasi keraton ini konon adalah bekas sebuah pesanggarahan yang bernama Garjitawati.
Kerajaan Surakarta
Kasunanan Surakarta Hadiningrat adalah sebuah kerajaan di Jawa Tengah yang berdiri pada tahun 1755 sebagai hasil dari perjanjian Giyanti yang ditandatangani pada tanggal 13 Februari 1755.
Perjanjian antara VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) dengan pihak-pihak yang bersengketa di Kesultanan Mataram (Sunan Pakubuwana III dan Pangeran Mangkubumi) tersebut membuahkan kesepakatan bahwa Kesultanan Mataram dibagi dalam dua wilayah kekuasaan, yaitu Surakarta dan Yogyakarta.
Kasunanan Surakarta umumnya tidak dianggap sebagai pengganti Kesultanan Mataram, melainkan sebuah kerajaan tersendiri, walaupun rajanya masih keturunan raja Mataram. Setiap raja Kasunanan Surakarta bergelar sunan, sedangkan raja Kesultanan Yogyakarta bergelar sultan.
Kerajaan Ternate
Kerajaan yang masih berdiri adalah kesultanan Ternate. Ia adalah salah satu dari kerajaan Islam tertua di Indonesia. Kesultanan ini didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada 1257. Kerajaan ini cukup memainkan peran penting di bagian timur Indonesia sampai abad ke 17.
Kesultanan ini sempat mengalami kejayaan pada abad ke 16 karena perdagangan rempah-rempah dan juga kekuatan militernya. Kerajaannya mencakup wilayah Maluku, Sulawesi Utara sampai bagian Kepulauan Filipina. Sampai sekarang keturunannya masih berdiri meskipun tak punya kekuatan atau hak politik.